19. Weird

2.2K 399 18
                                    

Brak!

Rose memukul meja yang berada di antara dirinya dan Chris, hal ini membuat seisi kelas memandang ke arah mereka berdua. Tentunya dalam diam.

Chris tidak mengatakan apapun, hanya menatap Rose dengan tajam sambil menantikan kalimat macam apa yang akan keluar dari mulutnya.

"Kenapa kau bertingkah seolah kau ini seorang ratu?" Tanya Rose sambil berbisik. Ia juga bukan tipe wanita penguasa yang suka memamerkan pertengkaran.

Chris mengangkat sebelah alis matanya. Kemudian ia tersenyum tipis, ia mendekatkan kepalanya pada Rose kemudian membalas dengan sebuah bisikan.

"Karena seorang ratu akan tetap berada di posisinya hingga ia mati."

"Bagaimana kalau ku katakan bahwa dirimu tidak cukup pantas?"

"Lalu? Siapa yang pantas? Dirimu?" Balas Chris.

Rose mengepalkan tangan kanannya dan ia tidak ingin tampak kalah. Ia ingin hanya ingin meyakinkan dirinya bahwa Chris pantas untuk mendapatkan balasan darinya.

"Kita bicara diluar! Aku tidak suka keramaian." Putus Rose.

"Ku pikir kau suka dengan banyak perhatian."

Rose hanya diam.
Seisi kelas menegang, namun mereka memutuskan untuk tetap diam sementara Chris mengekori Rose yang membimbingnya berbelok menuju salah satu lorong yang terbilang sepi.

"Aku akan melepaskanmu." Ucap Rose sambil berhadapan dengan Chris.

"Well, sejak awal aku memang merdeka." Balas Chris santai.

"Apa hubunganmu dengan Elois?" Tanya Rose yang berusaha mengabaikan kalimat ringan dari Chris. Ia sebenarnya tidak terlalu peduli dengan sikap Chris namun sejak ia tahu bahwa gadis itu dekat dengan Elois, segalanya berubah.

Kali ini, Chris menghilangkan sikap santainya dan mulai menatap Rose dengan serius.

"Kenapa bertanya tentang Elois?"

"Kau hanya cukup menjawabku saja kan?"

Chris tidak mengatakan apapun. Ia hanya terdiam. Hubungan dengan Elois? Jelas mereka adalah saudara sepupu dan sekarang ia menyayangkan hal itu. Lagipula ia tidak bisa mengatakan hubungan keluarga ini karena ia tahu kalau Elois tidak akan suka.

"Tentang kami, tidak ada hubungannya denganmu." Jawab Chris.

Rose tersenyum tipis lalu melipat kedua tangannya di depan dada.

"Kenapa kau tidak jawab saja? Apa susahnya? Atau kau lebih memilih agar aku bertindak dan melakukan sesuatu terhadap dirimu atau... Archer?"

Kali ini Chris yang mengepalkan tangannya. Menurutnya, Archer tidak perlu merasakan kehidupan sulit apapun lagi setelah ketidak-sempurnaan terjadi dalam keluarganya. Ia tidak ingin menambahkan beban lain pada saudara sepupunya yang malang itu.

"Apa kau sedang mengancamku?" Ucap Chris sambil berusaha menenangkan dirinya. Ia tidak akan menunjukkan kemarahannya di depan siapapun lagi, karena itu hanya akan menunjukkan kelemahan lain dalam dirinya.

"Well, kau tahu pilihan apa yang terbaik."

Rose menunjukkan senyumannya lalu melangkahkan kaki, pergi meninggalkan Chris dalam diamnya.

**

Hal pertama yang Elois dan Archer rasakan dari Chris adalah perubahan sikapnya yang seolah menghindar terus menerus selama satu minggu belakangan ini.

"Aku tahu kalau sesuatu telah terjadi padanya!" Ucap Luke ketika Elois dan Archer mengamati Chris dari ruang tengah.

Gadis itu lebih sering menghabiskan waktu di kamar atau di dapur. Ia juga selalu sibuk bersama teman-temannya di kampus. Chris seolah menjauh dan memiliki dunianya sendiri.

Closer [END]Where stories live. Discover now