Ini seperti otak gua dan Wonwoo saling terhubung dan memahami isi pemikiran masing-masing. Dan akhirnya memutuskan untuk berdamai. Memang kalau permasalahan seperti ini, cowok itu berbeda. Hanya membutuhkan waktu yang terbilang sebentar untuk berbaikan setelah bertengkar hebat.

"Wonwoo." Ucap gua setelah berdiam cukup lama, lalu pria yang namanya merasa terpanggil itu pun menengok.

"Apa?"

"Gua belum ngomong secara langsung ya..." Gua menghela nafas panjang kemudian berpindah menatap wajah sahabat gua itu. "...Selamat, ya. Ternyata emang lo yang Leera pilih. Gua mengakui kekalahan gua, Won."

Wonwoo menyunggingkan bibir ya, mengukir senyuman manis namun terlihat sedikit pahit. "Makasih, Hosh."

"Jaga Leera baik-baik! Jangan sampai bikin dia nangis. Gebetan ditikung baru tau rasa lo!"

"Tenang aja, gua gak bakal biarin hal itu terjadi. Gua bukan cowok macem lo, yang tega bikin cewek nagis!"

"Eh! Sialan! Kampret lo, ya!" Pekik gua mendengar leluconnya yang sedikit menyakitkan seperti biasanya.

"Wkwkw... Bercanda doang elah. Yaudah gua mau nyamperin doi dulu. Duluan, Bro!" Balas Wonwoo seraya beranjak pergi dari tempatnya bersandar.

"Yoi!"

Sorot mata gua mengikuti langkah Wonwoo yang seharusnya jikalau gua gamau merasa sakit hati, maka gua jangan mengekori tiap langkahnya. Tapi rasanya kedua bola mata gua memaksa untuk memperlihatkan pemandangan yang menyakitkan.

Entah mengapa hati gua terasa tersayat melihat Leera nampak bahagia saat melihat kehadiran Wonwoo.

Padahal biasanya cuman ngeliat senyuman Leera aja udah cukup buat gua ikut ngerasa bahagia. Tapi kenapa sekarang gua ngerasa sakit ngeliat dia tersenyum bahagia kayak gitu?

Padahal seharusnya gua seneng kan ngeliat sahabat dan gebetan gua bahagia? Tapi kenapa? Kenapa gua masih gak rela dan gak mau menerimanya gitu aja?!
.
.
.
.
.
Hhahhh..... Gua tau sekarang. Gua ngerasa sakit ngeliat senyumannya itu karena, sekarang... Alasan dia tersenyum itu bukan karena gua.
Tapi karena Wonwoo.

***

Dulu, pertama kali gua bertemu dengan Leera. Disebabkan karena insiden kesalah pahaman saat berada di kereta, dan sejak itulah kami mulai mengenal satu sama lain.

Awalnya gua sangat membenci gadis itu, yang bertingkah seenaknya, egois, pemarah, dan jauh dari kata feminim.

Tapi setelah mengenal lebih dalam, ternyata dia adalah gadis yang baik hati, murah senyum juga sederhana. Dan karena itulah gua mulai menyimpan rasa padanya.

Namun, hal yang membuat jarak kami kembai merenggang juga karena kesalah pahaman. Awalnya gua mengira Leera menjauhi gua karena ada sesuatu yang salah dari gua.

Dan saat gua mulai menjauhi Leera, ia juga mengira bahwa dirinya yang melakukan kesalahan. Padahal bukan, alasan gua menjauhi Leera itu karena keegoisan diri gua sendiri.

Setelah dipikir-pikir, pertemuan gua dengan Leera mungkin bukanlah sebuah ikatan takdir. Melainkan hanyalah sebuah kesalah pahaman yang Tuhan berikan dalam perjalanan hidup kami.

——THE END——


Haloooo masih adakah yang membaca ff geje ini? Sesuai janji gua waktu itu mau ngasih epilog + fanart. Elah ini cerita udh tamat dari kapan, epilognya baru morojol aja 😂

Sebenernya masi ada lanjutannya, tapi gimana netijen :v kalau banyak yang mau, kayaknya bakal gua lanjutin, kalau engga yasudah kita akhiri sampai disini.

Sebenernya masi ada lanjutannya, tapi gimana netijen :v kalau banyak yang mau, kayaknya bakal gua lanjutin, kalau engga yasudah kita akhiri sampai disini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Yey! Akhirnya fanartnya jadi juga
Maaf masih newbie kk 😂
bye bye

HOSHI : THE PERVERTWhere stories live. Discover now