Konten dewasa , 18+++
TIDURLAH DENGANKU!!!
"Seperti mata yang tenang menunggu sesuatu yang seharusnya pulang. Akan sesak dadamu jika yang datang hanyalah aku sebagai kenangan."
~ Sebuah Usaha Melupakan, Boy Candra
Cerita ini adalah fiksi belaka, saya juga bukan seorang sastrawan yang hebat dalam menulis, jadi mohon di maklumi segala kekurangan yang ada dalam penulisan.
---------------------------------------------
Author POV
Taesan Group.
2 Bulan kemudian.
"Lisa-ya... woah, senang bisa melihatmu lagi." Kata seseorang yang melihat Lisa yang sedang berdiri menunggu Jisoo di Loby Taesan.
Lisa menatap orang itu.
Orang itu tersenyum lebar.
"Apa kau akan bekerja di Taesan lagi?" Tanya orang itu.
Lisa memasang wajah bingung.
"Kau siapa?" Tanya Lisa.
"Hahaha... Yak, apa kau sedang bercanda?" Tanya orang itu.
Lisa menggelengkan kepalanya.
"Aku June... Aku pemilik saham sebesar 25% di perusahaan ini." Kata seseorang bernama June.
"Hahaha... Semua orang membicarakanmu saat kecelakaan itu terjadi. Dan semua orang tahu bahwa Jisoo lah yang menyebabkanmu sampai lupa ingatan begini." Kata June sambil tersenyum licik.
"Aku tidak mengerti apa yang kau bicarakan." Kata Lisa.
"Kasihan sekali kau ini. Sudah harus menikah dengan seorang office girl, kekasihmu di ambil kakak tirimu, sekarang kau harus lupa ingatan karena dicelakai oleh kakak tirimu." Kata June.
Lisa masih dengan wajah bingungnya.
"Kakak tiri itu apa?" Tanya Lisa.
"Kakak tiri adalah seseorang yang sangat jahat. Dia akan menyingkirkanmu. Dan kakak tirimu itu adalah Jisoo." Kata June.
"Kakak ku Jisoo tidak jahat." Kata Lisa.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Hahaha.... Yak, kau ini sedang lupa ingatan. Kau tidak akan tahu sikap dia kepadamu saat kau belum lupa ingatan. Dia sangat jahat." Kata June.
Jisoo melihat Lisa sedang bersama June dari kejauhan.
Jisoo mengerutkan alisnya. Dia tahu bahwa June adalah orang yang sangat ambisius yang ingin menjadi pimpinan Taesan.
"Lisa-ya..." Teriak Jisoo memanggil Lisa.
Lisa menoleh ke arah Jisoo.
"Lihatlah, tubuh Jisoo sangat sehat dan kuat sedangkan dirimu sangat menyedihkan." June berbisik di telinga Lisa.
