Tiba-tiba Fahrian menangis dengan sigap aku meletakkan Fauziah lalu memggendong Fahrian.

"Hahahhahah.....!!!!!" Tawa hantu itu menggema dalam kamar ini.

"Mau kamu apa?" Tanya ku dengan memberanikan diri.

Lansung saja hantu itu berhenti tertawa dan menatap ku dengan mata merah nya itu.

"Mau kamu apa?" Tanya ku lagi.

"Apa kau bener tidak mengingat ku atau kau pura-pura melupakan ku? Ha?" Kata hantu itu.

"Mengingat mu? Pura-pura melupakan mu? Maksud kamu?" Tanya ku karrna aku benar-benar tidak tau arah pembicaran ini.

"Anak terpintar di SMA 1 NUGRAHA Jihan Rabbani, anak yang jadi most wanted seantero NUGRAHA karena kepintarannya dan orang tua nya donatur utama di sekolah itu" kata hantu itu flat dan tatapannya seperti ingin membunuhku.

"Kau mengenalku?" Tanyaku tak karuan.

"Pikir saja sendiri!!! Hahahahaha..." kata hantu itu.

"Aku tak mengingat mu dan tolong jangan ganggu hidup ku lagi!!!" Bentakku dan saat ini aku berusaha menahan air mataku.

"Apa kau tak mengingat kejadian saat kelas 10 ? Apa kau tak ingat penderitaan yang kau berikan padaku beserta genk sialan mu itu? Apa kau tak ingat kejadin di hotel waktu itu? HA???" Tanya hantu itu yang saat ini berada di samping ku sambil menarik rambut ku dengan kencang.

"Aaawwwww...." Rintih ku.

"Apa sekarang kau mengigat perbuatan mu di masa lalu???" kata hantu itu lagi.

"Tolong jangan ganggu aku" kata ku sambil menahan sakit di kepalaku.

"Seenak mu meminta itu padaku!!! Apa kau tak tau hidup ku hancur karena genk sialanmu itu!!!" Kata hantu itu.

Masalahnya di sini aku tak mengingat dia siapa.

"Apa yang telah di lakukan genk ku padamu?" Tanya ku lirih.

"Ternyata kau tak ingat, biar aku bantu untuk mengingatnya!!!
Anak kelas sebelah dengan kacamata lebarnya selalu kalian bully" bentak hantu itu.

Dan sederetan kisah masa lalu pun mengalir di dalam kepalaku.

"Nisa...." Lirihku dan dia semakin menarik rambut ku ke belakang dan aku masih menggendong Fahrin jangan sampai jatuh.

"Sekarang lo inget?" katanya sinis.

"Maafin aku nis..." lirih ku.

"Maaf kata lo? lo ga tau seberapa menderitanya gue di saat lo dan genk lo itu mem bully ku!!! Tak ada yang ingin jadi teman gue gara-gara lo semua" bentakknya lagi.

"Maafinn aku nis..." Lirihku lagi, hanya itu yang bisa ku lakukan saat ini.

"Apa maaf bisa ngubah segalanya? Asalkan lo tau semenjak lo dateng di rumah itu gua ga tau klo itu ternyata lo, beda banget yah dulu lo  anak nakal sekarang lo jadi alim. Gue tau klo lo itu saat abang mu manggil nama lengkap lo" katanya flat tersirat kesedihan dalam nada bicaranya.

"Maafin nis.... Dulu aku khilaf" kata ku.

"Khilaf kata mu? Lo inget ga waktu kejadian pas di hotel? Teman-teman lo yang biadab ngejebak gua dan mereka nyebar gosip di sekolah klo gua jual diri!!!!" Kata Nisa hantu yang notabennya korban bully waktu masih jaman SMA.

"klo yang itu aku ga ikut nis..." lirik ku dan di semakin menarik rambut ku.

Inget guys Jihan ga makr Jilbab klo di kamar.

"Tetep aja kan mereka solmet lo, mau lo ada ato ga sama saja" bentaknya.

"Maaafin nis..." Lirih ku, sekuat tenaga aku tak membesarkan suaraku karena anak-anak ku sekarang bersamaku.

Become Your Self (SELESAI)Where stories live. Discover now