44. Keep Calling Your Name

1.6K 353 45
                                    

Chris berterima kasih pada pengemudi taksi yang membantunya untuk membawa Elois. Lelaki itu mabuk berat bahkan membuka matanya saja sangat sulit. Melihat Chris yang kesulitan, salah satu respsionis hotel segera membantunya. Salah satu jaringan dari The Lexus Hotels & Resorts yang merupakan rekanan keluarga mereka sekaligus dimana sebuah kamar suite tersedia yang telah mereka sewa dalam batas waktu yang tidak ditentukan. Sebelumnya adalah tempat persembunyian Archer dan Chris, sekarang bertiga, bersama Elois.

"Tunggu sebentar Miss. Collins, saya akan meminta salah satu staf untuk membantu anda." Ucap wanita penjaga meja resepsionis yang langsung bergegas memberi kode pada temannya untuk menghubungi salah satu staf hotel.

Tidak membutuhkan waktu lama, salah satu trainee hotel datang. Seorang anak laki-laki yang tampaknya baru berusia di awal dua puluhan. Ia menatap dengan takjub ketika menjumpai bahwa tamu hotelnya bukanlah orang biasa. Sang resepsionis menyikut pinggangnya cukup keras hingga membuat anak itu meringis.

"Owh!" Keluhnya dan langsung beralih menatap Christina Collins, "Apa ada yang bisa saya bantu?"

"Tolong aku untuk membawanya ke atas." Ucap Chris yang langsung menyerahkan tubuh Elois pada anak lelaki itu. Cukup berat. Tubuh Elois tidak kurus, cukup proporsional.

"Kamarnya ada di VVIP suite."

Mendengar arahan seniornya, ia pun mengangguk dan segera melangkahkan kaki untuk membawa Elois. Sementara Chris sudah berjalan lebih dulu di depan. Tidak ada pembicaraan sama sekali bahkan Elois tidak merancau dalam mabuknya. Suasana di dalam lift sangat hening, sampai membuat anak baru itu tidak nyaman. Mereka tiba, ketiganya keluar dari dalam lift. Chris membuka pintu kamar hotel, di dalamnya terdapat dua kamar tidur lainnya, ia membuka salah satu pintu -kamar yang biasa digunakan oleh Archer- dan anak itu langsung membawa Elois masuk kemudian membaringkannya dengan perlahan di atas tempat tidur.

"Apa ada yang bisa saya bantu lagi?" Tanya staf hotel tersebut.

"Tidak. Terima kasih."

Staf itu pergi dengan perasaan kagum sekaligus bangga. Dia baru saja membantu pelanggan VVIP hotel mereka dan bertemu dengan orang-orang yang biasa terdapat dalam majalah bisnis dengan nyata di hari ketujuhnya selama bekerja di hotel. Ia mulai menyukai pekerjaan barunya dan bersenandung pelan di sepanjang koridor.

Chris menatap wajah Elois yang terlelap dalam damai. Gadis itu mengulurkan tangannya dengan perlahan untuk merapikan helaian rambut Elois yang berantakan. Tampak sangat kacau dan ia sama sekali tidak menyukainya. Membuatnya merasa khawatir.

Ia menghela nafas dan mulai beranjak dari tepian tempat tidur untuk membuka sepatu lelaki itu, juga kaus kakinya. Chris juga mengatur suhu kamar tidur itu. Kemudian keluar dari kamar dan mengambil ponsel dalam sakunya untuk menghubungi Max dan mengatakan bahwa malam ini Elois tidak pulang.

"Ada apa Christina?"

"Elois tidak akan pulang ke rumah."

"Dimana dia?"

"The Lexus."

"Baiklah, memang agak aneh mengatakan ini. Tapi, tolong jaga anak itu. Kurasa ada sedikit masalah."

"Baiklah."

Klik

Sambungan telepon itu terputus. Chris masuk ke dalam kamarnya sendiri dan mengganti pakaiannya dengan sebuah gaun tidur panjang yang terbuat dari sutera dengan warna pink lembut. Kemudian memakai jubah luaran dan mengikat talinya. Ia pergi ke luar, mengecek persediaan di dalam lemari pendingin. Kamar itu memang sangat lengkap bahkan mereka memiliki sebuah dapur kecil.

Closer [END]Where stories live. Discover now