Bagian 1 Awal permainan!

618 39 2
                                    


Pantang menyerah bisa kita jadikan sebuah penyemangat untuk melewati segala rintangan yang menerpa. Karena dalam hidup pasti akan selalu ada naik turun nya.

🍁      🍁        🍁      🍁
       
      Sebuah mobil Ferary mewah berhenti di basemant sebuah Grand Indonesia Shopping Town, salah satu mall elit terbesar di jakarta. Nathan dan Diandra keluar dari dalam mobil dan berjalan berdampingan layak nya sepasang kekasih.

"Lo bawa mobil lelet amat sih, kaya siput!" ucap Diandra.

Nathan yang mendengar ejekan Diandra tiba-tiba menghentikan langkah nya dan memandang gadis itu dngan dongkol.

"Itu mobil mahal. Sayang kalau di pake kebut-kebutan, bokap gue bisa marah." jawab Nathan sambil melipat kedua tangan nya sebal.

"Fhhhpptt ... Hahahaa .... " Seketika tawa Diandra meledak begitu saja.

"Kenapa lo? Ngetawain gue?" tanya Nathan kesal.

Diandra belum menghentikan tawanya, bahkan kini para pengunjung memandang mereka berdua dengan tatapan aneh. Nathan yang jengah dengan tingkah Diandra langsung membekap mulut gadis itu.

"Ihss ... Apaan si lo? Maen bekap-bekap mulut orang sembarangan, tangan lo bau," ucap Diandra ketus.

Mendengar ucapan Diandra, Nathan malah mengusapkan telapak tangan-nya pada wajah gadis itu, sontak saja Diandra histeris menyumpah serapahi cowok itu.

"Nathan!!" pekik Diandra kesal.

"Haha,,, udah ayo katanya mau belanja, waktu gue gak banyak cuma buat ngurusin orang asing kaya lo." ucap Nathan kemudian melenggang pergi.

Diandra mengutuk kelakuan songong cowok itu, berani sekali dia, padahal selama ini tidak ada yang berani pada dirinya.
Ketika hendak melangkah menyusul Nathan, Diandra merasa ada seseorang yang mengawasi pergerakan-nya terutama Nathan.

"Monitor bang .... " ucapnya pelan, sambil membenarkan letak earpond nya. Kemudian meneruskan langkahnya, "Mereka sepertinya sudah mulai bergerak."

"Memang, di Minggu Minggu sebelumnya istri pak Fadil di serempet mobil tidak bertanggung jawab. Dan bisa di pastikan itu memang mereka."

"Oke, makasih bang"

"Ya, hati-hati"

     Setengah jam mengintari Mall. Diandra mengajak Nathan pulang, Nathan yang memang sudah lelah membawa barang-barang belanjaan Diandra hanya menurut saja. Gadis gila ini benar-benar menjengkelkan, mengaku perantau tapi belanja begitu banyak dan dari brand terkenal, benar-benar sinting.

"Gue gak tau kalau Lo, se kaya ini. Pokonya mulai besok lo harus bayar sewa apartemen." ucap Nathan saat memasukan batang belanjaan nya ke dalam bagasi.

DORR....

Satu tembakan hampir saja mengenai kepala Nathan. Untung saja dengan sigap Diandra menarik pemuda itu sampai terjatuh di samping nya

"Itu barusan apa?" tanya Nathan panik.

DORR.... DORR....

    Perlahan keadaan mulai ricuh karena satu dan dua tembakan sekaligus. Diandra melihat seseorang yang menggunakan topi hitam berlari ke arah sebuah mobil. Seketika dia berdiri, dia harus segera membawa Nathan pergi.

"Kunci mobil mana Nat?" Tanya Diandra.

"Hah??" teriak Nathan.

"Aish!" Diandra dengan sigap menyambar kuci di kantung Nathan. Berbicara dengan cowok itu hanya membuang-buang waktu. Gadis itu menyeret Nathan masuk ke dalam mobil dengan terburu-buru.

Agen & LoveWhere stories live. Discover now