Chap 1

51K 2.5K 18
                                    



Di gang yang sepi. Dua laki-laki berjalan beriringan. Menapaki jalan setapak yang berlumpur. Pohon ilalang dan semak belukar bertumbuh dengan cepat tanpa jamahan. Malam semakin pekat dengan awan yang bergumul lebat menambah kesan seram dengan suara para Jangkrik yang mulai bersautan

"Yak! Yoongi hyung kita mau kemana!"

Pemuda manis  bersweater pastel itu menjerit kesal. Karena sekarang Hyung kurangajarnnya ini sedang menariknya menyusuri gang-gang kecil dan kotor

"Diam, Antar aku menemui kekasihku" 


Jeon Jungkook nama pemuda itu. berdecak kesal dengan wajah tertekuk menahan kantuk. Oh ayloah ini sudah  jam 12 malam. Orang sinting mana yang masih mau berkeliaran di gang-gang sepi jika bukan Hyungnya ini

"Kenapa kau harus membawaku dasar hyung menyebalkan—astaga lihat kakiku jadi kotor hyung!"

"Kau sangat berisik, Jungkook. Mau uang sakumu aku potong hah! Perhatikan jalanmu!"



"Dasar hyung durhaka" Batin Jungkook



"Jangan mengumpati ku Jeon, berjalanlah sedikit cepat. Kau lambat sekali" katanya sambil menarik pergelangan tangan Jungkook

"Kaki ku sakit hyung" rengek Jungkook. Sungguh ia ingin menangis saja dan mengadu pada ibunya, jika kakak kandungnya itu kejam telah menganggu tidurnya

"Sebentar lagi sampai—seharusnya kau bersyukur karena aku membawamu menemui kekasihku, kalau tidak kau pasti di apartemen sendirian mati karena bosan"

Apa yang dikatakan hyungnya ini ada benarnya juga. Biasanya ia hanya berdiam diri di kamar makan, tidur, melihat televisi dan bermain game sendirian. Tapi—hey yang benar saja ini sudah Jam 12 malam, dan Jungkook mengantuk!

"Aku sedang tidur dan kau mengusikku. Kau tidak tau waktu mengajakku berkeliaran malam-malam begini! Dan kekasihmu apa dia tinggal di gang-gang sempit seperti ini ugh?— Ini menjijikan hyung"

"Ck Tidak bodoh, ini markas kekasihku"

"Aku mengantuk, lelah dan malas Hyung. sekarang ayo cepat gendong aku" rengeknya dengan kedua tangan yang sudah di rentangkan

Jeon Yoongi. Hyung dari Jungkook itu. Mendengus kesal. Adik nya ini benar-benar "Kita sudah sampai—dan kau jangan manja jungkook!"

Jungkook membrengut lucu sekaligus melotot kaget saat melihat gendung tua di hadapannya. Gedung yang menjulang tinggi bergaya kalsik. Bagian pagarnya mulai di tumbuhi tanaman semak belukar melilit pada setiap besi beton yang sudah berkarat. Jungkook heran kenapa gedung sebesar ini bisa berada di sempilan gang yang hampir sluruhnya pohon-pohon besar di setiap sudutnya

"H—hyung a–ku aku takut"

"Ck—Ayo cepat masuk, di dalam ada banyak makanan " bujuk Yoongi

Jungkook menggeleng kecil. Perlahan kaki jenjangnya berjalan mundur. Sungguh Jungkook takut dan ingin pulang

"H—hyung ayo kita pulang. A–aku takut!"

Yoongi berdecak sebal melihat kelakuan adiknya itu. Sangat penakut dan lembek. Jadi Yoongi memikirkan bagaimana cara membujuk Jungkook agar ikut dengannya

"Yasudah, kalau begitu hyung tinggalkan kau disini—Hyung dengar di daerah sini rawan penculikan dan kebetulan juga ini sudah Jam 12 malam pasti penculik sedang berkeliaran"

Jungkook mengigit ujung bibirnya ragu "Benarkah? Um A—aku Hikss– aku ikut hyung saja"

"Hey jangan menganis. Tenang jika bersama Hyung kau akan aman kookie"

Yoongi tersenyum tipis merangkul pundak Jungkook dan memasuki perkarangan gedung tua itu. Sedangkan sang empu hanya diam saja, enggan menjawab. Menutup mata dengan meremas kuat ujung baju yang di kenakan oleh Yoongi
Hyungnya





Ceklek







Pintu kayu jati berpahat indah terbuka lebar. Yoongi melangkahkan kakinya masuk kedalam dengan Jungkook dan tidak lupa menutupnya kembali

"Buka matamu kookie" bisik Yoongi

Jungkook membuka matanya pelan Matanya membulat lucu "Ap—a apa ini hyung?!"

"Markas pelelangan senjata, Jungkook"



Tbc

Mr. ArrogantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang