8. interview

603 63 6
                                    

🎵 jangan by Marion Jola ft. Rayi Putra

~~~~~

"Halo sayang, kau sudah berangkat?"

"Ya, ini aku sedang berada dalam bus. Ingat Harry, saat aku sampai kantor kau harus profesional!"

Mendengar gadis ku berbicara dari sebrang sana, aku hanya bisa terkekeh. Ku bayangkan wajahnya saat mengucapkan kata ini. Astaga!

"Ya, sayang. Hati-hati, saat sampai di kantor kau ke resepsionis dan sebutkan namamu. Nanti ia akan mengantarkan mu ke ruangan ku."

"Ya, sampai jumpa."

Ku harap Zoe bisa memenuhi kriteria kantor ini. Karena aku sudah berjanji, jika ia tidak memenuhi kriteria pegawai disini, ia tak akan ku terima. Semoga saja Zoe bisa.

Selagi menunggu Zoe, aku membaca berkas-berkas tentang kantor ini. Seperti kerja sama antar perusahaan, dan proposal penaikan gaji karyawan, dan lain-lain.

Kring kring...

"Permisi sir, nona Zoe McAvoy sudah datang? Apa boleh saya bawa ke ruangan anda?"

"Ya, bawa ia kemari."

"Baik sir."

Professional Harry, profesional. Sial kata-kata itu sekarang terngiang di otak ku saat ini. Baiklah, aku harus profesional. Tapi apakah aku bisa? Semoga.

Tok tok tok

"Masuk!" Teriak ku, karena jika tidak teriak dia pasti tak dengar.

Muncul lah gadis ku dengan karyawan ku. Kekasih ku ini selalu cantik saat memakai apapun. "Sir, ini nona Zoe McAvoy."

Aku mengangguk dan menyuruh Zoe masuk, lalu karyawan ku itu pergi kembali untuk bekerja lagi. Aku menggaji nya bukan untuk mengantar Zoe saja kan?

"Silahkan duduk."

Zoe mengangguk dan duduk di hadapan ku. Aku menghela nafas ku dengan perlahan agar ia tidak tahu bahwa aku sedang gugup.

"Di kantor ini sedang membutuhkan asisten pribadi ku, apa kau bersedia jika kau diterima?" Ia mengangguk.

"Ya, sir."

"Baiklah, bisa kau tunjukkan surat lamaran mu?" Zoe mengangguk dan memberi ku surat lamaran nya. Aku membaca sangat detail.

Ia sangat pintar, rata-rata nilainya saat high school adalah 9. Aku sangat bangga dengan gadis ku ini. "Baiklah, kita mulai interview nya."

Setelah setengah jam menginterview Zoe, aku sangat terkagum oleh nya. Ternyata ia mengerti permasalahan perusahaan. Sekali lagi ku katakan, aku bangga pada kekasih ku.

"Baiklah nona Zoe McAvoy, kau diterima. Besok kau sudah bisa masuk kerja, datang jam 7 tidak ada alasan untuk terlambat. Sementara waktu, kau bekerja di ruangan ku." Ia mengangguk semangat dan tersenyum.

"Ya sir, terima kasih. Aku tak akan mengecewakan mu." Aku mengangguk dan tersenyum kepada nya.

"Kuharap begitu, kau bisa pergi dari sini." Ia tersenyum lalu bangkit dari tempat duduk nya. Aku ikut bangun dari tempat duduk ku dan menjabat tangannya.

Half A Heart [Harbara] ✓Where stories live. Discover now