[04]ㅡstill in trauma

148 14 0
                                    

Gadis yang kerap dipanggil Naila itu membuka matanya dipagi yang cerah ini.

Karena ini hari minggu, Naila Ryujin biasanya langsung ngacir ke kamar mandi buat siap-siap ngejogging di lapangan kota.

"Maaa! Naila mau ngejogging dulu ya ma!" teriak Ryujin sambil berlari kecil menuruni tangga.

"Iyaaaa, ditunggu Hyunjin diluar tuh" jawab mamanya.

"Hah? Hyunjin? Perasaan gaada janjian jogging bareng deh ma" seketika Ryujin menghentikan aktifitas menali sepatunya.

"Udah ih gapapa, sana, nanti kesiangan!"

Ryujin langsung keluar rumah dan melihat Hyunjin sudah menunggu dimotor sport warna hitamnya.

" Hyunjin?" wajah Ryujin yang tadinya serius berubah menjadi tersenyum bahagia. Katanya sih gamau jatuh cinta, lah ini namanya apa?

"Eh iya, sini pasang dulu helmnya," ucap Hyunjin yang sedang memasukan hp ke kantongnya dan mengambil helm di jok motornya.

Mengingat Ryujin masih agak takut untuk jatuh ke Hyunjin terlalu dalam jadi Ryujin berusaha menghindar.

"Eh, ngga jin, gua pergi sendiri aja" ucap Ryujin lalu pergi ke gerbang rumahnya.

Tapi tangan Hyunjin mendahului menarik Ryujin ke dekatnya dan memasangkan helm ke kepala Ryujin.

"Ikut gua aja. Gua gamau lo digangguin." Hyunjin langsung menaiki motornya, diikuti oleh Ryujin yang dengan terpaksa ikut dangan Hyunjin.

***

Kalau biasanya habis olahraga makan roti, sereal, atau lainnya, tapi Hyunjin malah ngajak Ryujin ke Mcdonald. Gimana toh Hyunjin Prasta ini!!

"Loh, Ryuuu!!!" panggil seorang laki-laki.

Ryujin menoleh ke sumber suara itu, siapa lagi kalau bukan Kak Byeongkwan. Cuma Kak Byeongkwan yang manggil Ryujin pake "Ryu".

"gimana kabar ryu?" Tanya byeongkwan sambil tersenyum.

"b-baik, kak" jawab ryujin ragu.

"udah dulu ya kak kayaknya tadi kita salah tempat makan hehehe, semoga gak ketemu lagi kak." Ucap Hyunjin sambil tersenyum miring lalu menggandeng ryujin untuk pergi ke mcdonald lainnya.

Ryujin hanya bias diam dan tidak tahu harus apa. Yang hanya bisa dia lakukan hanya menggenggam tangan hyunjin erat.

Dia ketakutan, ketakutan kehilangan orang yang sedang ia genggam tangannya.

"Kenapa?" Tanya laki-laki yang kerap dipanggil hyunjin itu sambil tersenyum.

Gadis berambut sebahu itu hanya bias menggeleng, menyembunyikan perasaannya.

" yaudah yuk, langsung ke rumah ya? Gua ada janji" kata hyunjin sambil memasangkan helm ke kepala ryujin.

Ryujin menggeleng."mau kemana?"

"ada urusan sebentar" jawab hyunjin sambil tersenyum.

"urusan apa? Boleh ikut?" Tanya ryujin memasang wajah khawatirnya.

"ngga usah, cuma sebentar kok" jawab hyunjin masih dengan wajah tersenyum.

"ya,yaudah lo ati ati ya.." ucap gadis yang berada di depan hyunjin dengan ragu.

"hehehehe, ga bahaya kok" hyunjin mengacak rambut ryujin lalu mengantarnya pulang.

***

"makasih yaa jin," ucap ryujin sembari melepas helmnya dan memberikannya kepada hyunjin.

"sama sama, yaudah gua pergi dulu ya? titip salam sama tante jess sama felix" ucap hyunjin lalu menjalankan motornya.

kini gadis berambut sebahu itu memasuki rumahnya dengan lesu.

rasanya tidak enak, dia ingin menemani hyunjin. dia takut, akan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

ryujin segera pergi ke kamarnya lalu memeluk guling kesayangannya di kasur.

rasa takut itu mulai menyelimuti dirinya, sepertinya ia menyadari, dia bukan takut dengan cinta, tapi dia takut kehilangan.

telefon gadis itu berdering menampilkan nama hyunjin di layarnya.

ryujin segera mengangkat telefon tersebut.

"Haloooo?!!" kata ryujin khawatir.

"lucu banget lo kalau khawatir gitu" suara hyunjin yang sangat terdengar jelas dari telefon gadis itu.

"apa sih jin, jangan gitu ah. gua serius, ngapain sih lo, gua ga dikasih ikut segala kan bosen gua di rumah" protes ryujin.

"lagi disuruh gejagain kantornya papa nai, jangan khawatir santai aja" ucap hyunjin sambil tertawa lagi.

"ih bodo amat, gua kesel!" gadis itu langsung menutup telfonnya dan melemparnya ke meja di sebelah kasurnya.

ryujin hanya bisa sabar akibat ulah hyunjin yang membuatnya gemas, kesal, campur aduk deh pokoknya.

gak berapa lama, pintu kamar ryujin di ketok dari luar.

"woyyyyyy!! ryujin!!!"

siapa lagi kalau bukan felix.

"apasih ah ganggu aja lo," kata ryujin sambil membuka pintu kamarnya.

"mommy pingsan pas di rumah tante irene! skrg di bawa ke rumah sakit berlian"

ryujin pun segera berlari dan mengeluarkan motornya.

"BURUAN FELIX LO JANGAN LEMOT!"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 29, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Confused ㅡHyunjin+RyujinWhere stories live. Discover now