[SEULGI x IRENE] DAILY LIFE

ME AND YOUR PURPLE FRIEND

Kisah ini tidak menyedihkan, hanya sekadar kisah yang tersuguhkan jauh sebelum kisah manis Seulgi dan Irene tercipta, seperi partisi tipis yang kasat mata, bersama mengiringi kisah antara hubungan sister romance Irene dan Seulgi selama menjadi trainee,

cerita yang tak bisa di sentuh, bertahun kisah itu tetap setia, kadang masih Irene tuliskan dalam diary, menjadikan keberadaan Seulgi hanya seperti pendatang baru yang tak tahu apa apa, menjadi sosok yang di batasi oleh istilah sederhana namun pedih dirasa,

'Irene dan teman ungunya'

bayang bayang keberadaannya kadang mengancam pelan pelan, kisah itu seperti menempati deretan teratas dalam memory indah di hati Irene dan Seulgi tak memiliki apapun untuk menggesernya,

tidak dulu saat Seulgi belum mengerti tentang perasaannya terhadap Irene ataupun sekarang saat semua sudah jelas dan mereka sama sama saling memiliki.

perasaan sesak ini datang lagi, perasaan menjadi tak berguna dan tak tahu apa apa, Seulgi tepekur konyol,

Ini bukan tentang kebingungan Seulgi terhadap bagaimna ia begitu terkesima dengan sosok misterius yang selalu di dapatinya berlatih jauh lebih giat darinya di besment SM, bukan lagi tentang Irene dengan outfit hitam dan rambut warna senada tergerai sempurna menyapu matanya yang di yakininya adalah sosok paling cantik yang pernah ia temui seumur hidupnya,

bukan lagi keberuntungannya bisa bersama Irene di grup yang sama dan menjalani kisah manis dan perih bersama sama, tapi istilah pedih tentang seulgi yang hanya seorang teman satu grup, tidak bisa lebih istimewa dari Irene dan teman ungunya, kebingungan yang pelan pelan memercik rasa cemburu menjadi keadaan ia tak akan pernah berguna, tak akan lebih baik dari teman ungu Bae Joo Hyunnya.

25 maret 2018
Private party Bae Joo Hyun untuk menyambut usianya yang ke 28 tahun, acaranya berlangsung sangat semarak dan menarik banyak antusias dari penggemar yang datang, bukan hanya melihat wajah rupawan Irene yang begitu flawles dengan jarak yang cukup dekat, tapi menjadi saksi langsung curahan hati irene terhadap hal hal yang menjadi konsentrasinya saat ini,

adalah hal yang benar benar sangat istimewa untuk fans yang bisa menghabiskan waktu ikut dalam perayaan off air itu, membahas beberapa buku, hobby, kekhawatiran irene akan usianya yang semakin dewasa , liburan dan kegemarannya, serta tentu saja cerita manis yang jarang diketahui penggemar merupakan hal yang special yang membuat pertemuan antara fans dan idol itu semakin menarik, termasuk alasan di balik irene menyukai warna ungu,

Irene secara gamblang menceritakan betapa adore nya dia dengan murid pindahan di seberang kelasnya, hingga nekat meminjam baju si teman ungu itu dengan sukacita, takdir yang menyenangkan mempertemukan mereka di tingkat kelas berikutnya dan mereka menjadi chairmate yang bahagia, membayangkan betapa bahagianya Irene menceritakan kisah itu dengan mata bulat kelinciya yang berbinar pada semua fans yang datang, pelan pelan sesak itu kembali menyeruak.

berawal dari cerita Irene tentang teman ungunya, spekulasi bagaimana misteriusnya teman ungu Irene itu mengguncangkan sedikit jiwa penasaran yang seolah diam telungkup namun mendengarkan segalanya.

Yaa... Kang Seulgi tepekur, portal media online tengah menjadikan topik Irene dan teman ungunya itu sebagai bahasan hangat, disamping buku kontroversial begendre feminis yang disebutnya, nama Irene dan teman ungunya menjadi 3 besar pencarian teratas. semuanya tentang Irene, Irene dan teman ungunya,

Seulgi mendesah lemah, tidak dalam mood untuk memainkan ponselnya, rentetan notifikasi memburu, teman teman IDOT nya mulai ribut di grup kakaotalk, ia hanya makin merapatkan selimutnya, menutup seluruh tubuhnya dan tak ingin di ganggu.

Dia ingat sekali pertama kali mereka berjalan pulang setelah latihan saat masih trainee, Bae Joo Hyun remaja yang pemalu, tidak banyak bicara karena dialeknya, dan membiarkan Seulgi menuntunnya kesana kemari, tidak banyak mimik yang di ekpresikan Joo Hyun remaja waktu itu, bahkan seulgi yang no jam begitu sangat berusaha membuatnya sedikit saja tersenyum dengan guyonannya, agar tak melulu wajah dingin itu yang kedapatan matanya,