Kimiko menatap minyak yang ada di tangannya,dia ragu dengan apa yang akan dia lakukan,tapi,,tugasnya harus segera di selesaikan,dia menuang banyak minyak didepan ruang toilet,dia bahkan menyiramkan seluruh minyak dalam botol itu,lalu dia bergegas pergi..

Ali yang merasa tak tenang dan merasa akan ada sesuatu yang buruk akan terjadi,memutuskan untuk menyusul Prilly,dia berjalan menuju aja toilet dan saat sampai di dekat tangga,dia mengerinyitkan dahinya "kenapa banyak air disini??"gumamnya heran "ini ngga beres nih,gue harus secepatnya bawa Prilly pergi,sebelum ada sesuatu yang terjadi sama dia"ujar Ali lalu bergegas menuju lantai bawah saat Ali hampir sampai Prilly berjalan sambil membenarkan bajunya dan sedetik kemudian "SAYANG AWAS!!"teriakan Ali bersahutan dengan teriakan Prilly yang terpeleset lantai dan terjatuh dari pijakan yang ada di kamar mandi tersebut "awwwshhhh..,sakittt,,,alii Tolongin akuuu,ini sakitttt"teriakan Prilly membuat Ali melupakan semuanya,dia bergegas menghampiri istrinya "sayang,kamu ngga papa? Apa yang sakit??" "Perut...perut aku sakit aliiii"isakan Prilly semakin menjadi "kita ke dokter"ujar Ali cepat,lalu dia melepas Jas nya dan menaruhnya di sepanjang jalan agar tidak licin "sakittt..."lirih Prilly yang merasakan sakit yang teramat sangat diperutnya,Ali semakin khawatir dengan keadaan istrinya,segera dia memasukan Prilly ke mobil dan menancap gas menuju rumah sakit "aku mohon kamu bertahan,demi aku dan anak kita sayang"lirih Ali sambil menyetir dan terus menggenggam tangan Prilly..

Semua keluarga yang masih berada di rooftop mencari keberadaan Ali dan Prilly yang tak kunjung kembali dari toilet,mereka semua mulai gelisah menunggu anak dan menantu mereka "pa,,Prilly sama Ali kenapa lama sekali??" "Mungkin mereka ada urusan lain di kamar mandi ma,biarin aja" "ngga bisa pa,perasaan mama ngga enak" "udahlah ma,ngga usah diambil pusing" "tante,,kami pulang duluan ya,kami masih ada urusan"ucapan Mark memutus pembicaraan Merlia dan suaminya "Ahh,iya Mark,kamu hati-hati di jalan ya" "Onin,kami pulangg"pamit Charlotte dan Charles "iya Sayangg,sering-sering main ke rumah Onin sama opin yaaa" "iya Onin" "Yaudah kami pergi"pamit Mark lalu mereka berlalu pulang..

Kimiko menatap takut kepada lelaki didepannya "bagus,kamu telah menyelesaikan tugas dengan sangattt baik,aku harap mereka segera berpisah dengan gugurnya bayi mereka,hahhh,ini bayaran kamu"ucap lelaki itu "Terimakasih,,apa saya bisa pergi?" "Tunggu,tugas mu yang selanjutnya,singkirkan Prilly,kalau perlu buat dia mati" "tapi tuan,,bagaimana saya bisa membunuhnya,sedangkan dia sangat baik pada saya" "BUNUH SAJA DIA!! Aku harus membalaskan dendam anakku,akibat ulahnya aku kehilangan anakku,kau FAHAM?!" "Ba..baik tuan" "sekarang kau pergi" Kimiko lalu meninggalkan tempat itu,dia kembali menuju rumah kontrakkan kecil yang dia sewa setelah mencelakai Prilly,fikirannya kacau,dia merasa bersalah atas kejadian itu,kejadian yang membuatnya harus merasakan ketakutan yang luar biasa..

Dokter yang menangani Prilly keluar ruangan dan menggeleng "Dok...jangan katakan hal yang tidak ingin saya dengar saya mohon"ujar Ali cepat "maaf pak,benturannya terlalu kuat,sehingga ibu Prilly mengalami pendarahan yang luar biasa hebatnya,dan itu membuat janinnya tidak dapat diselamatkan" *DUARRR* bagai tertimpa batu beribu ton hati Ali sangat sesak mengetahui dia telah kehilangan jabang bayinya,bayi yang di harapkannya hadir ditengah keluarga kecilnya,kini berpulang ke pangkuan yang pencipta "NGGAK!!! ANAK GUE NGGA MUNGKIN MATI!! HEH DOKTER KEPARAT!!!! LO JANGAN NGADA NGADA YA!! ANAK GUE MASIH HIDUP!!"teriak Ali tepat didepan wajah sang dokter "maaf pa,tapi memang itu kenyataannya,saya turut berduka,dan saya turut menyesal atas kejadian ini,saya permisi"ujar dokter itu lagi,lalu pergi dari hadapan Ali dan keluarganya "KENAPA?!!! KENAPA YA TUHAN!!! Kenapa engkau ambil anakkuuu"teriakan Ali menggema keseluruh penjuru lorong rumah sakit,dia sangat rapuh,tangisan menghiasi wajah tampannya "Ali,,,sabar sayang,kamu harus kuat" "anak Ali ma,anak Ali...Ali ngga becus jadi seorang ayah,apa yang harus Ali lakuin sekarang? Apa yang harus Ali bilang ke Prilly soal bayinya"lirih Ali sambil memeluk mamanya erat "Kamu kuat nak!! Kamu harus kuat!! Demi Prilly" "Ali harus menyelidiki ini semua ma,Ali harus tau penyebab sebenarnya kenapa banyak sekali ada cairan didepan toilet,ALI BERSUMPAH AKAN MEMBUNUH ORANG YANG MEMBUNUH ANAK ALI MA!!"teriak Ali dengan tekad yang bulat "kamu ngga boleh dendam nak..kamu harus ikhlas,nanti kita selidiki,biar dia bisa salat hukuman yang setimpal"

Teroris,I Love you Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang