JANGAN PERGI

8K 582 92
                                    

Cerita ini adalah fiksi belaka, saya juga bukan seorang sastrawan yang hebat dalam menulis, jadi mohon di maklumi segala kekurangan yang ada dalam penulisan.

---------------------------------------------

Keesokan Hari....

Author POV

Harusnya hari ini adalah hari dimana Lisa memiliki jadwal pertemuan dengan seluruh petugas kebersihan di kantornya.

Namun sangat di sayangkan , semua jadwal pertemuan dia hari ini haruslah di cancel karena Lisa harus mengantar client -nya ke bandara.

Setelah dari bandara , Lisa harus menghadiri pertemuan keluarga besar untuk membicarakan hak penuh atas perusahaan yang sedang ia pegang saat ini.

Lisa tidak bisa menolak apa yang ayahnya katakan , karena Lisa sangat menghormati ayahnya.

**

2 jam setelah mengantar client ke bandara , akhirnya Lisa tiba di rumah mewah milik keluarganya.

Rumah itu sangat besar , namun yang tinggal disana hanyalah ayah dan ibu Lisa saja.

Berhubung hari ini ada pembicaraan penting , maka seluruh keluarga ayahnya datang ke rumah itu.

Lisa yang baru saja tiba , langsung menyapa mereka semua.

**

" Selamat siang semua , maaf aku datang terlambat , ada urusan kantor yang harus aku selesaikan terlebih dahulu." Ujar Lisa sambil menundukkan kepalanya (salam hormat) lalu tersenyum kepada seluruh keluarga yang hadir di rumah ayahnya saat ini.

"Aaaa Lisa kau sudah besar rupanya... Waahhh aku pangling melihatmu..." Kata salah satu anggota keluarga.

"Ah , selamat siang paman , aku sangat senang melihatmu ada disini sekarang." Ujar Lisa yang masih menebar senyumannya sejak ia datang tadi.

Saat sedang asik bersapa dengan seluruh keluarga , tiba-tiba Lisa menoleh ke arah ayahnya yang terlihat sedang marah dengan seseorang yang sedang menelponnya.

Melihat hal itu , Lisa langsung memasang wajah heran dan segera mendekati ayahnya.

"Cepat suruh anak itu pulang!! Tidak ada alasan apapun!! Ini sangat penting , aku tidak ada waktu jika harus menunggu dia. Jika dia tidak datang , terpaksa aku menggunakan cara kasar untuk menyeretnya kesini. Dan kau Woongi-ah , ku mohon berhentilah mengikuti kemauannya. Dia adalah anakku , aku berhak atas dia , bukan kau!!!" Ujar ayah Lisa dengan nada tinggi.

Melihat ayahnya bicara seperti itu , Lisa langsung mengerti dengan siapa ayahnya melakukan panggilan telepon itu.

Ketika ayahnya menutup telepon , Lisa langsung merangkul ayahnya.

"Ayah , aku yakin kakak pasti akan datang. Ayah tidak perlu khawatir." Kata Lisa yang berusaha menenangkan ayahnya.

Ayah Lisa hanya mengangguk dengan ekspresi yang masih sedikit kesal.

"Apa kita harus menunggu kakak datang?? Atau ayah mau langsung memulai pembicaraan penting ini??" Tanya Lisa.

"Ayah mau menunggu dia datang." Kata ayahnya yang sudah mulai tenang.

DORMIR CONMIGO (END)Where stories live. Discover now