Keping Pertama: Pertemuan

Start from the beginning
                                    

"Hn? Siapa lu?" Tania bertanya dengan alis terangkat sebelah dengan wajah datar setelah melihat ada cowok disebelahnya.

"What!? Lu gak tau gua?" Cowok itu kaget dengan wajah konyol serta mulut yang agak menganga. Ugh pose yang gak banget.

"Kagaklah orang gua baru masuk disini. Hmm lu bisa anter gua keruang kepala sekolah gak?" Ucap Tania dengan memutar matanya bosan.

"Oh bisa aja, kenalin gua Rafael Aditya Nugraha." Rafael menjulurkan tangannya sambil tersenyum kecil.

"Ohh, gua Tania Aretina Kathryn. Salam kenal ya Rafa." Ucap Tania sambil menjabat tangan Rafael serta membalas senyum Rafael dengan SANGAT manis.

Deg

'Anjir kenapa gua deg-degan gini Cuma gara-gara liat senyumannya dia.' Batin Rafael.

"Ayo katanya lo mau anterin gua!" Ajak Tania sambil menggandeng tangan Rafael dengan erat.

'Haaah mungkin gua udah gila.' Batin Rafa nelangsa.

Akhirnya dengan terpaksa Rafael mengantar Tania dengan perasaan campur aduk kayak gado-gado. Setelah dengan perjuangan yang tak sia-sia(?) sampailah mereka didepan ruang kepsek.

"Ah, makasih ya udah nganterin gua." Ucap Tania dengan senyum kecil yang bertengger diwajah cantiknya.

"E-eh gak masalah, hehe." Balas Rafael agak kikuk, secara dia baru diperlalukan tidak seperti fans-fans maniaknya oleh seorang gadis yang baru saja dia temui pagi tadi.

"Oke! Emm lu gak mau masuk kekelas lu?" Tanya Tania sambil mengkerutkan dahinya.

"AH IYA! Mampus sekarangkan pelajarannya Bu Siska ! Gue duluan ya, bye." Rafael menepok jidatnya dengan tampang bloon dan akhirnya agak berlari menuju kelasnya setelah berpamitan dengan Tania.

Sementara itu Tania cuma bisa sweetdrop ditempatnya melihat kelakuan cowok aneh yang baru saja dikenalnya. 'Haah dasar cowok aneh.' Batin Tania masih agak sweetdrop, namun akhirnya ia masuk keruang Kepsek setelah sebelumnya mengetuk pintu tiga kali.

"Ah ne-Eh Ibu Kepsek maaf saya agak terlambat,tehee~"

CTAK!

Jika dianimasikan seperti dikomik akan terlihat sebuah perempatan muncul didahi sang Kepala Sekolah yang merupakan nenek Tania. Asalkan para readers tau nenek tersebut masih sangat muda walau sudah terlihat ada rambut putih diantara rambut coklat sang nenek.

"Grrrr! Dasar bocah bisakah kau tinggalkan kebiasaan jelekmu itu, HAH!" Sang Kepsek atau kita sebut saja Nenek Rahma, meneyemprot sang cucu dengan wajah garangnya sambil menunjuk-nunjuk sang cucu yang sedang mengusap wajahnya karena hujan lokal dari nenknya.

"Aduh nek, kalau marah-marah gak usah pake acara hujan lokal juga kali." Ucap Tania pasrah dengan kelakuan neneknya.

"Huuft, yasudah kau akan ditempatkan dikelas...XI-C dilantai tiga." Kata Rahma sambil mengecek kelas yang dapat dimasuki cucu tersayangnya.

"Tapi nek, aku tidak tau letak kelasku itu." Ucap Tania dengan tampang innoncent. Sang nenek yang melihatnya pun cuma bisa menghela nafasnya sambil memegang jidatnya yang mulai berdenyut gara-gara sifat Tania itu.

"Baiklah kalau begitu akan nenek panggilkan seseorang untuk mengantarkanmu kekelas." Rahma segera menelfon seseorang yang akan mengantarkan Tania kekelas barunya. Setelah itu Rahma memberikan jadwal pelajaran serta sedikit ceramah terhadap cucunya yang hanya dibalas dengan wajah sebal dan bibir yang dikerucutkan kedepan.

TOK TOK TOK

"Masuk!" Tampaklah seorang guru perempuan muda dengan membawa setumpuk buku kimia, sepertinya ia yang akan menjadi guru sekaligus wali kelasnya. Dengan senyum kecil ia mengangguk hormat pada Rahma selaku pemilik sekolah dan jabatan tertinggi disini.

Unpredictable LoveWhere stories live. Discover now