"Temani aku makan."ucap Kakashi dan menarik tangan Rin agar duduk dipangkuannya seketika gerakan paksa Kakashi membuat Rin oleng dan jatuh dipangkuan Kakashi.

"Tuan lepaskan tanganmu,aku harus bangun sungguh posisi kita ini tidak sopan."ucap Rin dengan datar meskipun ia juga menahan semburat merah dipipinya itu untuk keluar karna Kakashi yang menaruh tangannya dipinggul dan terus menatapnya dengan tatapan maut penuh cinta.

"Aku tidak peduli,sekarang suapi aku."ucap Kakashi acuh dan membuka maskernya yang memperlihatkan wajah tampannya dengan rahang tegasnya serta tatapan maut penuh cintanya untuk meluluhkan betapa kerasnya pelayan dihadapannya itu.

Sedangkan Rin akhirnya dengan pasrah menyuapi sifat bayi besar tuannya yang muncul.

"Anak pintar."ucap Kakashi dengan senyum menawannya menepuk kepala Rin dengan lembut meskipun begitu berhasil membuat Rin memerah tapi dengan sekuat tenaga ia menyadarkan dirinya bahwa Kakashi adalah orang berbahaya yang sanggup menjatuhkan dirinya dengan cinta sesaat yang dimiliki Kakashi lalu seketika itu ia pasti akan dihancurkan.

Baiklah tinggalkan KakaRin sekarang beralih ke empat pelayan cantik yang tampak membersihkan ruangan perpustakaan.

"Em minna,nanti para rekan bisnis dari Kakashi sama akan datang berkunjung jadi kita harus mempersiapkan diri yang cantik dan menarik."ucap Ino dengan bersemangat.

"Iya rekan bisnis Kakashi sama yang ternyata adalah pemain wanita itu kan,tidak akan aku mengubah penampilanku menjadi menarik atau apapun karna aku tidak ingin dekat dengan mereka."ucap Temari dan langsung menolak mentah-mentah usul Ino.

"Tidak Temari chan mereka hanyalah seorang casanova tampan saja."ucap Ino dengan tersenyum nakal ke Temari yang hanya memutar bola matanya malas.

"Lalu apa bedanya antara casanova dan pemain wanita itu bagiku sama saja Ino chan."ucap Hinata sambil memutar bola matanya malas seperti Temari.

"Em.... yang Hinata chan bilang itu benar casanova dan pemain wanita itu tidak jauh berbeda, tapi memangnya rekan bisnis Kakashi sama itu memang sangat tampan dan pemain wanita?."ucap dan tanya Sakura dengan bingung.

karna Sakura sendiri masih baru menjadi seorang pelayan dimansion Kakashi dan belum pernah bertemu dengan para rekan bisnis yang sering dibicarakan oleh beberapa pelayan itu tapi sahabatnya itu jarang membicarakannya kecuali Ino.

"Tentu saja Sakura chan,mereka sangat tampan tapi sayangnya yaitu mereka sangat pemain dan penakluk wanita setelah dapat dan puas dengan wanitanya mereka akan meninggalkannya lalu mencari yang baru."ucap Temari datar.

"Jadi Sakura chan nanti kau harus memasang wajah datar dan tidak terlalu peduli jika mereka datang jangan sampai kau menarik perhatiannya,karna aku tidak ingin sahabat baruku dilukai oleh mereka."ucap Hinata mengingatkan Sakura yang hanya mengangguk dan seolah mengerti.

"Baiklah kita harus segera menyelesaikan pekerjaan kita karna sebentar lagi pria tampan itu akan datang."ucap Ino dengan semangat.

"Tapi Ino chan,bukannya kau tidak menyukai mereka?."tanya Sakura bingung karna ia tahu waktu itu Ino pernah bilang bahwa ia juga tidak menyukai pria itu.

"Memang aku tidak menyukai mereka tapi aku memiliki misi 'RAHASIA'."ucap Ino dengan tersenyum misterius dan membuat semua temannya penasaran.

"Apa itu.?"tanya Sakura,Hinata dan Temari kompak.

"Rahasia tetap Rahasia jika sudah waktunya pasti akan kuberitahu dan aku ingin mendekati salah satu casanova tampan itu dengan caraku sendiri tanpa menawarkan diriku diatas ranjang hangatnya."ucap Ino dengan senyum misterius.

Waktu untuk berkumpul dan menyambut para rekan kerja sang tuan pun tiba dan mereka mulai berjejer rapi menyambut tuan mereka.

"Mereka hanya empat orang.?"bisik sakura pelan dan bertanya ke Hinata.

"Iya."jawab Hinata singkat.

Lalu para rekan kerja Kakashi yang memiliki ketampanan diatas rata-rata itu mulai menebar pesonanya dan membuat para pelayan wanita itu meleleh tapi tidak untuk ketiga gadis yang hanya menampilkan wajah datarnya serta seorang gadis yang menatap penuh kagum tapi dengan sebuah kepalsuan.

"Memang benar mereka sangat tampan tapi memang terlihat jelas mereka adalah pemain wanita semua."batin Sakura ketika memperhatikan satu-satu rekan kerja dari Kakashi.

Hingga matanya tampak terkunci ke seorang laki-laki tampan dengan rambut hitam model pantat ayamnya,Sakura langsung memutuskan pandangannya karna ia juga takut untuk terjatu dihadapan pria itu yang ia lihat cukup berbahaya untuknya.

Sedangkan pria bermata oniks dan sangat tajam itu tampak menyeringai saat dirinya menemukan suatu target mangsa yang menarik karna selama ini ia tidak pernah melihat pelayan Kakashi yang begitu unik serta dengan berani memutuskan pandangannya dan memperlihatkan wajah datarnya untuknya.

"Si pinky yang menarik,pasti sangat menggairahkan dan menyenangkan jika aku berhasil mendapatkannya."batin pria tampan dengan model rambut pantat ayam itu dengan seringainya menatap Sakura.

meskipun ada dua pelayan lainnya yang memasang wajah datar seperti itu tapi dia tau bahwa kedua wanita itu sudah menjadi incaran kedua temannya.

Lalu terlihat Hinata begitu mendecih kesal dan malas saat sepasang mata biru indah  tampak meneliti dirinya dari bawah hingga atas dan membuatnya begitu risih.

"Apa-apaan tatapannya melihat diriku seperti itu,aku tau dia pasti berpikiran jorok tentangku,dasar pria mesum,bodoh."batin Hinata mencemooh Pria pirang bermata safir biru itu

Sebenarnya Hinata tidak hanya satu kali mendapat tatapan mata itu karna dulu pria pirang itu selalu menatapnya dengan tatapan seperti itu.

Dan saat mereka tanpa sengaja hanya berdua pria pirang itu bahkan dengan terang-terangan menggoda dirinya dengan mengatakan tubuh Hinata begitu seksi pasti akan sangat menggairahkan jika bermain panas diranjangnya seketika itu membuat wajah Hinata begitu memerah karna kesal dan malu.

"Sial,tubuhnya semakin berisi apalagi bagian dadanya,aku harus segera mendapatkannya serta mengajaknya bermain panas diranjangku untuk menikmati rasanya."batin pria pirang menatap Hinata dengan seringainya itu dan semakin berusaha untuk mendekati Hinata yang baginya sangat sulit untuk didapatkan.

Sedangkan Temari ia benar-benar memasang wajah datarnya sedangkan pria tampan dengan muka pemalas tampak menyeringai menatapnya.

"Aku pasti akan mendapatkanmu,karna gadis galak sepertimu pasti membuat tantangan sendiri untukku bermain panas diatas ranjang bersamamu"ucap pria nanas itu dengan menyeringai menatap Temari tapi Temari hanya memasang wajah datarnya karna ia tahu pria nanas itu sedang berpikiran mesum tentangnya.

Sedangkan Ino tampak mengerlingkan matanya nakal ke arah Sai yang hanya tersenyum palsu menanggapinya.

"Aku tau sikapnya itu palsu,apa yang diinginkan gadis itu dariku,tapi baiklah akan kuikuti permainanmu dan kita lihat siapa yang akan kalah dan jatuh nantinya."batin pria berkulit pucat itu yang mengganti senyum palsunya menjadi seringaian nakal menatap Ino.

                       -TbC
Maafkan typo dan lainnya.
Ini cerita sedikit berbau lemon mungkin.
Cerita yang iseng diup dan entah kapan diup hahaha.

The Maid Is Mine(Hiatus) Where stories live. Discover now