Bagian 17

259 18 0
                                    

∆ Love You Agen ∆

Bagian 17
Bye : SisilCantik
#NathanDiandra

Terik matahari
Yang membakar kulit ini
Kami ngamen di sini.
Sekolah kami gagal
Krena sering tauran
Jadi nya pengangguran.

Genjrengg,,, Genjrengg...

Suara petikan ukulele dan nyanyian anak-anak muda, menjadi objek pandangan Diandra saat gadis itu duduk di sebuah halte.

Setelah selesai kampus dia berniat langsung pulang. Apa lagi hari ini Nathan tidak masuk karena kembali sakit.

"Yah, tau Nathan gak ngampus gue bolos aja tadi ." ucap Diandra, celingukan menunggu Bus .

"Ck, ini gimana sih ! Masa dari tadi gak ada angkot, bus, metromini juga gapapa." celetuk Diandra, mengibas-ngibas tangan nya karena gerah.

"Diandra !!." sapa seseorang tiba-tiba .

Diandra menoleh saat ada yang memanggil namanya dan sedikit terkejut dengan orang di hadapan nya.

"Bian... !" ucap Diandra memastikan.

"Hay, kamu masih inget sama saya." ucap Bian, yang kini duduk di samping Diandra.

"Gue belom pikun kaleee..." ucap Diandra, dengan gaya anak jaman.

"Haha, kamu sedang apa di sini ?." tanya Bian.

"Ekm,,, Sori ni ya, sebelum nya kalau gue lancang, tapi menurut gue lo jangan pake bahasa baku gitu, gue gak nyaman aja." ucap Diandra.

"Oh sory, jadi lo gue !." ucap Bian bertanya.

"Nah itu lebih baik..." ucap Diandra.

"Jadi, lo lagi apa di sini ?." tanya bian kembali.

"Nunggu kendaran lah, gue mau balik." ucap Diandra.

"Kalau gitu, gue anterin aja !." tawar Bian. Membuat Diandra terkesiap.

"Hah... "

"Ayo..."

"Eh, gak usah. Gapapa gue bisa pulang sendiri ko." tolak Diandra.

"Gapapa gue anterin, ayo." ucap Bian.

'Ni orang sedeng kali ya, maksa banget, lagian mencurigakan banget sih.' batin Diandra.

Tinnn... Tinnn...

Sebuah mobil ferary merah berhenti di hadapan mereka. Si pengendara menurunkan kaca nya dan melambaikan tangan.

"Nah, itu temen gue udah jemput, jadi gue duluan ya." ucap Diandra berdiri.

Karena saking buru-buru nya, dia tersandung kaki nya sendiri, sampai membuat tubuh nya limbung.

Happ...

Diandra membuka mata nya pelan, gadis itu terbelak saat melihat Bian begitu dekat dengan nya.

Bian berhasil menangkap Diandra, wajah gadis itu begitu dekat dan membuat jantung Bian tiba-tiba berdetak kencang.

Dengan buru-buru Diandra berdiri kembali, membetulkan posisi nya.

"Aahhaa sory, Bian. Kalau gitu gue pergi ." ucap Diandra dengan senyum canggung .
________ _______

Di sebuah kamar besar dan mewah terlihat seorang pemuda yang terbaring lemah dengan selimut tebal.

"Sayang, ayo makan dulu, kalau gak makan gimana mau minum obat nya." ucap seorang wanita paruh baya.

Pemuda di hadapan nya hanya menggeleng pelan, tanpa minat menjawab pertanyaan sang mamah.

Agen & LoveWo Geschichten leben. Entdecke jetzt