the third person

4.9K 130 1
                                    

Malam ini Vero terlihat begitu khawatir mondar mandir menunggu frans. Jam sudah menunjukan pukul sepuluh malam, tetapi frans belum juga kembali ke rumah. Vero berfikir mungkin malam ini frans lembur jadi ia memutuskan tetap menunggu pria itu walau saat ini kantuk mulai menyelimuti diri nya. Sesekali ia melirik ke ponsel nya melihat balasan pesan dari frans tapi belum juga muncul pesan telfon atau semacam nya.

" ahh! kau kenapa sayang jangan menendang perut  momi di sana. Kau khawatir ya, tenang ayah mu pasti akan segera kembali. Berkumpul bersama kita di sini. Nanti ayah akan mendongeng untuk mu. Apa kau senang sekarang" tutur Vero yang saat ini mengajak bayi nya berbicara dan menenangkan nya di sana. Karna tadi bayi di perut Vero sempat menendang membuat Vero meringis kesakitan.

Club_

Saat ini frans sedang berada di Club bertemu dengan  klayen nya disana.

" bagaimana pak frans tentang tawaran saya tempo hari, yang akan memperluas daerah villa vernszos. Apa pak frans bersedia menerima tawaran saya, ini sangat menguntungkan bagi bisnis kita. saya bisa berjanji pak frans akan mendapatkan keuntungan 75% dari penggusuran tanah perkebunan milik rakyat jelata di sana. Tutur pria paruh baya itu ke pada frans yang saat ini menatap frans dan melipat tangan nya angkuh menunggu jawaban dari frans"

" tidak__! Saya tidak akan perna melakukan semua itu. Tempat itu miliik para petani. Mereka akan tinggal di mana bila kita mengusur tanah mereka. Tutur frans menolak tegas tawaran pak Antonio"

" pak frans ini bagaimana. Biarkan saja, untuk apa memikirkan mereka yang kita lihat adalah keuntungan kita dari menggusur tempat itu. Tutur pak Antonio memaksa dan menaikan sedikit volume suara nya seperti mendesak Frans saat ini. Membuat frans kesal dan angkat bicara menatap dingin ke arah Antonio

" apa pak Antonio mengerti arti dari sebuah bahasa? Tanya frans menautkan ke dua alis nya menatap kesal ke arah Antonio sembari tersenyum hambar ke arah nya. Dengan tatapan mata yang semakin fokus"

" maksud pak frans saya tidak memahami arti dari kalimat anda barusan. Ucap Antonio terkekeh seperti tak berdosa kali ini?"

" saya sudah kata kan saya tidak akan melakukan nya dan mengusur tanah petani itu. Apa itu masih tidak cukup untuk di mengerti dan di pahami oleh seorang yang berpendidikan seperti bapak.  Tutur frans saat ini menyindir halus"

" saya rasa pak Antoni harus mencari patner kerja yang sejalan dengan pikiran bapak yang licik itu. Kurasa bapak tidak punya hati dan ya nol besar untuk perikemanusian. Rasa nya sangat berat mengatakan ini namun saya harus mengatakan nya dan menyadarkan pak Antoni saat ini. Bahwa uang dan kekuasaan bukanlah segala nya. Dulu saya sempat menjadi pria yang arogan dan sombong, namun seorang gadis datang dan menyadarkan ku bahwa semua itu akan menghancurkan mu saja. Jadi lebih baik bapak bekerja dengan jujur"

Tutur frans saat ini panjang lebar. Di tatap tidak suka oleh pak Antonio dan pria itu saat ini berdiri dan angkat bicara sambil bertepuk tangan dan tersenyum sinis.

" wahh hebat sekali! Seorang Ceo yang dulu angkuh dan sombong telah berubah menjadi malaikat dan berani menceramahi seorang antonio Arnold jemes tutur nya sombong dan tersenyum mengejek saat ini"

"Tidak usah sok baik dan berkata  layak nya malaikat yang jatuh dari surga. Jangan munafik bukankah pekerjaan mu dari dulu selalu di penuhi kebohongan dan kecurangan di setiap langkah mu hem! Menghancurkan rekan sesama- mu hah! Lalu apa ini? Tanya nya berdiri menatap frans"

" jangan menguji kesabaran ku pak Antoni. Kalau tidak bapak akan tau akibat nya. Tutur frans memperingati dengan tatapan mata nya saat ini tidak bisa di ajak bersahabat. Darah nya cukup mendidih, frans tetaplah frans yang kejam hanya saja kekejam nya berbeda dari yang dulu. Yang hanya bisa menindas orang yang tidak bersalah"

The Husband In My Dream [LENGKAP]Where stories live. Discover now