extra part 1 - honey moon

Start from the beginning
                                    

"Hisap babe! aku sungguh tidak tahan"

"Kau sudah berani merintah ku?"

"Fuck! Kumohon sayang hisap penis ku  arghhhh" aku memasukan penisnya dengan cepat dan menghisap nya dengan kuat hingga geraman milik nya terdengar mengalun ditelinga ku.

Tangan ku menekan pinggul nya agar penis nya masuk sempurna hingga menyentuh pangkal tenggorakan milik ku. Aku tahu suami amat menyukai 'deep throath' ku.

Aku mengeluarkan penis nya, menyesap kedua bola nya menggaruk lubang kencing miliknya dan kembali melakukan deep throath pada batang penis nya. kepala ku tak berhenti untuk bergerak keatas dan kebawah.

Tiba tiba aku dapat merasakan tangan kekar itu sudah terlepas dan manjambak rambut panjang ku.

"Kau melanggar aturan nya, Nath"

"Tidak ini lepas dengan sendiri nya, aku bersumpah. Lagi pula aku hanya memegang rambut mu sayang."

"Letak kan tangan mu di belakang tubuh mu! Sekali lagi kau menyentuh ku, aku benar-benar tidak akan memperbolehkan mu melesakkan penis ini kedalam lubang ku!" Seketika Nathan melepaskan pegangan nya dan membawa kedua tangan nya kebalakang punggung, sedang aku kembali melanjutkan acara Blowjob milik ku.

Aku dapat merasakan penis suami ku kini bertambah besar dan keras, hingga aku dapat merasakan urat-urat pada kejantanan nya menempel di lidah ku. Ujung lidah ku mencungkil lubang kecing nya yang dengan cepat di ikuti ledakkann sperma.

"Woww.. kau datang sebelum aku memberimu izin Nathan."

"Kumohon Jess, aku sudah tidak tahan. Mommy, can i suck your lil' pussy?"

Aku menggeram saat melihat seringai milik Nathan, tangan nya dengan cepat mendorong tubuh ku untuk berbalik menungging di hadapan nya.

"Kau menantang mommy, lil'boy?"

"Tidak. sekarang giliran kau yang harus memanggil ku daddy!"

"Shittt!!! NATHANNNN- akhhhhh" Nathan melesakkan penis nya kedalam lubang ku dengan cukup keras tanpa aba aba terlebih dahulu.

Untung nya lubang ku sudah basah saat permainan 'Mommy-Lil boy' tadi. Tubuhku terhentak dengan kencang saat Nathan menusuk lubang ku hingga menyentuh Sweet spot milik ku.

Aku mendesahh disetiap lesakkan penis nya dalam lubang ku, saat aku benar benar akan meraih orgasme ku Nathan dengan dengan brengsek nya menghentikan hentakan pinggul nya.

"Arggg.. yaak! bajingan apa yang kau lakukan! Cepat pompa penis mu."

"Mulut mu benar-benar sangat nakal sayang, call me daddy and play the role"

Aku mendecak sebentar sebelum membalikkan kepala ku agar dapat menatap wajah brengsek nya.

"Daddy please, i wanna cum daddy. Pleasee fuck my wet pussy with your hard cock" aku mengucapkan nya dengan muka memelas dan sedikit menggoyang kan pinggul ku.

'PLAKK'

aku dapat merasak kan panas merebak di bokong ku saat Nathan memukul nya cukup keras. Aku merasakan lubang ku kian panas setelah mendapat pukulan itu, membuat ku menjerit tertahan karena gairah yang menginginkan ku untuk orgasme.

nathan mulai memompa kembali penis nya didalam lubang ku, tangan nya aktif meremas kedua payudara ku. Aku mendesah keras saat kedua puting ku di tarik dan di pelintir oleh nya diiringi sengan orgasme pertama ku.

"Daddy terimakasih." Aku mengusap penis nya yang masih memompa pelan di lubang ku, membiarkan ku menikmati orgasme ku.

Nathan membalik tubuh ku, membuka lebar paha ku dan menekan paha ku kedalam hingga betis ku mencapai pundak ku, aku dapat merasakan lesakkan pebisnya semakin dalam dan terus menyentak G spot ku.

nathan dengan geraman nya dan aku dengan terikan desahan mengisi sore villa itu dengan pembukaan sex yang luar biasa.

Di hentakan nya yang ke 10 Nathan mengeluarkan sperma nya di dalam lubang ku, hangat nya dapat kurasakan memenuhi hingga sedikit mengalir keluar menuju paha ku.

Nathan merebahkan diri nya di sebelah ku dan menarik ku untuk bersandar pada dadanya yang bidang.

"Its a fantastic sex i've ever had"

aku dapat merasakan Nathan mengecup kening ku lama, dan setelah nya jatuh terlelap bersama.

***

"Baby wake up~" aku merasakan usapan pada kedua kelopak mata ku. Suara rendah milik Nathan menggema di kedua telinga ku.

"hmmm.."

"ayolah sayang, bukan kah kau ingin bermain di kolam berenang?"

"Memang jam berapa ini?"

Aku mendengar kekehan Nathan, "sekarang matahari tepat diatas kepala sayang"

Aku segera meneggakan tubuh ku, "benarkah? Ini jam 12? Aku tertidur selama itu?"

"Maaf kan aku," senyum nya yang lembut mengusap rambut panjang ku. "Kau pasti sangat lelah."

"Kita menikmati nya" aku mengusap lengan kekar nya, tubuh berotot nya kini telah di lapisi kaus hitam tipis, aku dapat melihat tonjolan nipple kecil nya.

Tanpa sadar aku menggigit bibir bawah ku dan menggeram kecil, "aku rasa baju mu terlalu tipis"

Nathan hanya tersenyum geli melihat wajah ku yang memerah.

"Aku laki-laki jadi tidak masalah, yang akan menjadi masalah adalah jika puting mu yang mengacung itu terlihat oleh laki-laki lain"

Tanpa sadar aku melihat kearah tubuh ku yang masih telanjang, dan benar puting ku memang sedang menegang.

Benar benar memalukan. Wajah ku semakin merona merah, dan Nathan menyadari itu.

Tangan nya meraih kemeja hitam milik nya yang tergeletak begitu saja di ujung tempat tidur, dengan cekatan dia memakai kan kemeja itu pada tubuh ku.

"Ayo keluar, aku sudah memesan makanan untuk brunch kita."

***

Holla^^

Aku update extra part setelah sekian lama cerita ini ending, mungkin akan ada beberapa extra part lagi sampai nantinya Jess punya anak.

Aku nulis ini di hp bukan di laptop :(( jari maaf kalo terlalu banyak typo. Aku juga ga sempet buat edit lagi. Hehe.

Don't forget to vote and comment, luv.

See you in next chapter :*

unbelievableWhere stories live. Discover now