Chapter 1

763 15 0
                                    

Pagi ini, cukup dingin, dimusim gugur begini. Hari ini, seperti biasa aku akan ke sekolah. Belajar, bercanda, bertemu teman-teman. Aku kesekolah diantar oleh Mr. George, supirku dan Jake. Tapi kali ini sekolah Jake libur, katanya kedatangan tamu penting. Jadi aku berangkat sendiri  tanpa Jake.

-SKIP. SCHOOL-

"Elennaaaa!!" Harper menubrukku dari belakang.

"Aww! Sakit, Harper! Tasku super berat kali ini!"

"Oh, haha, Maaf!" Harper tersenyum. Sahabatku yang satu ini unik, cantik, baik, dan pintar. Terutama di kelas sains. Ngomong-ngomong soal Sains, aku baru ingat kalau kelas pertamaku kelas Sains.

Aku segera ke loker mengambil barang-barangku.

"Elennaaa!"

"AAA!"

Tadi Harper, sekarang Greyson.

"Apa Maumu." tanyaku dingin.

"Maafkan aku, haha, tadi ekspresimu lucu banget! Nggak bohong, hahahaha!"

"Greyson!!! To The Point, please."

"Oh, ya, maaf. Jadi, kamu tahu tentang social trip ke Watertown itu? Kita yang dipilih, El! dan asal kau tahu juga gadis misterius pembunuh itu..."

"APA?! Kita terpilih?! yeeey! masa bodoh soal gadis konyol itu. okay kapan kita berangkat?"

"Lusa. Dan aku tahu kau pasti sangat ingin mengajak harper, dan aku juga ingin sekali mengajak Josh, tapi... kita akan melakukannya berdua saja, El!" kata Greyson. "Kita ke kantor Mr. Joseph sekarang, kita tidak ikut pelajaran sains!"

Mendengarnya aku bersorak. Aku segera merapikan atribut sains-ku dan berlari kecil menuju kantor Mr. Joseph.

 -DILAIN TEMPAT-

SOMEONE'S P.O.V

"Kalau saja bukan karena dia... aku tidak akan seperti ini..." aku berjalan menuju kasurku dan merebahkan diri. Aku membaca surat kabar yang barusan kubeli.

HARAP WASPADA, GADIS PEMBUNUH MISTERIUS BERKELIARAN DI WATERTOWN 

Ih! melihat judulnya saja aku sudah enek duluan. Begini. Aku seperti ini bukan karena kemauanku. Mungkin ini gila karena aku sudah tergila-gila pada seorang vampir bernama Rob. Aku akan melakukan segalanya untuknya, termasuk berubah menjadi vampir. Aku siap. Aku siap untuk menghisap darah-darah manusia dimalam hari. Aku siap untuk hidup beribi-ribu tahun lamanya. Aku sudah sangat siap. Namun, Aku tidak akan berubah menjadi vampir jika aku belum menemukan Zarcesta Necklace. Sebuah kalung yang mempunyai power khusus, agar aku bisa berubah menjadi vampir. Menurut ramalan para vampir, kalung itu sekarang ada ditangan manusia yang tidak berdosa. Dan waktuku tinggal 1 bulan lagi untuk mencarinya. tanpa klu. tanpa petunjuk. Itulah mengapa di laciku banyak sekali kalung-kalung yang kukumpulkan, dan yah.. tidak setiap korban yang kalungnya kurampas kubunuh, tentu saja tidak. Ini terpaksa, jika kalung itu berarti besar pada mereka, aku bunuh mereka. Sungguh aku lakukan ini demi kebaikan, agar mereka tidak merasa kehilangan. Aku tahu ini salah. tapi sikap kejamku ini ada dibawah pengaruh raja vampir, dan sebenarnya aku tidak ingin ribet-ribet begini. Aku hanya ingin bersama Rob, itu saja.

_____________________________________________________________________________________

-ELENNA'S P.O.V-

Aku meloncat-loncat kecil, senang, gara-gara aku terpilih ke Watertown. Aku tahu Jake pasti khawatir setengah mati. Tapi kenapa aku tenang saja, ya? =.= sudahlah, aku yakin dia berani dirumah sendiri. Lagipula banyak housekeeper disana.

"Elenna?"

"Ya Grey?"

"Gimana kalau habis ini kita makan dulu? Ke Mall? Aku bayar! Kita ajak Harper dan Josh kalau perlu.."

"Benar?! Ayo! Bener ya Grey, kamu yang bayar.. Nggak tahu, sih, aku kalau makan direstoran lumayan maruk, nggak kayak dirumah, cuma sedikit! Nggak papa, nih?"

"Iyaaa.. :) panggil Josh sama Harper, sana!"

SKIP

Kita sudah sampai di Mall. Kita pun segera ke restoran. Lalu, kita gantian cuci tangan. Aku sama Greyson duluan (Ini cuci tangan bukan di toilet ya, di wastafel khusus gitu, cowo-cewe gabung..) 

"Greyson! Pegangin iPodku bentar dong, ya?"

"Aduh! Lagian cuci tangan bawa iPod! Yaudah mana, sini!"

akupun memberikan iPodku. Aku pun cuci tangan dan aku melihat Greyson main-mainin tisu. *CHILDISH* Termasuk iPodku, ia bungkus pake tisu. 

"udah greyson, yuk! Eh, iPodku mana?"

muka Greyson memerah.

"greyson nggak lucu ah! Mana iPod ku?!"

"Ke... kebuang.." katanya polos.

"GREYSON IH!" aku mulai mengacak-ngacak tong sampah dan terpaksa membuka-buka semua lipatan tisu. Ewh. Greyson pastinya juga bantuin. Aku menemukan sebuah tisu, didalemnya ada kotak keras-keras. "Mungkin ini," gumamku dalam hati. Aku pun membuka tisu itu. tidak. isinya bukan iPod yang kucari. Isinya berupa kotak, didalamnya terdapat kalung cantik berliontin batu merah, dan terdapat kertas bertuliskan:

"barang siapa yang menemukan kalung ini, Ambillah :)"

Kalung ini cantik banget. Oke. katanya disuruh ambil, jadi aku memasukkannya ke kantong. ingat, aku nggak mencuri.

"El, ini iPodnya, hehe! Sorry ya tadi," Greyson menyerahkan iPod dengan casing biru muda transparan itu. Aku menghela nafas lalu mengambilnya, dan  menjejalkannya ke kantong. Oke, kantongku pas-pasan. Lalu aku segera cuci tangan dan pergi dari TKP. hahaha -,-

Setelah makan, aku segera pulang. dan ketika dirumah, benar saja dugaanku. Jake kaget dan mendadak jadi parno. Ia menjejalkan barang-barang tidak penting ke koperku, seperti buku yellow pages, pisau, nampan besi, dan berbagai atribut aneh lainnya. Akhirnya tetap saja aku tidak membawa mereka. re: barang2 itu.

Aku juga memasukkan kalung itu ke koper, tapi ada firasat aneh yang bilang; "Jangan bawa kalung itu, atau kau akan dapat bahaya.."

TO BE CONTINUED. COMMENT!

Truth Or DareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang