Hati kita seperti permata
Begitu indah menyilaukan
Semua buta karenanya
Menutup mata tanpa peringatanTerdapat kasih sayang di dalamnya
Memberikan cinta dan kebahagian
Terdapat kebencian di dalamnya
Memberikan kemarahan dan kesedihanIa menuntun bawahannya
Seperti dewa yang tak berdaya
Bermain-main tanpa berbicara
Layaknya setan yang menggodaKita hina seperti suatu kejahatan
Sesungguhnya ia adalah keadilanSuatu kilatan merah menyerang ke arah sosok berjubah hitam. Serangan itu dapat ditangkis dengan mudah. Menyisahkan sisa-sisa pecahan kaca merah di sekitarnya.
Sosok berjubah hitam itu berjalan ke arah seorang gadis bermata merah. Gadis yang sama yang barusan menyerang sosok berjubah hitam itu.
Sosok itu semakin mendekat dan gadis itu melihat tangan si berjubah hitam berdarah.
Detak jantung sang gadis berdetak cepat. Tanpa membuang waktu, gadis itu segera lari menjauhi sosok berjubah hitam itu.
"Kamu mau pergi kemana?" tanya sosok itu.
Sosok berjubah hitam itu tidak mengejar gadis itu dan membiarkannya menghilang dari wilayah berapi. Pergi jauh dari kota kelahirannya dan menghiraukan suara ledakan yang dijatuhkan dari langit.
Bukanlah bintang yang dapat memberikan harapan, melainkan pembawa kehancuran.
Gadis bermata merah itu hanya dapat melihat sekelilingnya sambil mencari jalan keluar. Tidak disangkanya warna yang ada disekitarnya justru tidak membuatnya takut.
Walaupun jatungnya berdetak dengan cepat, gadis itu justru melihat keindahan di sekitarnya.
Api yang berkobar itu seperti kembang api.
Penduduk yang berlarian ke sana-sini mencari bantuan justru terlihat seperti menari.
Apa yang dilihat melalui mata merah gadis itu berbeda dari orang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Avrora : Water Voice
Fantasy[Selesai pada tahun 2014] dan [Perbaikan dari 1/4/2018] Tahukah kalian dengan 'Alam'? 'Alam' adalah energi yang dimiliki manusia agar dapat mengendalikan kekuatan. Ada banyak jenis 'Alam' di dunia ini dan Akademi Tessera adalah salah satu dari beber...