Tidak Percaya Pada Firasat

70 11 0
                                    

   Satu bulan kemudian Edward dan James pergi ke Amerika. Edward dan games mempersiapkan diri untuk pergi ke Amerika.

Edward: " sudah siap belum? "
James  : " sudah "

   Mereka pergi ke stasiun dengan menggunakan mobil. Sesampainya di sana Edward dan James turun di parkiran mobil dan menitipkan mobil itu ditempat penitipan mobil, kemudian mereka berdua pergi ke dalam stasiun.
   Sesampainya di dalam Stasiun Edward membeli kardus sedangkan James duduk di bangku. Sesudah membeli karcis Edward dan James menunggu kereta, kemudian Edward bertemu dengan Nanda teman Edward

Edward: " Hei...Nanda "
Nanda  : " Hai juga Edward "
Edward: " kamu mau pergi kemana kok di sini? "
Nanda  : " Aku mau pergi ke Eropa, kalau kamu? "
Edward: " aku dan temanku ini mau pergi ke Amerika "
Nanda  : " Ohhh "

   Setelah menunggu akhirnya ada pemberitahuan dari stasiun bila ada kereta tujuan ke Amerika segera datang.

Edward: " Wah kereta kita sudah mau datang Kami mau pergi dulu ya Nanda
Nanda : " ya hati-hati di jalan nanti "

   Setelah beberapa menit kereta tersebut datang dari arah Timur. Seluruh kereta tersebut ada 5 gerbong. Kami pun masuk dalam mencari tempat duduk sesuai nomor bangku yang ada tertera di karcis.
   Kami mendapatkan tempat duduk di gerbong 5 No 23 yang ternyata berada di paling belakang sendiri. Setelah beberapa lama, kereta pun jalan.
   Di tengah perjalanan di daerah perbukitan, dari kejauhan ada jembatan yang panjang dan penyangga tersebut terbuat dari besi berada di sana. Kereta tersebut melaju dengan cepat melewati perbukitan dan jembatan.
   Saat melewati jembatan itu ternyata jembatan itu tidak terawat dengan benar jadi besi yang berkarat karena sering hujan itu Rapuh. Tiba-tiba di tengah jembatan kereta api itu jatuh dari jembatan karena tidak kuat menahan beban yang berat.
   Kereta terjatuh berurutan dimulai dari lokomotif kemudian gerbong 1 dan seterusnya. Edward dan James yang mengetahui itu kemudian dia berlari ke arah pintu belakang gerbong itu dan keluar dari jembatan itu sebelum gerbong terakhir jatuh ke jembatan itu.
   Namun sayang James tidak bisa keluar dari gerbong itu karena saat dia berlari menuju ke pintu gerbang belakang, dia tersandung dan terjatuh sedangkan Edward sudah keluar dari pintu belakang gerbong tersebut.
   Gerbong tersebut jatuh semua ke dalam jurang dan Edward hanya bisa menangis melihat kepergian james. Tiba-tiba dari jalur yang sama ada kereta api lain yang sedang melaju dengan cepat dan menabrak Edward kemudian kereta tersebut jatuh kedalam jembatan itu.

    Edward terbangun dari tidurnya dan terkecil sampai mengeluarkan air mata. Edward duduk di kursi tunggu lalu datanglah Nanda.

Nanda  : " Hai Edward kok wajahmu bersedih kenapa? "
James  : " Iya wajahmu kok Murung begitu"
Edward: " aku melihat kereta yang kami tumpangi jatuh dan terbakar, semua orang yang ada di dalam kereta itu mati semua, kereta tersebut datang dari arah timur dan kereta tersebut berisikan 5 gerbong.

   Kalau dari arah Timur datanglah kereta jurusan Amerika.

Edward: " itu...itu keretanya akan jatuh dan tidak meledak"
James  : " Ah kamu hanyalah berhalu saja "
Nanda  : " Ya udah deh kalau gitu aku pulang dulu ya? "
Edward: " ha!! Tidak mungkin, dalam firasatku kamu mau pergi ke Eropa Nanda"
Nanda  : " aku ke Eropa?. Tidak, aku disini saja hanya melihat lihat kereta api saja hehehe, kan aku suka kereta dari dulu, jadi aku sering kesini. Yaudah deh aku mau pulang dulu, di rumah sudah ada saudara yang datang "
James  : " OK deh hati-hati di jalan "

   Setelah Nanda pulang James mengambil barang dan Edward pun juga sama. Sesampainya di dalam kereta, Edward memegang tiket, tiket itu tertera gerbong 5 bernomor 23, kemudian mereka duduk di kursi. Beberapa menit kemudian kereta mulai berangkat.
 
James  : " tenang aja itu kan hanya firasatmu saja Mana Mungkin Terjadi"

   Saat diperjalanan, Edward melihat dari kejauhan ada jembatan yang panjang dan berpenyangga besi.
Edward: " jembatan itu akan jatuh dan membuat Kereta ini kecelakaan"
James  : " itu...Ah kamu hanya bercanda jembatan itu kan kokoh"

   Tak lama kemudian kereta melaju dengan sangat cepat dan mulai melewati jembatan itu. Saat berada di tengah jembatan tiba-tiba jembatan ambruk lokomotif tersebut jatuh duluan kemudian disusul dengan gerbong 1 dan seterusnya.
   Edward dan menarik tangan James dan membawanya ke belakang pintu gerbong tersebut. Edward berhasil keluar dari gerbong tersebut, namun James tertinggal di dalam gerbong tersebut karena dia terhimpit dengan penumpang lain yang juga panik.
   Lalu Edward cepat cepat turun dari jembatan itu melalui besi penyangga yang masih bertahan disana. Lalu Edward memikirkan lagi firasatnya.

Edward: " kalau aku berdiri di atas jembatan ini aku pasti tertabrak oleh kereta lain yang datang dari arah Timur juga. Namun kalau aku melompat aku pasti terjatuh bersama gerbong-gerbong lainnya"

   Aku pun turun dari jembatan itu sambil memegangi besi yang kokoh. Saat berada di tengah penyangga, tersebut tiba-tiba dari arah Timur ada kereta api yang melaju dengan cepat dan kereta api tersebut jatuh dari jembatan yang roboh itu.
   Namun yang lebih mengerikan lagi besi penyangga Yang kokoh itu ikut patah juga dan Edward pun tertusuk Batang besi yang Kokoh itu dan dia jatuh ke dalam jurang bersama gerbong-gerbong lainnya. Edward meninggal seketika.

---------- The End ----------

   Sorry geng's baru bisa update   sekarang, karena hari sebelumnya gw ngalamin banyak tugas N ulangan. Jangan lupa ya geng's di vote nya dong dan di komen juga cerpen ini #Thankyou

Final Destination The SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang