Youngjae : Every Single Thing about You

386 21 4
                                    

Yoora

Jam menunjukkan pukul sebelas siang ketika sebuah pesan masuk di ponselku membuatku harus mengalihkan pandangan dari komputer sejenak.

Arscyj
Pulang jam berapa?

Dahiku mengernyit. Tidak biasanya dia mengirimkan pesan di waktu-waktu seperti ini. Tapi jari-jariku langsung bergerak membalasnya.

Yoora_Choi
Sekitar jam 4 sore. Kenapa? Kamu mau pulang?

Arscyj
Iya, tapi nanti.
Kalau gitu sekitar jam 1 nanti aku jemput ya?
Kita makan siang bareng.

Yoora_Choi
Ok, aku tunggu ya. Jangan telat.

Arscyj
Sip nggak usah khawatir.
Miss you my lovely wife :*

Aku tersenyum kecil membaca pesannya yang terakhir. Jari ku sudah siap untuk mengetik pesan balasan tetapi seseorang yang baru saja datang memaksaku mengurungkan niatku.

Dia adalah Jung Chaerin, atasanku sekaligus putri tunggal dari pemilik perusahaan tempatku bekerja ini.

"Bagaimana? Sudah selesai sketsanya?"

Aku meletakkan ponselku di atas meja. "Sedikit lagi. Hanya tinggal menyelesaikan bagian akhirnya saja."

Wanita di depanku berdecak. "Dari tadi masih belum selesai juga? Lalu bagaimana bisa kamu bermain ponsel sementara pekerjaanmu belum tuntas? Jangan mentang-mentang suamimu itu artis terkenal sehingga kamu bisa berlaku seenaknya!"

Aku hanya diam sambil berusaha meredam emosiku sendiri. Kata-katanya barusan cukup menyakitkan untukku. Aku tahu aku memang salah karena bermain ponsel di saat seharusnya aku bekerja, tapi bukan berarti dia bisa mengungkit-ungkit pekerjaan suamiku dengan nada menjengkelkan seperti itu.

"Maaf, saya tidak akan mengulanginya lagi." Kataku pelan sembari menunduk.

Tidak ada hal lain yang bisa ku lakukan selain meminta maaf jika aku masih ingin bekerja di sini.

"Lain kali lakukan pekerjaanmu dengan benar!" Desis Chaerin sebelum wanita itu berbalik dan pergi meninggalkan meja kerjaku.

Aku berdecak. Sebenarnya dia punya masalah apa denganku? Sejak kedatangan pertamanya sebagai kepala cubicalku yang baru sekitar dua minggu yang lalu, aku sudah bisa merasakan sikap sinis yang dia tunjukkan padaku.

Bukan sekali dua kali dia melontarkan kata-kata menyakitkan hanya karena kesalahan kecil yang aku lakukan. Bahkan tidak jarang dia sengaja mencari masalah ketika aku sedang bekerja dengan tenang. Padahal aku tidak pernah merasa cari masalah dengannya, bahkan kenal dia pun tidak. Tapi kenapa sikapnya begitu menjengkelkan?

"Sabar ya, Yoora. Mungkin dia lagi kerasukan jadinya gitu." Kata Woojin, karyawan lain yang meja kerjanya berseberangan dengan meja kerjaku.

"Iya, makasih Woojin," jawabku seraya tersenyum. Woojin memang sudah sering melihat bagaimana sikap Chaerin padaku selama ini.

Aku kembali memfokuskan perhatianku pada sketsa tokoh animasi di layar komputer di depanku. Huh, kalau saja aku tidak mencintai pekerjaanku sebagai animator game online ini, pasti aku sudah memilih resign saja dari pertama kali wanita gila itu datang dan mengusik ketenanganku.

Married With GOT7Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang