17. Gak Peka

522 49 2
                                    

Anjir wattpad eror. Mendadak cerita yg udah ku publis ilang. Tp dah bisa lg wkwk

"iya. Lo sama gue. Pacaran,"

Shilla gelagapan. Ia menggaruk tengkuknya dan merapikan rambutnya ke belakang telinga.

"lo, lo, elo —" ia menelan ludahnya kasar.

"respon lo gitu amat. Kan cuma buat bilang ke Ira kalo lo itu pacar gue, udah. Secara, lo yang ngusulin alesan ini." ucap Cakka santai.

Shilla menahan napasnya, cuma pura-pura, ya? Ia tertawa hambar.

Cuma pura-pura.

Ia menatap Cakka tajam. Bisa-bisanya ia merasa sedang tertembak beneran. Oleh Cakka. Dan responnya nggak terduga, Shilla marah dengan jantungnya yang mendadak berdetak cepat.

"gak! Gue gak mau!" tolaknya.

"yah, Shill... Mau ya?" Cakka memelas dan menumpukkan telapak tangan di depan dada, memohon.

"enggak. Kenalan cewek lo kan banyak. Pilih aja salah satu dari mereka." ucap Shilla, lagian ngenes banget gue cuma dijadiin pacar pura-pura. Lanjutnya dalam hati.

"gue nggak mau sama mereka. Sama lo aja,"

"gue yang gak mau, Cakka!"

Cakka menunduk dan berucap pelan, "buat jadi pacar pura-pura aja gue ditolak, apalagi beneran?"

Deg

"apa? Lo bilang apa?" Shilla nggak salah denger kan?

"enggak kok, tidur gih sana." usir Cakka kemudian cowok itu keluar kamar.

Shilla menatap daun pintu yang menutup perlahan. Ia mendengar itu. Maksudnya apaan sih?

***

Cakka hari ini sangat tak bersemangat untuk sekolah. Pasalnya, ia merasa seperti cintanya ditolak beneran.

Saat ini, ia tengah dipandangi oleh sahabat-sahabatnya di kantin.

"lo kenapa sih, men?" Jaka menyenggol lengan Cakka membuat cowok itu langsung roboh ke samping.

"pasti gara-gara gebetan lima langkah dari rumah dah," celetuk Bagas.

"lo peka banget, tapi sayang jomblo." balas Cakka lalu bangkit berdiri. "yok lah ke kelas!" ajaknya.

"buru-buru amat sih lo, cerita dulu kek!"

Ia pun kembali duduk, "jadi gini, men. Gue tuh kemarin... "

Cakka menceritakan kejadian kemarin saat ia bersama Shilla. Mulai dari ajakannya, tolakan Shilla, hingga respon Shilla hingga saat ini.

Lalu ketiga sahabatnya menjawab,

"lo bego apa bego sih, men?"

"lo laki apa laki sih, men?"

"lucinta luna lo ajakin pura-pura juga gak bakal mau, apalagi Shilla!"

"lo pikir dia cewek murahan?"

Cakka menelan ludahnya kasar, tuh kan. Ujung-ujungnya dia salah lagi. Kena semprot temannya lagi. Salahnya dimana sih?

"SALAHNYA DIMANA WOY? Gue ngajaknya juga baik-baik kok," belanya.

Para sahabatnya pun menepuk dahi masing-masing, "peka dong kayak gue. Kalo lo suka ama dia, ya tembak beneran. Bukan malah ngajak pura-pura!"

Cakka menggaruk tengkuknya, "gue juga tadinya mikir gitu—"

"tai!" sahut Jaka.

Setelah itu cewek berambut panjang ikal menghampiri mereka. Ia membawa segelas jus berwarna ungu di plastik. Ia berdiri menghadap Cakka.

"ada apa, Ir?"

Cewek itu tersenyum, "bisa ngomong sebentar nggak, kak?" ucapnya kalem.

Bagas menyahut, "sana-sana, selesein dulu urusan lo!" lantas mendorong bahu Cakka.

Cakka dan Ira berjalan beriringan. Begitu dekat hingga tak sedikit siswa yang menatap mereka. Terutama dua cewek yang tengah berjalan menuju kantin.

Dimana Cakka dan Ira berpapasan dengan Shilla dan Dewi. Shilla menatap Ira kemudian menatap Cakka dengan penuh arti.

Sementara Dewi sedari tadi asik cerita panjang lebar, tak sadar jika si pendengar pikirannya sudah terbang kemana-mana.

***
Minim dua komen tentang cerita ini... Auto update 😂😂duarius dah!

Oh iya,

Selamat Hari Raya Idul Fitri
Mohon maaf lahir dan batin.

—karin sekeluarga dan segenap pemeran cerita 'Ngenes'

#lagi digendong sama Park Hyung Sik😈

Ngenes [TAMAT]Where stories live. Discover now