#Another Me

1.1K 45 0
                                    

#Another Me

 

Aku menganga dalam diam. Charlonna M. melihat ku, lalu dia tersentak, sama dengan reaksi ku.

Waw, ternyata aku jelek sekali jika terkejut.

Pantas saja Michael sering meledeki ku.

“Itu.. aku?”jerit Charlonna M. dengan histeris. Dia bersembunyi di belakang Michael yang terlihat ‘melindungi’ nya. Develine dan Edward terlihat sedang menjelaskan sesuatu. Tetapi aku yakin, mereka menjelaskannya secara negatif. Tetapi, Edward tampak nya menentang Develine.

Ugh, tidak kedengaran. Merepotkan sekali.

Sedari tadi Michael pasti mencuri pandangan ke arah ku. Sungguh, aku merindukan Michael. Dan sekarang dia malah berpacaran dengan ‘aku’ yang palsu. Seharusnya dia bersama ku! Eh maksud ku—ah terserah!

Edward mundur beberapa langkah. “Pokok nya aku percaya dia!”seru Edward seraya menunjuk diri ku. Tiba-tiba serpihan-serpihan di saku ku melayang ke kaki ku yang sudah setengah menghilang. Lalu menyatu kembali, membuat aku bisa berjalan dengan seimbang.

“Terima kasih, Edward,”batin ku riang.

Edward berjalan menuju ku dengan langkah di hentakan. Seperti nya ia kesal karena Develine tak ikut dengannya. Jika sudah ada black Develine, semua nya menjadi susah.  Black Develine itu sisi gelap nya Develine. Sisi serius, marah, sedih, dan hal-hal negatif yang di campur menjadi satu. Tetapi sekarang, hanyalah sisi serius dan sisi dingin.

Rumit? Memang.

Edward menatap ku dengan jengkel. “Maaf, Develine—”

Black Develine ya?”dengus ku ikut kesal.

Edward mengangguk. “Percayalah dengan ku, Charlyn. Aku tau diri mu. Dan Develine malah membuat mu kesusahan. Maafkan aku,”

“Tidak apa-apa Edward,”

Karena bagi mereka semua, aku seperti orang gila yang mengaku-ngaku diri sebagai Charlonna yang asli sedangkan Charlonna palsu berada di samping mereka.

Kecuali Edward tentu nya.

Aku melihat Melodies yang berada di belakang ku, badannya bergetar. “Kau takut dengan—”

“Tidak, aku tidak takut. Aku hanya takut pada tuhan. Tetapi, suasana seperti ini membuat atmosfer tidak nyaman. Kita harus cepat. Waktu bisa di percepat menjadi 2 hari lagi jika kita malah terdiam disini. Kau lupa? Waktu di berhentikan, jadi kita tidak tahu kapan tantangan ini bisa usai.”

Aku mengernyit. “Tantangan?”

“Lalu apa?”cerocos Melodies dengan kerutan di dahi nya.

Aku menghela nafas panjang. Lalu berjalan mendekati Michael, Develine, dan Charlonna M. Langkah ku terhenti ketika Michael mencegah ku untuk berjalan lebih lanjut. Aku bisa membaca tatapannya. Sungguh menyedihkan melihat nya seperti itu.

“Jangan coba-coba mendekati Charlonna, Iblis wajah palsu!”

Okay, that’s hurt.

Aku menatap Michael jengkel. Saat aku melirik nya, ekspresi Michael berubah sehingga tak bisa di artikan. Lalu dia menepis perubahan wajah nya itu dan kembali melindungi diri ku yang palsu. Baiklah, kita sebut saja diri ku yang palsu itu, Charlonna palsu. Agar tidak tertukar.

What the hell,

Aku tersentak ketika melihat Michael memeluk Charlonna palsu berwajah menyebalkan itu. Dada ku? Sesak sekali. Seperti di renggut oleh tangan kotor dari neraka. Tiba-tiba aku merasakan kalau aku tidak bisa mengepalkan tangan ku. Aku melihat tangan ku yang sudah menghilang sampai siku. Lagi-lagi serpihan itu berterbangan di sekeliling ku, melayang saja memutari tubuh ku.

My Stupid WishWhere stories live. Discover now