"Yah aku salah dong?"

Harry menghentikan langkahnya lalu membalikkan badannya dan menatap mataku.

"Sa lo nggak salah, lo itu terbaik buat Niall dan Niall itu terbaik buat lo. Gue liat Lucy emang punya segalanya tapi Lucy nggak ada di hati Niall. Karena lo anaknya itu tipe Niall banget makanya Niall nyimpen lo di hatinya, dan gue harap lo nggak sia-siain kesempatan ini, soalnya Niall itu kalau udah sekali sayang sama cewek dia nggak akan ngelepasin tuh cewek. Niall juga udah lama nunggu cewek ini, dan dia pernah bilang dia pengen cewek ini jadi yang pertama dan terakhir buat dia. Dan cewek itu sekarang ada di hadapan gue, cewek itu lo." Harry berhenti berbicara dan tak terasa air mataku jatuh di pipiku, segitu berartinya kah aku di mata Niall?

"Yeh malah nangis ah nggak seru." ledek Harry sambil merangkul pundakku.

"Ih." aku memukuli Harry.

"Eh eh iya iya udah udah, yuk kekamar Niall." ajak Harry padaku.

Sampai di depan kamar Niall Harry pun membukakan pintu dan ketika dibuka aku heran kok Niall nya nggak ada?

"Mana Niall nya?" tanyaku pada Harry.

"Tadi sih Liam bilang disini bener nih nomor kamarnya sama." jawab Harry yang juga bingung.

"Kalau Lucy? Dimana?" tanyaku lagi.

"Kok nanyain Lucy?" tanya Harry.

"Udah tanya ke Liam buruan."

"Oke deh."

Harry langsung mengeluarkan ponselnya dan langsung menghubungi Liam.

"Li, kok Niall nggak ada di kamarnya?"

"Iya bener, oh iya kamar Lucy dimana?"

"Oke thanks" Harry menutup teleponya.

"Dimana?" tanyaku was-was.

"Noh." tunjuk Harry pada kamar sebelah Niall.

Aku dan Harry pun mengetuk pintu kamar dan seseorang membukakan pintu.

"Hey babe tarzan, how are you today?" sapa Lisa yang tersenyum lebar.

"Fine." jawab Harry singkat.

"Ehem! Hey Ayes" sapa Lisa sinis.

"Hey." jawabku enggan.

"Kak siapa yang datang?" tanya Lucy dari dalam.

"Sini sini masuk." Lisa menarik tangan Harry dan Harry menarik tanganku.

Ketika aku masuk astaga Niall ada disini dan dia sedang menyuapi Lucy, dan Lucy hanya bergelayut manja di lengan Niall yang sebelahnya. Mampus hati panas ancur lebur liat adegan gini. Aku tau ini bukan salah Niall dan ini bukan keinginan Niall tapi kenapa harus Niall sih cowoknya? Kenapa nggak Harry aja yang jelas jelas single? Tenang Ayesa tenang sabar usap dada.

"Hi Lucy." Sapaku pada Lucy.

"Hi Aysa." Jawab Lucy senyum-senyum sambil mempererat pegangan tanganya pada Niall.

"Ayesa." seru Niall kaget.

"Oh iya mumpung lo ada disini gue mau ngomong." Lisa menunjuk nunjuk padaku.

"Nggak usah tunjuk tunjuk kali." Harry menepis tangan Lisa.

"Ups pacar baru lo ya Sa? Galak amat." nada Lisa bicara itu kayak yang pengen nonjok gitu.

Nih si Lisa nenek lampir tujuh turunan aku benci sama kamu Lisa sumpah aku benci ih.

"Maksud lo apa?" Niall melepaskan tangan Lucy lalu berdiri.

My Idol is My BoyfriendWhere stories live. Discover now