7: OBROLAN DI TENGAH MAKAN SIANG

2K 35 14
                                    

Bacanya sambil dengerin mulmed yaaaa, biar lebih berasa feelnya ;)

------------

7 : Obrolan di tengah Makan Siang


Siang itu saat istirahat kedua, Leila mengajak Kiran untuk menemaninya makan siang di kafetaria sekolahnya. Awalnya, Kiran menolak ajakannya itu karena sedang malas ke luar dari kelasnya kalau saja tidak Leila iming-imingi makan siang gratis olehnya. Mengenal tabiat sahabatnya yang langsung cepat tanggap saat mendengar kata "gratis", membuatnya dengan mudah meluluhkan sahabatnya itu. Walaupun ia harus merelakan uang jajannya habis karena membayari makan siang sahabatnya itu, tapi tak apa. Yang terpenting tujuan awalnya terpenuhi.

Leila mengerjapkan matanya saat melihat orang yang sedang ditunggunya sejak dari tadi itu terlihat dari arah pintu masuk kafetaria. Membuatnya menunjukkan senyuman andalannya sambil beranjak dari duduknya, ia melambaikan tangannya. "Oy, Ran, di sini...," ucapnya setengah berteriak pada Kiran, saat menyadari situasi kafetaria yang sedang ramai siang itu.

Kiran mengangguk sambil melangkahkan kakinya ke arah meja yang di tempati sahabatnya. "Sorry, bikin lo nunggu lama," ucapnya sambil mendudukkan tubuhnya di kursi yang berhadapan dengannya. "Widih, tumben-tumbenan amat, makanan kesukaan gue udah nangkring aja di sini?" tukasnya langsung saat melihat dua buah mangkok mie ayam, satu gelas milkshake strawberry kesukaannya, dan segelas milk tea kesukaan sahabatnya itu menyambutnya dengan hangat saat ia menghampiri meja.

"Iya, sengaja gue pesanin duluan. Biar lo nggak ngomel-ngomel mulu karena kelamaan ngantre kayak biasanya. Lo 'kan, suka rese kalo lagi laper," ucapnya sambil tersenyum jail.

"Nggak usah sok-sokan ngikutin slogan di televisi deh, geli gue dengernya," ucap Kiran sambil menyesap milkshake strawberry-nya dengan nikmat. "Eh tapi, ini beneran 'kan, semuanya lo yang bayarin?"

Leila mendelik. "Heleh, mulai deh, nggak tahu dirinya kumat," dengusnya, yang langsung mendapat cengiran lebar dari Kiran. "Ehm.. Tapi berhubung mood gue lagi baik, kali ini makanan lo, gue yang bayarin."

Mendengar hal itu, membuat cengiran Kiran lebih lebar dari sebelumnya. "Nah, gitu dong. Baru namanya sahabat gue,"

"Cuma kali ini aja, Ran. Kali ini aja..." ucap Leila penuh penekanan.

"Ehm.. Oke, kali ini aja." Kiran mengulang perkataannya dengan malas sambil menyendokkan mie ayamnya ke dalam mulut. "Jadi, gimana?" tanyanya tiba-tiba di sela ia mengunyah makanannya.

Leila mengerutkan keningnya. "Tentang omongan gue semalam?" tanyanya, yang langsung diberi anggukan kecil oleh Kiran. "Ntar dulu deh, habisin dulu makanannya. Ntar gue ceritain, oke?"

"Ehm.. Okee," ucap Kiran sambil melanjutkan kembali makan siangnya, ia cukup mengerti dengan kebiasaan sahabatnya yang tidak suka berbicara saat sedang makan. Lagipula, ia sendiri pun tidak keberatan, melanjutkan percakapan mereka kembali setelah menyelesaikan makan siangnya itu.

☆☆☆

Kiran menyesap milkshake strawberry-nya hingga tandas sambil melirik sahabatnya itu dengan tatapan penuh arti. "Yaah, milkshake-nya habis. Kurang banget ini mah, buat dengerin curhatan lo."

"Heleh, bilang aja lo minta gue bayarin lagi buat milkshake kedua lo," dengus Leila, yang membuat tawa Kiran berderai karenanya. "Sok-sokan ngode segala, giliran dikodein sama si doi aja, nggak peka," lanjutnya pelan, tapi mampu terdengar oleh telinga Kiran.

Kamu, Rasa, dan LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang