My Boyfriend Jeon Wonwoo ✔

12

(Y/n) pov

Hari ini adalah akhir pekan, aku putuskan menggunakan waktu libur ini dengan berjalan jalan santai mengitari kompleks perumahan.
Sebenarnya tadi pagi aku ingin jogging, namun yah aku bangun kesiangan.

Ketika sedang asik bersenandung kecil, tiba-tiba saja ada sebuah mobil sedan berwarna silver berhenti di sampingku.
Aku pun berjaga jaga, takut apabila itu adalah seorang penculik.
Namun apa yang ada dipikiranku itu adalah salah, yang keluar adalah seorang ahjumma dengan pakaian serba mewah. Biar kutebak, pasti ia orang yang sangat kaya.

"Annyeong haseyo, kau gadis yang bernama Song (Y/n) itu bukan?"
"Ah ye annyeong haseyo, Anda benar saya Song (Y/n). Darimana Anda tahu nama saya?"
"Saya ibunya Joshua, Hong Jisoo. Dia sering menceritakan segala sesuatu tentang mu kepada saya dan juga ayahnya."

Dalam hati aku sungguh senang, jadi beginikah rupa ibunya Jisoo oppa? Sangat mirip dengan putranya, oh Tuhan ahjumma ini cantik sekali.
Tapi ada perlu apa ia datang menemuiku?

"Ada perlu apa ahjumma mencari saya?"
"Bisa ikut saya sebentar, kita bicarakan ini di taman kota saja. Disana lebih nyaman, apa kau tidak keberatan?"
"Ah tentu saja", sebenarnya aku senang sekali karena bisa bertemu dengan ibunya Jisoo oppa, karena memang aku ingin dekat dengannya.
Agar nanti hubungan kami direstui, dan tidak canggung juga apabila bertemu dengan keluarga Jisoo oppa.

Selama perjalanan ibu Jisoo oppa hanya serius menyetir, ia tidak mengajakku berbicara sama sekali. Tidak seperti waktu kami berada di luar tadi, ah mungkin saja ia ingin fokus menyetir.
Takut terjadi apa-apa bila kami berbicara sambil menyetir.
Lagipula itu juga lumayan berbahaya. Terlebih yang menyetir adalah seorang wanita.

Ketika kami sampai pada taman kota, ahjumma langsung duduk pada bangku taman terdekat.
Ia langsung berbicara,

"Sudah berapa lama kau mengenal Joshua?"
"Sudah sangat lama, hubungan kami sudah berjalan bertahun tahun. Namun pada suatu saat ia harus pulang ke Amerika untuk menamatkan SMA, waktu itu hubungan kami sudah berjalan 2 tahun.
Selama ia di Amerika, kami menjalin hubungan jarak jauh."
"Kau sudah terbiasa rupanya jauh dari anakku, ya?"
"Ne?"
"Aku tidak mau basa basi lagi, kita langsung ke inti pembicaraan saja. (Y/n) dengarkan aku.. jauhi anakku, Joshua. Karena ia sudah di jodohkan dengan gadis lain,"

Seketika tubuhku menegang, apakah aku tidak salah dengar?
Jisoo oppa sudah dijodohkan dengan gadis lain, tapi mana mungkin. Tidak, aku pasti hanya salah dengar saja.

"Ahh~ tapi Jisoo oppa tidak pernah menjauhiku selama ini. Sikapnya juga biasa saja."
"Itu karena ia sangat mencintaimu, ia memang tidak tega memberitahumu perihal ini. Namun asal kau tahu, ini bukan kehendaknya. Ini kehendak kami sebagai orang tua."

Apakah ini yang dikatakan orang orang, seperti petir yang menyambar di siang bolong?
Sesakit inikah rasanya, bahkan hari ini sangatlah cerah. Akan tetapi, kenapa aku ditemukan dengan pernyataan seperti ini pada hari yang cerah?

"Jangan salahkan anakku, jangan membencinya. Kumohon ikhlaskan ia, saya mohon karena Joshua tidak tega menjauhimu.
Maka jauhi dia!"

Aku tak kuat lagi menahan air mata ini, kupejamkan sedikit mataku dan jatuhlah krystal bening tersebut.
Lalu aku tertawa sumbang.

"Siapa yang dijodohkan dengan Jisoo oppa, aku harap ia bisa menjaga Jisoo dengan baik."

"Hwang Son Hee."

Deg!
Apalagi ini Ya Tuhan, Son Hee yang dimaksud ahjumma ini apakah Son Hee mantan kekasihnya Mingyu itu.?

"Son Hee? Namanya tidak asing, apakah saya mengenalnya?"
"Tentu kau mengenalnya, ia mantan kekasih Mingyu bukan. Sepupumu itu. Ia sudah banyak cerita tentang masa lalunya."
"Lalu untuk apa ia memacari sepupuku apabila ia sudah dijodohkan dengan Jisoo oppa? Apa ahjumma yakin ia bisa membahagiakan Jisoo, masa lalunya saja ia sudah pernah menyakiti pria."
"Bukan urusanmu! Ini adalah urusan kami, sekarang jauhi Joshua dan lupakan dia!"
"Bisakah saya bertemu dengan Jisoo untuk terakhir kalinya, saya ingin menjauhinya dengan cara yang baik-baik."