🐾🐾

Di mobil

Ah aku tak menyangka bisa bertemu mereka.
Tapi apa ya, yang akan dibicarakan bibi padaku..?

Sepertinya serius sekali. Apakah ada hubungannya dengan paman..?

"Wa,Hyun itu sepupu kamu ..?" tanya Hyerin membuyarkan lamunanku.

"Iya,dia anak dari pamanku." jawabku padanya.

"Owhh..tapi tunggu deh Wa. Bukannya kamu tinggal sama pamanmu..?" tanyanya,akupun mengangguk mengiyakan."Berarti bibimu bercerai ..?"tanyanya lagi.

"Iya Hyerin-ah." jawabku sambil memandangi jalanan yang tampak ramai.

"Memangnya karena masalah apa..?" tanyanya sedikit ragu.

"Karena perbedaan keyakinan Hyerin-ah." jawabku lesu,diapun mengangguk.

Tak terasa kami pun sampai di kantor kami. Untung saja kang sunbae tidak memarahi kami. Dia tengah sibuk mengamati jalannya syuting acara kami.

Aku melihat Jimin dengan penuh semangat. Ternyata dia juga bisa jadi seorang MC padahal saat aku jadi Army dulu,menurutku dia sangat pemalu. Walaupun ya dia profesional menyembunyikannya.

Jimin

Hari ini adalah syuting pertamaku.Sedikit gugup, tapi aku akan tetap profesional untuk pekerjaan ini. Tadi malam tanpa kuduga member BTS berkumpul dan mengucapkan semangat padaku. Mereka juga banyak menasehatiku apalagi v dan Suga hyung.
Ahh..hari ini semoga saja bisa berhasil.

Tak terasa syuting pun dimulai. Awalnya aku gugup tapi karena banyak semangat yang mereka berikan padaku membuatku menjadi termotivasi. Detik demi detik,menit demi menit,jam demi jam sudah terlewati dengan lancar. Jujur jika disuruh memilih menjadi mc atau seorang dancer. Aku akan lebih memilih menjadi seorang dancer dan menari sesuka hatiku.

'Ah..akhirnya selesai juga.' batinku sambil merebahkan diri dibangku panjang ini. Namun tanpa sengaja netraku menangkap sosok yang beberapa hari ini membuatku penasaran. Sepertinya dia tengah melamun.Aku pun menghampirinya dan membawakan minuman dingin untuknya dan meletakan dipipinya.

"Astagfirullah." kagetnya."Ohh..Jimin-ssi maaf aku tidak tahu jika itu dirimu."lanjutnya.

"Hehe..bukankan seharusnya aku yang minta maaf Halwa ssi..?" tanyaku padanya sembari duduk di pinggir bangkunya menjaga jarak sekitar 1 meter darinya. Dia hanya tersenyum menanggapi omonganku."Ini Wa,minumlah ." tawarku padanya.

"Maaf Jimin-ssi saya tidak minum alkohol." tolaknya dengan halus padaku.

"Kenapa kamu tidak meminum alkohol Wa...?" tanyaku padanya.

"Agamaku melarangnya."sela tiga detik "Bahkan dalam Al Quran sudah tertulis dengan jelas larangan tersebut." tuturnya yang membuatku semakin penasaran.

"Kenapa bisa dilarang..?" tanyaku lagi. Dia seperti sedang merangkai kata. Apakah pertanyaanku sulit ?

"Khamr adalah seluruh minuman yang memabukkan minuman keras seperti bir,dan anggur. Khamr memiliki banyak keburukan, sehingga Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutnya sebagai ummul khabaits (sumber atau induk semua kejelekan)."jawabnya membuatku terkejut

"Kejelekan..?" aku bingung kejelekan apa yang dia maksud. Dia pun tersenyum lalu menjawab pertanyaanku.

"Iya kejelekan."Jawabnya sembari tersenyum. Sela tiga detik "Bukankah alkohol itu memabukan, membuat orang yang meminumnya menjadi hilang kesadaran..?" aku pun mengangguk mengiyakan. "Saat mabuk seseorang cenderung berbicara dan bertindak diluar kesadaran kan. Seseorang bahkan tidak segan-segan untuk membunuh dan berkelahi.Pemabuk yang berat dapat terancam masalah kesehatan yang serius seperti radang usus, penyakit liver, dan kerusakan otak. Kadang-kadang minuman keras digunakan dengan kombinasi obat–obatan berbahaya lainnya, sehingga efeknya jadi berlipat ganda. Bila ini terjadi, efek keracunan dari penggunaan kombinasi akan lebih buruk lagi dan kemungkinan mengalami over dosis akan lebih besar.
Dengan berbagai keburukan tersebut  agama Islam memandang khamr sebagai miftâhu kulli syarrin (kunci segala keburukan)."tuturnya panjang lebar tapi aku tak bosan mendengarnya.Namun saat aku mendengarnya dengan sangat antusian kemudian dia pun berhenti. "Astagfirullah." kagetnya dengan menutup mulut.

"Ada apa Halwa-ssi..?" tanyaku kebingungan.

"Maafkan aku Jimin-ssi terlalu banyak berbicara." ucapnya sambil menundukan kepala.

"Hehe..gwenchana. Justru karna itu aku mengerti alasan agama kalian melarang meminum Bir." diapun tersenyum mendengar tanggapanku.

🍀🍀🍀🍀

Halwa

Sepulang bekerja aku segera pergi menuju rumah bibi. Untung Hyerin menawariku tumpangan. Jadi,aku tak pelu repot-repot untuk menunggu taksi.

Beberapa menit perjalanan aku akhirnya sampai dirumah bibi. Bibi menyambutku dengan senang.

"Halwa mari makan." ajak Hyun padaku dan membawaku ke ruang makan.

"A..aku.."bagaimana bicara kalau aku tidak makan daging babi.

"Ahh..aku lupa. Kamu tidak memakan daging babi kan. Sebentar bibi buatkan omlete untukmu." untunglah bibi mengerti maksudku."Iya bibi khamsahamnida." jawabku dan menyusulnya menuju dapur.

"Kenapa kamu ikut Wa...?" tanyanya sambil menyiapkan bahan membuat omlete.

"Bi,sebenarnya bibi pingin membicarakan apa..?"tanyaku yang malah disambut senyuman lembut darinya.

"Bibi ingin agar kamu mengajari bibi dan Hyun tentang Islam." aku tekejut mendengarnya. Bibi benarkah dia ingin agar aku mengajarinya tentang agamaku. Dengan ragu aku bertanya agar hatiku pun menjadi yakin dengan permintaan bibi.

"Benarkah bibi ingin belajar tentang agamaku..?" diapun tersenyum dan menjawab " Iya Halwa." ah leganya ternyata itu benar. Terimakasih ya Allah. Semoga ini memang hidayah darimu untuk bibi dan sepupuku.

_________________TBC______________________

Assalamualaikum Wr. Wb para readers

Syukron sudah membaca kisah Halwa.

Jangan lupa vote dan comment ya.😊😊

Wassalamualaikum Wr. Wb

Syahadat Cinta Untuk Halwa(Faith,Love,and Destiny)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang