part Six

55.6K 653 3
                                    

Pagi-pagi sekali aku mendengar bunyi kegaduhan di ruang tamu Apartement ku, ku alihkan pandangan disisi sebelah kanan ku. kosong.

Kemana Nathan? kuturunkan kaki ku menuju kamar mandi. Sepintas, aku mendengar suara Mom. Dengan cepat kulaksanakan ritual bangun pagi ku. dan segera keluar untuk menjumpai keributan yang ada.

"Hallo sayang, good morning." Ucap Mom dengan senyumnya dan menariku kedalam pelukannya.

"Good morning, Mom. But, apa yang membuat mu mengunjungi ku sepagi ini Mom?" mendengar pertanyaan ku, mata Mom membulat sempurna.

"Don't you remember, honey? Hari ini akan menjadi hari yang melelahkan untuk mu," Mom tersenyum penuh bahagia.

Aku heran sebenarnya apa lagi yang akan dilakukan oleh Mom. "hari ini kita akan memilih gaun pengantin mu Jess."

Aku bersumpah. Lihatlah, bukan kah Mom terlihat lebih bersemangat dibandingkan dengan aku yang akan menikah. Kenapa tidak Mom saja yang menikah. Mom benar-benar membuat ku jengkel.

"Oh, please Mom. Haruskan kita melakukan nya hari ini?" aku benar-benar jengkel dengan ekspresi muka Mom. Persetan dengan kata-kata orang yang akan mengatakan bahwa aku adalah anak durhaka.

"Astaga, Jessxena Quineera Tandara!" pekik Mom.

Lihat, sekarang dia berencana untuk membuat gendang telingaku pecah.

Aku menaikan sebelah alis ku, tanda bahwa aku tidak mengerti apa yang dilakukan Mom.

"2 minggu setengah lagi Jess! Itu bukan waktu ya-"

"Maka itu Mom, aku belum siap dengan pernikahan ini!" aku benar-benar tidak bisa lagi mengontrol emosi ku. ayolah Bu Tua, selesaikan masalah ini. Dan angkat kaki dari apartment ku. persetan dengan semua kutukan.

"Baik kalau begitu. Jika kau tidak ingin pergi melihat gaun pernikahan mu dengan ku," wajah nya menyeringai kepada ku saat kalimat mengerikan itu keluar dari mulutnya. "Biar aku yang mendapat kehormatan untuk memilihkan gaun pernikahan mu, sesuai dengan keinginan-ku, Tuan Putri."

Mom tertawa.

Ibuku tertawa.

Tapi,

Apa tadi yang dia bilang? Memilih sendiri gaun pernikahan ku?

TIDAK!

Pernikahan ini akan semakin menjadi bencana. Benar-benar bencana.

 Yang benar saja, Mom merupakan seorang ibu dengan selera style yang sangat buruk. Bahkan saat aku masih disekolah dasar, Mom datang dengan setelan gaun berwarna kuning saat mengambil rapot kenaikan kelas ku.

Mulai saat itu lah, aku tak mengijin kan Mom datang keacara-acara sekolah. Aku lebih memilih untuk meminta Dad atau Tante ku untuk menghandirinya.

"BIG NO, MOM! Jess gak mau" tolak ku mentah-mentah

Ceklek!

Suara pintu apartement ku terdengar terbuka, menampilkan Nathan yang masuk dengan setelan kaos pollo nya yang ketat, sehingga memperlihatkan dadanya yang bidang. Celana jeans lututnya begitu mencetak bokong dan kemaluan nya.

Apa aku baru saja menyebut kemaluan nya? Oh my god Jess, hentikan pikiran mesum mu!

Sepertinya akhir-akhir ini Nathan tidak merawat dirinya dengan baik, terlihat bulu-bulu halus yang tumbuh di area wajahnya. Lingkaran matanya pun kini terlihat jelas.

Aku dapat melihat senyum lembutnya saat Nathan memandang Mom. Sepertinya benar, Mom akan sangat cocok bila menjadi istri Nathan. Mungkin sebentar lagi Dad akan membunuhku.

unbelievableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang