Chapter 16 : Air Mata

Start from the beginning
                                    

Entahlah aku tak tahu, kenapa dia bersikap dingin padaku. Aku juga tak mengerti bagaimana bisa kami terikat dalam belenggu takdir yg sama. Mata tajamnya akan membuat semua bertekuk lutut, sedangkan bagiku matanya itu akan semakin membuatku tersesat dan kehilangan arah. Ada rasa senang, sedih dan takut dalam watu bersamaan saat tahu bahwa akulah matenya.

Aku berharap takdir ini tak akan mempermainkan hidup dan perasaanku. Mulai hari ini sampai kapanpun aku akan selalu mencintainya. Aku tak peduli jika dia tak mencintaiku, asalkan aku bisa selalu bersamanya maka itu sudah cukup untukku. Katakan aku gadis bodoh yg baru pertama bertemu langsung jatuh hati namun begitulah kenyataannya.

" Jangan terlalu di pikirkan ya sayang dan yakinlah pada dirimu sendiri bahwa suatu saat nanti kau akan membuatnya jatuh hati padamu. " kata seorang wanita cantik yg ku tahu adalah ibunya. Apa yg di katakan aunty Ciel itu benar dan aku harus percaya pada diriku sendiri.

Aku tersenyum manis ke arahnya sembari berkata. " Aunty benar dan aku tak akan menyerah begitu saja. " kataku yakin.

Aunty menatapku dengan tersenyum ramah sembari mengusap lembut kepalaku, lalu ia berkata. " Panggil aku mommy dan kau juga harus memanggil uncle Zeldric dengan sebutan daddy, apa kau mengerti sayang. " perkataannya membuat hatiku menghangat seketika.

Aku senang karena mereka menerimaku dengan tangan terbuka padahal mereka tahu bahwa aku bukan berasal dari bangsa vampire melainkan witch atau lebih tepatnya black witch. Kini aku percaya bahwa apa yg ibu dan ayah katakan padaku tentang mereka itu memang benar adanya. Mereka keluarga yg baik meski putranya menyebalkan seperti itu.

Jika aku mengingat kembali perilakunya tadi padaku maka moodku akan langsung memburuk secara drastis. Entahlah hatiku saat ini bagaikan permen nano-nano yg banyak rasanya, sungguh kacau bukan tapi memang kenyataannya begitu. Sudahlah aku lelah memikirkannya dan lebih baik aku menghibur diri sendiri agar tak terlalu memikirkan pria sombong itu.

Sedari tadi aku berjalan sembari sesekali mengernyit, mengkerut atau bahkan mendengus tanpa sadar dan hal itu membuat Zea yg tengah berjalan di sampingku terkekeh geli karena ekspresi wajahku yg mungkin terlihat aneh.

" Wajahmu menggelikan. "

Katanya sembari terkekeh kecil. Hei aku sedang tak bercanda dan bisa-bisanya ia tertawa di atas penderitaanku. Aku mendegus kesal membuatnya kembali terkekeh. Kami terus berjalan hingga akhirnya langkah kaki kami berhenti tepat di depan pintu besar. Aku melihat kedua penjaga membukukkan badan ke arah kami sebelum akhirnya membukakan pintu ruangan itu agar kami bisa masuk kedalam.

" Zea apa kau bisa memainkan sebuah gitar? " tanyaku saat setelah masuk dan mendudukkan pantatku di atas sofa.

Perkataanku membuatnya menoleh. Ia mengkerutkan dahi sebelum akhirnya menjawab pertanyaanku. " Tentu saja aku bisa memainkannya dan kakakku lah yg telah mengajariku. " jawabnya sembari tersenyum manis ke arahku. Dia sungguh gadis yg sangat cantik dan pantas saja uncle Sean sangat possessive padanya.

" Bisakah kau membantuku? Aku tak bisa bermain gitar. " aku berkata sembari memasang wajah memelas. Zea terkekeh sembari mengangguk kecil dan segera beranjak dari duduknya untuk mengambil sebuah gitar.

Setelah itu ia berjalan menghampiriku sembari berkata. " Baiklah aku akan memainkan musiknya dan kau yg bernyanyi tapi sebelum itu katakan dulu lagu apa yg ingin kau nyanyikan. " katanya membuatku bersorak dalam hati.

Meski kami baru saja bertemu namun aku yakin bahwa kami bisa menjadi teman yg baik nantinya. Tanpa membuang-buang waktu langsung saja ku sebutkan lagu yg ingin aku nyanyikan saat ini. Ah ya aku lupa mengatakan bahwa kami saat ini tengah berada di ruangan berbeda dengan uncle dan aunty. Kami duduk di balkon istana sembari menikmati suasana malam untuk menghilangkan penat.

Petikan gitar yg di mainkan Zea mulai mengalun. Aku berdehem sebentar untuk mengetes suaraku agar tak terdengar buruk ketika aku bernyanyi. Lagu ini sangatlah menyentuh hatiku dan aku harap suatu saat nanti Zee bisa menerimaku apa adanya. Malam ini aku akan mencurahkan perasaanku lewat lagu yg aku nyanyikan.

You don't want me, no
You don't need me
Like I want you, oh
Like I need you

Ku pejamkan mata ketika bait lagu pertama telah berhasil kunyanyikan. Ketakutanku akan perasaan yg tak terbalas membuat hatiku menjadi gelisah dan bagaimana matanya ketika memandangku seakan-akan ia menolak keras takdir yg mengikat antara kita berdua.

And I want you in my life
And I need you in my life

Air mataku jatuh tanpa bisa ku tahan lagi. Bait kedua lagu ini sungguh membuat dadaku sesak.
Aku sangat menginginkannya hadir dan mengisi hari-hariku sampai mataku tak sanggup lagi terbuka. Namun aku hanya bisa berharap hidupku kan indah suatu saat nanti dan tentu saja bersamanya.

You can't see me, no
Like I see you
I can't have you, no
Like you have me

Bait lagu ketiga membuatku tak tahu akan bagaimana nanti kisah kami berdua. Apakah ia menolak ataukah ia terpaksa menerima dan menggantungkan hatiku. Sungguh aku akan mati jika ia benar-benar melakukan hal setega itu.

And I want you in my life
And I need you in my life

Love
Love
Love

Bait lagu keempat membuatku sadar bahwa aku sangat membutuhkan dirinya dalam hidupku. Aku tak mengerti kapan datangnya perasaan ini namun yg pasti aku sangat mencintainya sedari mula kami bertemu dan terikat takdir satu sama lain.

You can't feel me, no
Like I feel you
I can't steal you, no
Like you stole me

Bait lagu kelima membuat hatiku semakin sakit saat mengingat kembali bahwa hanya akulah yg merasakan perasaan ini dan sedangkan dia seakan-akan tak peduli dengan apa yg aku rasakan bahkan dengan mudahnya ia mencuri hatiku sedangkan aku sama sekali tak bisa mencuri hatinya. Sungguh miris bukan.

And I want you in my life
And I need you in my life

La la la la
La la la la

La la la la
La la la la

Aku bernyanyi dengan berlinagnya air mataku. Ada rasa lega di hatiku saat setelah menyelesaikan nyanyian yg aku bawakan malam ini dan dengan begitu perasaanku tercurahkan. Ku usap air mataku menggunakan punggung tanganku sendiri. Aku mendongak menatap langit yg berhiaskan bintang dan dalam hati aku berkata.

" Berilah aku satu alasan untuk terus bertahan. Sesuatu yang membuatku yakin bahwa suatu hari nanti kau kan membuka hatimu. Rasanya semua orang memiliki kesempatan dan aku tak sabar mendapatkan giliranku untuk merasakan indahnya di cintai. " batin hatiku perih. Aku kembali menangis dan tak peduli bahwa aku telah menangis di depan Zea.

Zea meletakkan gitar di pangkuannya ke atas sofa setelah itu ia melangkahkan kakinya mendekatiku. Zea memeluk tubuhku sembari mengusap punggungku pelan agar aku berhenti menangis namun perlakuannya membuatku semakin menangis.

" Tenanglah jangan menangis lagi dan aku akan membantumu untuk mendapatkan hati kakaku. " ia berusaha menghiburku dan aku hanya bisa mengangguk sembari masih memeluk tubuhnya.

●●●●🌷●●●●

Hiks.. hiks kasihan Irish yg tengah patah hati. Bagi kalian yg patah hati kayak Irish tuh lagu di atas sangat cocok. Hayo siapa yg merasakan patah hati kayak Irish ngaku hehehe curhat2an di sini juga boleh dan aku akan dengan senang hati menjadi penyimak yg baik 😊

》 READERS RAMAIKAN (LEBAY) 😂

Vampire Wars [Completed]Where stories live. Discover now