Prologue

1.2K 14 0
                                    

Terlihat bayangan seorang gadis berambut ikal cokelat sepunggung. memakai trench coat kuning, payung, dan sepatu boots di genangan air yang kulewati. Yup. dialah aku. Elenna Fransisca Colleman.

Jangan kira aku orang spesial, aku bukan orang spesial. aku hanya remaja amerika biasa. hidup di zaman modern. aku tertarik pada segalanya yang berbau rahasia dan misteri. Berkali-kali aku mencoba memecahkan misteri di novel-novel detektif ku. Tapi hasilnya nihil. selalu melenceng kemana-mana.

"Elenna,"

seseorang menepuk bahuku dari belakang.

"Greyson, sedang apa disini?"

Yap. Dia Greyson Chance. orang yang dari dulu kuinginkan untuk menjadi boyfriendku. tapi tidak, aku harus membiarkan keinginan bodoh itu pergi. Dia hanya sahabat baikku. :)

"Hm, tadi aku habis dari apartemen Bibi May. Hmm... Mau kuantar pulang?" tawarnya manis.

"Baiklah."

Aku tersenyum dan berjalan menuju mobil Greyson.

DILAIN TEMPAT

-AUTHOR'S P.O.V-

Angkat tangan! Serahkan semua hartamu! Gadis berambut pirang itu mengacungkan sebuah pisau bergagang permata dan mutiara.

"Aku tidak membawa apapun, nak, aku hanya membawa sedikit kue..." ucap perempuan tua itu lirih. 

"BOHONG!!!"

Gadis itu merampas tas wanita tua itu dan mengambil sebuah kalung emas sederhana.

"JANGAN! Itu pemberian almarhum suamiku! Satu-satunya yang tersisa darinya!"

Gadis itu terdiam. Matanya menunjukan belas kasihan. Tapi tiba-tiba sorot mata lembutnya berubah tajam dan ia langsung mengangkat pisaunya dan....

***********************************************************************************************************

"Satu korban lagi, kali ini seorang wanita tua bernama Giselle Jersey, terbunuh oleh gadis misterius itu. kini tempat ini perlu diwaspadai. Saya, Maisley Jonathan melaporkan dari Watertown, Tennessee."

-BACK TO ELENNA'S P.O.V-

"Untuk apa takut?! Kita ada di Los Angeles, aman sentosa disini!" ujarku cuek sambil mematikan TV.

"Elenna, gadis itu pasti punya kaki tangan yang banyak! Bisa saja dia ke L.A, mengincar kita, atau uft! Mom dan Dad kan sedang ada urusan bisnis di Swiss!" kata Jake, adikku.

"Jake, kau hyperbola, ah. Bodyguard dan Security disini sudah cukup menjamin, kok. Tenang saja kau. Ayo kita tidur!"

Aku dan Jake pun tidur dikamar masing-masing. Ralat aku belum tidur. Masih ada esesuatu yang terus melintasi otakku. Saudara kembarku, yang hilang dan rumornya telah meninggal.

Alexandra Felisha Colleman.

Truth Or DareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang