Part 22

1.3K 54 0
                                    

Kimiko menatap pantulan dirinya di cermin,malam ini,Ali dan Prilly mengajaknya untuk dinner bersama pasangan bahagia itu beserta keluarga besar mereka,awalnya Kimiko merasa tidak enak,tapi karena paksaan Prilly,Kimiko akhirnya mengiyakan,jam masih menunjukkan pukul 15.00 yang artinya dinner itu akan dimulai 6 jam lagi,Kimiko menghela nafasnya dalam fikirannya mulai melayang memikirkan kemana pasangan itu pergi? Dan apa yang mereka lakukan? Tunggu!! Kenapa dia memikirkan hal seperti itu? "Gue ngga berhak buat tau,Huhh,kenapa malah gue mikirin gituan,No Kimi,Lo ngga boleh ikut campur,Hah mending gue kebawah deh,daripada bingung mau ngapain"ucap Kimiko pada dirinya,lalu dia menuju ke lantai bawah,disana dia melihat bibi yang tengah menyapu lantai dan para art lainnya terlihat sibuk dengan tugas mereka masing-masing "Bii..."panggil Kimiko pada bibi "ya non? Ada apa??" "Ini buat apa ya bi?"tanya Kimiko saat melihat semangkuk penuh air yang diatasnya berisi bunga mawar 4 warna "ohhh,itu non,non Prilly lagi ngidam,katanya dia pengin kalau ada mangkuk bunga mawar 4 warna di setiap meja dirumah ini"jelas bibi pada Kimiko,dia hanya mengangguk faham "bi,saya mau keluar dulu ya,mau jalan-jalan" "iya non,hati-hati"ujar bibi dijawab anggukan oleh Kimiko..

Prilly terlihat menggenggam erat belasan balon bermacam warna ditangannya,bahkan Ali sampai heran melihat Prilly yang dengan antusias membeli semua balon yang dijual oleh seorang ibu yang lewat didepannya, "Sayangg,balonnya mau buat apa??"tanya Ali pada istrinya "mau aku mainin,aku mau taruh di kamar,boleh ya Sayangg"pinta Prilly penuh harap "mau aku suruh Bibi siapin tempat gantung balonnya?"tawar Ali "nggak! Aku mau biarin balon ini terbang dilangit-langit kamar"jelas Prilly "ohhh,Okey sayangkuuu,asal kamu bahagia aja,aku ikut bahagia" Prilly terdiam,dia menatap Ali dalam dan matanya berkaca-kaca "kamu kenapa nangis Sayangg?" "Kamu so sweet banget sihh,aku terharu Sayangg,makasi,,Makasii banget kamu selalu ada buat aku,bahkan sampai saat ini"tutur Prilly sambil memeluk tengkuk Ali "aku kaya gini,karna aku mencintai kamu dari dalam sini (nunjuk dada) jadi selama jantung aku masih berdetak,akan selalu aku mencintai kamu sepenuh jiwa akuu" Prilly tak menjawab dipeluknya Ali dengan erat sambil memegang belasan balon berbagai warna ditangan kanannya sedangkan tangan kirinya memeluk suaminya erat "duduk yuk? Kamu pasti Pegel deh berdiri mulu" "kamu lebay deh sayang,bayi kamu masih umur 1 bulan,masih kecil banget" "ya ngga papa dongg,kan bayi pertama,,aku mau yang terbaik buat dia dan juga mamanya,begitupun anak kita selanjutnya" "Ish!! Satu aja belum lahir,udah mikirin anak selanjutnya,tuh sayang,ayah kamu nakal,masa kamu belum lahir udah mau dikasi adik,nakal kan ayah kamuu"rajuk Prilly pada janinnya "lhooo kok jadi ngadu sihhh,ayah kan cuma Becanda,bunda...bunda jangan marah donggg"ujar Ali sambil menunjukkan puppy eyes nya "kamu lucu banget sih ayahhh....bunda makin cinta dehh" "kita lucu ya pakai ayah-bunda" "hihihi,aku emang dari kecil pengin dipanggil bunda kalau udah jadi ibu,ngga papa kan sayang?" "Ngga kokk,aku bahagia,kesannya juga lembut banget,pas kaya kamu" "aaaaa gombal dehhh" "ya ampun,udah jam segini,kita kan ada janji mau dinner sama keluarga sayang,ngga papa ya kita pulang?" "Ngga papa kok,yuk,aku ngga sabar mau kenalin April junior ke semuanya" "April junior??" "Iya,April=Ali Prilly" "Bisaan deh Sayangg,Yaudah yuk" *hap* "aaaa Sayangg,kok digendong sihh" "ngga papa,aku ngga mau kamu kecapean,muah"ujar Ali dan akhirnya mendaratkan kecupan singkat tapi dalam di bibir Prilly yang tipis dan manis hingga membuat Prilly tersipu.

Semua keluarga menatap bahagia atas apa yang diperlihatkan oleh Ali lewat sebuah layar putih yang tersambung dengan proyektor,disana terlihat sebuah kantung dengan segumpal darah yang berdenyut,dan tentunya itu milik Prilly dan juga Ali,mereka semua terkejut mendengar berita menggembirakan ini,Merlia menghampiri anaknya lalu tak disangka-sangka dia menjitak dengan kuat anak lelakinya yang membuat semua orang terdiam,sedangkan Prilly? Dia sudah tampak berkaca-kaca "dasar anak nakal!! Kamu menyembunyikan cucu mama selama ini!! Rasain nih!! Rasain!!"omel Merlia "aduh aduh ma,,sakit ma,,aduhhh"rintih Ali saat cubitan dan juga jitakan terus melayang ke arahnya,saat Merlia hendak menjewer Ali,tiba-tiba sebuah tangan mungil menangkapnya "jangan maa...hiks..kasian..hiks...kasian suami Prilly...."lirih Prilly dengan air mata yang terus mengalir tanpa henti membuat Merlia menganga "kenapa nangis Sayangg??? Mama menghukum suami kamu,bukan menghukum kamuuu,uuu anakku sayanggg"Merlia gemas melihat menantunya langsung memeluk Prilly lembut "tuh,Prilly aja ngga tega aku disakitin ma,mama nyubitnya panas lho maa"keluh Ali yang sengaja seperti merintih agar Prilly mengalihkan perhatiannya pada dirinya (dasar caper!!) "sayang?? Sakit? Mana yang sakit?? Kita ke dokter yaa"ucapan Prilly membuat semua orang cengo "biasa,mama muda"ujar Merlia memaklumi,Papa Ali hanya tersenyum "Hah,tak menyangka aku sudah akan memiliki cucu"gumamnya sambil menyusut air matanya "kenapa Pa?" "Ngga papa ma,hanya,papa merasa terharu akan kehadiran cucu pertama kita"ujar papa dijawab anggukan oleh Merlia "lihat Prilly pa...dia begitu lembut bahkan mama hanya mencubit Ali dia bisa se sedih itu" "kamu juga dulu lebih parah ma..." "ihhh papa..." mereka semua menikmati acara itu,namun,Kimiko menatap mereka semua dengan tatapan cemburu,dia cemburu dengan semua perhatian yang didapat Prilly,dia cemburu akan semua cinta yang Prilly dapat dengan mudah,Fikiran kimiko kalut,dia berdiri dan meninggalkan tempat itu, "Sayangg"panggil Prilly pada suaminya "kenapa sayang??" "Aku mau ke toilet dulu yaa,aku kebelet"ucapan Prilly membuat semua menatapnya gemas "lucu banget sih,Yaudah yuk aku anterin" "ehhh,ngga usah,aku sendiri aja,bentar ya muah" Prilly lalu berjalan santai menuju toilet yang ada di dekat tangga rooftop itu,dia memasuki salah satu bilik lalu melakukan yang dia ingin lakukan..

Teroris,I Love you Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang