Will Be Fine

9.5K 513 43
                                    

Flash Back On

kurang lebih dua jam aku tertidur di sofa dan saat bangun keadaan rumah kek kuburan baru sepi amet.

Aku berjalan menuju kamar ku untuk melihat keadaan anak-anak ku.

Dan mereka masih tertidur pulas di temani ke dua oma mereka.

Jadi aku berinisiatif untuk mencari abang ku sayang sekarang dimana.

Tapi setelah agak lama mencari aku pun tak menemukannya.

"Bibi... Liat abang ku tidak?" Tanya ku pada salah satu asisten rumah ini.

"Ohhh... Dua jam yang lalu di balik ke Indo nong kata nya ada urusan rumah sakit mendadak banget" jelas bibi.

Dan aku yang mendengarnya tentu saja sedih banget guyss!!! Abang ku udah pulang tanpa sepengetahuan ku.

"Ada apa nak?" Tanya Ayah ku.

"Huaaaaa... Yah!!! Abang pulang!!" Teriakku pada ayah.

"Iya, abangmu pulang karena urusan mendadak" kata ayah.

"Tapi abang ga beritahuin Jihan" kata ku lagi.

"Ckckck... Kamu ini nge-gas mulu" kata ayah.

"Jihan sedih nih masa abang pulang ga bilang" kata ku lagi.

"Abang mu itu ga tega bangunin kamu" jelas ayah ku.

"Lahh... Kok gitu Yah?" Tanya ku pada ayah.

"Dia tadi dengerin bunda sama umi ngobrol tentang kamu yang ga tidur semalaman" jelas ayah lagi.

"Huaaaa.... Abang pasti marah sama Jihan jadi dia bikin alasan" rengekku lagi.

"Alasan? bukan gitu nak" bela ayah.

"terus?" Tanya ku.

"Terus lalu belok kiri nyampe deh" kata ayah.

"Isshhh... Ayah! Jihan serius nih" kata ku dengan nada jengkel.

"Ayah duarius" kata ayah sambil terkekeh.

"Ayah!" Kata ku.

"Kamu ini nak jangan suka berspekulasi yang tidak-tidak, abang mu pulang karena urusan rumah sakit, kamu lupa klo abang mu direktur? Dan tadi abang mu berpesan klo dia ga marah sama kamu cuma jengkel dan satu lagi kata abang mu dia sayang banget sama kamu" jelas ayah yang berhasil bikin aku melongo.

"Ga salah dengerkan Yah?"   tanya ku pada ayah.

"Kamu kira ayah bohong?" Tanya ayah.

"Wahhhhhh..... Ayah!!!! Terhura aku" kata ku sambil memeluk ayah ku sanking senengnya.

"Yang bener terharu nak" kata ayah.

"Serah deh yah nanti Jihan telepon abang" kata ku dan ayah hanya menganggukkan kepalanya.

Flashback off

*******

Kini aku berada di kamar sambil menyusui si kembar.

Anak itu titipan dari Tuhan jadi harus di jaga dengan bener dan di besarin dengan baik, banyak orang tua di luar sana yang menginginkan malaikat kecil di keluarga mereka tapi Tuhan ga beri jadi seharusnya kita menjaganya dengan baik.

Kata ku dalam hati sambil memandang wajah ke dua malaikat kecil ku ini. Wajah mereka sangat mirip dengn kak Adit.

Dan saat aku mendonggakkan kepalaku aku melihat sosok yang selama ini selalu meneror ku berdiri di samping box bayi ku sambil memandang ku.

Become Your Self (SELESAI)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt