PROLOG

786 29 0
                                    

"APA?!Gamauuu papa!!" Kata Nora dengan nada tidak terima atas pernyataan dari Zafran,papanya.

"Lagian juga kan Nora belum selesai sekolah" lanjut Nora.

"Sayang,maksud dari papa bukan menikah sekarang. Kamu masih tetap sekolah,tapi papa dan bunda sudah punya calon pendamping untukmu nanti" Sahut Helsia,bunda Nora dengan begitu lembut berusaha menenangkan anak semata wayangnya.

Nora menghela nafas,baginya ini tidak adil di zaman modern seperti ini kedua orang tuanya masih menerapkan perjodohan tanpa persetujuan anaknya.

"Mungkin beberapa hari kemudian,Arsen sementara akan tinggal dirumah kita untuk keperluan perusahaan barunya disini. Dan kamu bisa punya teman dirumah ini. Papa harap kamu bersikap baik ya sama dia" jelas Zafran masih dengan nada yang tenang.

Ia memaklumi sifat anaknya yang sedikit egois dan tidak ingin dibantah. Terlebih ia begitu sayang dengan putri satu-satunya itu.

"Nora berangkat sekolah dulu,Ezra udah jemput" Nora mengabaikan kata-kata Zafran dan berpamitan lalu pergi sekolah bersama Ezra yang sudah menunggu di depan gerbang rumahnya.

Sementara Zafran dan Helia hanya menghela nafas melihat tingkah anaknya yang begitu keras.

"Gapapa bun,perlahan aja kita bantu dia buat inget lagi. Lama-lama juga dia pasti luluh kok" kata Zafran menenangkan Istrinya,Helia.

****
"Hei,morning baby" sapa Ezra ketika Nora memasuki mobil miliknya.

Dengan senyum yang manis Nora membalas sapaan Ezra "morning"

Lalu mobil pun pergi meninggalkan rumah Nora dan menuju Sekolah.

Selama perjalanan menuju sekolah,Nora tampak termenung melihat jalanan. Ia terus saja kepikiran dengan pernyataan Papanya saat di meja makan tadi.

Ezra yang tampak aneh dengan Nora yang biasanya begitu periang dan energik,hari ini terlihat tidak bersemangat sama sekali. Ia pun memegang tangan Nora dengan lembut

"Sayang,kamu kenapa?ada masalah dirumah?" Tanya Ezra yang membuat Nora sedikit terkejut dan tersadar dari lamunannya.

"Eh,engga kok. Aku cuma lagi ngapalin rumus fisika buat ulangan nanti,hehe" jawab Nora asal-asalan. Sebenarnya hari ini memang ulangan fisika,tapi kenyataannya Nora tidak peduli. Ia lebih memikirkan tentang perjodohan aneh itu.

"Tumben dihafal? Biasanya kamu ga peduli tuh" ledek Ezra

"Ih kamu ya,aku tuh lagi berusaha buat jadi anak kesayangan Bu Wati tau." Balas Nora dengan suara sedikit manja. Ezra yang mendengarnya tertawa kecil,lalu mencubit pipi Nora dengan gemas.

"Kamu tuh ya,ada ada aja jawabannya." Sahur Ezra lalu mengelus bekas cubitannya di pipi Nora.

Setelah 20 menit dijalan,mereka pun sampai di sekolah. Satpam yang bertugas menjaga gerbang sekolah membuka lebar pagar mempersilahkan mobil Ezra untuk masuk.

"Selamat pagi pak Wiro" sapa Ezra dan Nora bersamaan.

"Pagi pasangan serasi,duh masih seger nihh aroma kalian,silahkan masuk" sahut pak Wiro.

Setelah memarkirkan mobil,Ezra dan Nora pun berpisah. Tentu saja,Nora memilih jurusan Ipa sedangkan Ezra di jurusan Ips yang membuag kelas mereka terpisah.

Sepanjang jalan menuju kelas,Nora sibuk mendengarkan musik yang diputarnya setelah keluar dari mobil

Lagu yang menjadi favoritnya di minggu ini adalah Be Happy- Dixie D'Amelio. Sesekali ia turut menyanyikan lirik dari lagu tersebut.

"Bad days, it's okay, let me feel it (uh-huh, uh-huh)
And some days you've got to break your heart to heal it (heal it)
I know I'm gonna feel this way again
I can lie and say I'm fine
But that wouldn't change anything"

Te AmoDär berättelser lever. Upptäck nu