01- First Time

942 24 5
                                        

" untung belom telat "
Lelaki itu melihat jam di pergelangan tangannya, sembari berlari kecil menuju ke lapangan utama.

Murid baru dari SMA Haryaka sudah berbaris dengan rapi di lapangan utama sembari mendengarkan instruksi dari kakak kelasnya yang sedang bertugas untuk melaksanakan kegiatan MOS. Anak kelas X yang kini sedang berjemur di lapangan utama lengkap dengan aksesoris yang menghiasi seragam SMP mereka memandang lekat - lekat ke arah mimbar yang sudah ada Randu ketua OSIS SMA Haryaka dari kelas XII IPA 1.

" dengarkan baik - baik, kakak akan menjelaskan aturan untuk game pada hari ini "
" jika kakak bilang sepeda, berarti kalian harus membuat kelompok yang berjumlahnya dua orang. Jika kakak bilang becak maka kalian harus mencari 3 orang untuk menjadi satu kelompok, lalu kalau kakak bilang mobil maka harus ada 4 orang dalam satu kelompok dan kalau kakak bilang kontener kalian harus mencari 8 orang dalam satu kelompok " Randu berdiri tegap sambil memegang mic diatas mimbar yang sedang mengarahkan aturan mainnya.

" kalian mengerti "
" mengerti ka " kompak para anak - anak kelas X menjawab pertanyaan dari Randu.
" kakak mulai "
Semua anak kelas X mendengarkan dengan teliti, wajah mereka tampak sangat serius melihat Randu yang masih berdiri dengan tegap di atas mimbar.

" pada senin pagi Anto bersiap siap untuk pergi ke sekolahnya, karena hari ini Anto adalah murid baru maka dia tidak ingin datang terlambat. Lalu Anto melihat sebuah mainan di depannya dan ternyata itu adalah mainan milik adiknya, lalu Anto segera berjalan ke garansi__ " semuanya terdiam dan mencoba untuk lebih fokus lagi ketika mendengar kata garansi , siapa tau saja Randu akan melontarkan kalimat yang menunjukkan sebuah kendaraan, sampai - sampai ada saja yang menahan nafas karena tegang.
" ternyata di garansi ada sebuah sekuter milik adiknya lagi " lanjut Randu yang di iringi dengan hembusan nafas yang lega dari anak kelas X.
" tetapi, di sebelah sekuter itu ada sebuah mobil milik ayahnya "
Hanya dalam seketika lapangan utama yang tadinya tenang dan khidmat sekarang sudah berubah seperti pasar. Anak kelas X berlalu - lalang, berlarian tidak tau arahnya, yang hanya di pikiran mereka adalah hanya satu mendapatkan sebuah kelompok yang berjumlah 4 orang, tidak peduli jika mereka harus jatuh dan menarik orang lain untuk bergabung dengan kelompoknya. Kakak kelas XI dan XII yang tadinya hanya duduk melihat anak kelas X berjemur di lapangan utama, kini mereka mulai ikut heboh yang tak kalah dengan suporter sepak bola dunia.

" Semuanya coba untuk tenang, jika ada yang kekurangan anggota kalian dapat tunjuk jari " Randu mencoba untuk mendinginkan suasana dan hanya dalam beberapa menit saja suasana lapangan utama kembali tenang. Dilihatnya dengan teliti ke arah anak kelas X, dan ternyata hanya ada satu kelompok yang kurang anggotanya.
" kalian kurang berapa ? " Randu menunjuk kelompok itu sembari turun dari atas mimbar.
" kurang satu ka " salah satu anak dari kelompok tersebut menjawabnya dengan sesopan mungkin.
" kurang satu ? " Randu segera berlari kearah kelompok itu untuk mengecek kembali.
Heran rasanya ada yang kurang, mana mungkin salah hitung, Si jenius Randu tidak mungkin salah dalam perhitungan. Masih dalam keadaan heran Randu kembali mengecek satu persatu kelompok yang sudah tersebar di lapangan utama dengan rekan - rekan OSIS nya yang ikut membantu.
" kok bisa ilang satu, gue udah ngitung bener - bener kok " Randu yang masih mondar - mandir mencari satu ekor yang hilang di kerumunan 311 ekor yang sudah berada di lapangan utama.
" Randu, itu kayanya deh yang hilang " Desti menunjukkan jarinya ke arah pohon mangga yang di bawahnya ada seorang anak lelaki yang memakai seragam SMP lengkap dengan aksesoris MOS nya sedang menyenderkan badannya dengan santai. Tanpa mengulurkan waktu yang banyak Randu langsung saja berlari ke arah anak lelaki itu yang di ikuti dengan tatapan mata yang mengawasi.

Matanya terbuka lebar - lebar ketika melihat anak lelaki itu dari ujung kaki sampai ke ujung topi dan hanya dalam waktu yang singkat Randu bisa menilai kalau anak lelaki itu adalah anak nakal, yang menarik perhatian adalah celana SMP yang di model pensil dan tambalan handyplast berbentuk silang yang terletak di bagian bokongnya.

DEVANWhere stories live. Discover now