▪ 1 ▪

357 155 168
                                    

💫💫💫

AUTHOR

Di pagi buta hujan sudah turun mengguyur ibukota. Suasana dingin khas pagi hari ditambah lagi sedang hujan, membuat siapapun pasti malas melakukan aktifitas. Apalagi hari ini adalah hari terkutuk bagi para pelajar malas. Ya, Hari Senin!

"Mas Ezra bangun, Mas.., udah pagi lho, gak takut telat sekolah?" ucap si mbok.

"Mas..," si mbok bernama Ratno itu pun mengguncang tubuh cowok yang dipanggilnya dengan nama Ezra.

"Nanti saya dimarahi Ibu sama Bapak kalau Mas Ezra terlambat lagi," curhat si mbok.

Cowok tersebut malah menarik selimut hingga menutupi seluruh tubuhnya. "Mbok berisik," ucapnya pelan.

"MasyaAllah.., ganteng-ganteng kebo juga nih Mas Ezra," gumam si mbok.

Berselang beberapa detik, seorang gadis muda datang menghampiri si mbok. Gadis muda itu tak lain dan tak bukan adalah kakak dari cowok bernama Ezra itu. Gadis muda tersebut bernama Sara, atau yang lebih lengkap ialah Sara Putri Marino. Mahasiswi cantik dan pintar.

"Masih nggak mau bangun dia, Mbok?" tanya Sara.

"Ya gini deh, Mba. Seperti biasa," jawab si mbok.

Sara menghela napasnya. "Mbok turun aja, bantu Mama siapin sarapan. Biar Sara yang urusin nih manusia kebo," ucap Sara.

"Mba Sara yakin?"

Sara tersenyum. "Sara punya cara ampuh. Mbok tenang aja," ucapnya.

Si Mbok pun mengangguk lalu pamit turun ke lantai dasar. Setelah Mbok Ratno keluar dari kamar, Sara langsung melancarkan aksinya.

"Nih anak emang nggak bisa dilembutin. Harus dibangunin dengan cara kasar!" gumam Sara.

Sara berjalan mendekati ranjang Ezra, dan ia mulai menarik pelan selimut cowok tersebut. Perlahan tapi pasti, selimut tersebut sudah tidak menyentuh tubuh Ezra.

Sekarang sudah terlihat jelas posisi tidur adiknya itu. Posisinya adalah tengkurap. Sara sudah hafal itu, karena itu adalah posisi nyaman tidur Ezra.

Sara berjalan ke arah samping ranjang, dan tak sengaja menginjak sesuatu di lantai. Dilihatnya apa yang ia injak. Ternyata kaos hitam milik Ezra.

"Kebiasaan banget sih tidur nggak pake baju! Dasar tukang pamer badan! Masuk angin baru tau rasa!"

Tidak mau membuang waktu lebih lama lagi, Sara pun langsung melaksanakan ide yang dijamin ampuh untuk membangunkan adiknya itu.

Tangan Sara mengarah pada kaki Ezra lalu ia mencabut bulu kaki Ezra. Memang bulu kakinya tidak terlalu banyak, tetapi cukup bagi Sara untuk mencabutnya.

"Arggh!" Ezra meringis kesakitan. Kakinya berontak dan hampir saja menendang wajah Sara.

"Bangun gak lo! Udah siang, jangan sampe lo kena SP lagi gara-gara telat deh! Udah bego, bandel pula!" omel Sara.

"Bacot!" batin Ezra.

"Uang jajan lo mau dipotong nyokap, kalo dalam sepuluh menit lo belum turun kebawah," ucap Sara.

Dengan sangat amat terpaksa Ezra bangkit dari kubur —eh, kasur maksudnya. Ezra berjalan melewati Sara dengan mata masih tertutup.

"Zra, bajunya!"

Ezra berdecak lalu kembali menghadap belakang dan mengambil kaos hitamnya yang tergeletak di lantai. Ezra pun langsung masuk kedalam kamar mandi.

DARAKAWhere stories live. Discover now