𝐶𝘩𝑎𝑝𝑡𝑒𝑟 𝟣𝟨 : 𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑡𝑦

Start from the beginning
                                    

" Kalau begitu lain kali aku akan mengajakmu jalan - jalan dengan mobil ini. "

.

Sesampainya di depan gang perumahan tempat rumah Jungkook berada, Jimin memarkirkan mobilnya di pinggiran.

" Terima kasih banyak, Jimin hyung. " ujar Jungkook seraya tersenyum tulus. Jimin yang melihat itu merasakan sesuatu yang aneh di hatinya. Tetapi, Ia langsung menganggukkan kepalanya.

" Rumahmu masuk ke gang itu? "

" Ne, hyung. Gangnya tidak bisa di masuki oleh mobil. "

" Ayo, aku antar sampai kau benar - benar sampai di rumah. "

" T-tetapi hyu- "

" Ayo. " ujar Jimin yang langsung membuka pintu, Jungkook yang melihatnya langsung ikut keluar dari mobil dengan perasaan tidak enak.

Keduanya kini tengah berjalan berdua di gang perumahan yang sepi. Sesampainya di depan rumah kecil Jungkook, pria manis itu melihat Nyonya Han dan beserta bodyguard nya terlihat mengeluarkan sebuah koper milik Jungkook yang tergeletak di tanah. Jungkook segera menghampiri Nyonya Han yang sedang menatapnya tajam.

" Nyonya Han, apa yang kau lakukan? " Tanya Jungkook yang melihat barang - barangnya di keluarkan secara paksa.

" Ini sudah hampir seminggu Jeon! Dan kau belum sama sekali membayarnya! "

" T-tetapi saya masih memiliki waktu 2 hari lagi, Nyonya. "

" Memangnya 2 hari itu kau akan benar - benar membayarnya hah!? Yang ada kau meminta waktu lagi! Cih! "

Jimin terdiam melihat hal itu. Dia tidak tahu harus bagaimana, tetapi saat Nyonya Han itu mulai memukul Jungkook lantas Ia tidak tinggal diam. Jimin langsung menarik Jungkook beserta kopernya menjauh dari Nyonya Han.

" Kau kekasihnya hah!? Kenapa kau mau - maunya berpacaran dengan orang miskin seperti Jeon Jungkook itu!? Lihatlah, rumah pun masih menyewa! Harusnya kau malu, nak! Kau sepertinya orang yang mampu, pasti kau sengaja di manfaatkan oleh si Jeon ini. " ujar Nyonya Han pada Jimin. Jungkook hanya menunduk.

" Jaga mulut yang sudah tidak mudamu itu, Nyonya. Sungguh tidak mencerminkan sebagai orang tua yang baik. " Ujar Jimin sinis, pria tampan itu langsung membawa koper milik Jungkook dan menaruhnya ke dalam bagasi mobil belakangnya. Nyonya Han terlihat mengumpat.

" Ayo Jungkook, ikut aku. " Jungkook hanya menurut dan keduanya pun sudah berada di mobil. Sebelum meninggalkan Nyonya Han yang masih berdiri disana, Jimin membuka kaca mobilnya dan melemparkan beberapa lembar won yang bernilai tinggi.

" Ambil ini, orang tua. " ujar Jimin pada Nyonya Han. Ia pun segera menjalankan mobilnya menuju apartment miliknya.

-

Jimin sesekali melirik Jungkook yang hanya menunduk lesu.

" Tersenyumlah, Jungkook-ah. Lupakan orang tua tadi. "

" Tetapi hyung.. aku sungguh tidak memiliki tempat tinggal lagi. " lirih Jungkook terdengar serak. Sepertinya Jungkook menangis.

" Mulai saat ini, kau tinggal bersamaku. "

.

.

===

Hoseok, kini hanya terdiam di dalam kamarnya sambil menatap langit - langit kamar dengan pikiran menerawang. Lebih tepatnya memikirkan perasaannya yang beberapa hari lalu terasa aneh dan itu mengganggu pemikirannya. Ada banyak hal, terutama pada seorang guru homeschooling anaknya itu. Jeon Jungkook.

[HopeV] PaperCutWhere stories live. Discover now