4. Guru Baru

34.6K 2.1K 98
                                    

"Sialan! Siapa orang yang sudah duluan memakai strategiku? Bikin tengsin aja," gerutu Igo.

Cowok itu kembali ke kelas X IPA 5. Di sana rupanya ada sembilan orang yang tengah berkerumun. Empat cewek dari grup Shita, Empat cowok dari perkumpulan cowok mesum. Mereka tengah mendengarkan dengan antusias dongeng dari Bambang, si cowok culun dengan gigi tongos yang katanya paling pintar di sekolah.

"Saat itu aku pulang terlalu sore karena ketiduran di perpustakaan. Waktu aku bangun sudah jam tujuh malam," ujar Bambang.

"Karena aku terkunci di sana, akhirnya aku keluar dari jendela perpustakaan lalu berjalan merambat ke lorong. Aku nggak punya pilihan lain selain lewat kelas XI IPA 1. Kelas itu sangat gelap, lalu tiba-tiba terdengar siulan lagu Wind of Changes-nya Scorpion." Bambang pun bersiul lirih dengan menirukan nada lagu Wind of Changes. Siulan Bambang membuat seluruh bulu kuduk jadi merinding.

Igo melirik Shita yang tampak terpaku dengan cerita Bambang itu. Gadis itu adalah sahabat baiknya dari kecil. Igo tahu persis bahwa Shita takut sekali dengan cerita-cerita hantu. Igo berjalan mengendap-endap di belakang Shita untuk mengagetkan cewek itu.

"Aku terkejut! Siapa yang malam-malam begini bersiul-siul di dalam kelas XI IPA 1? Lalu aku ingat sebuah cerita bahwa di kelas itu setahun yang lalu ada seorang anak laki-laki bernama Bintang yang meninggal karena gantung diri. Aku juga mendengar gossip bahwa lagu Wind of Changes adalah lagu kesukaan anak itu. Aku memberanikan diri mengintip ke dalam kelas, ternyata di dalam kelas itu ada bayangan orang yang duduk di tempat duduk yang dulu di tempati oleh Bintang!!!"

"KYAAA!" Shita berteriak kencang saat Igo tiba-tiba mencengkram pundaknya dari belakang. Teman-temannya yang lain ikut terkejut karena mendengar suara soprano Shita. Sementara Igo terbahak karena merasa aksi jahilnya berhasil.

"Igo Jelek! Ngapain sih tiba-tiba ngagetin dari belakang gitu!" bentak Shita marah.

Igo hanya cengengesan. "Habis mukamu serius banget dengerin cerita hantu, jadi pengen ngusilin."

"Kirain ada apa tiba-tiba teriak gitu, bikin deg-degan aja." Erlangga mengelus dadanya karena kaget.

"Terus gimana lanjutannya? Habis kamu lihat bayangan orang itu?" Yusuf tampaknya masih tertarik pada cerita Bambang.

"Tentu saja aku langsung kabur ketakutan," jawab Bambang.

"Payah, mestinya kamu hidupkan lampu dan lihat siapa orang itu, siapa tahu ada anak iseng yang ingin menjahilimu," olok Tora.

"Nggak mungkin, itu jelas Hantunya Bintang!" Bambang mengelak.

"Hantu itu nggak ada!" tegas Tora.

"Setelah mati, arwah orang itu hidup di alam barzah, percaya sama hantu kayak bukan orang beriman aja."

"Nggak, hantu itu ada!" Bambang bersikukuh.

"Nggak ada! Paling itu Cuma orang iseng!" tantang Tora.

Bambang tersinggung. Dia menunjuk cowok yang terkenal paling berandal di SMA F itu.

"Kita buktikan saja, malam ini kita datang ke kelas XI IPA1 dan apakah di sana benar-benar ada hantu atau nggak!" sengit Bambang.

Tora tersenyum mengejek. "Oke, siapa takut? Apa taruhannya?"

"Yang kalah harus mentraktir makan semuanya di kantin besok!"

"Setuju!"

Tora dan Bambang saling berpandangan dengan penuh kebencian. Kalau di komik pasti sudah ada laser yang keluar dari mata mereka berdua.

Hantu di Sekolah (Republish) Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz