2. merindu

3.3K 30 0
                                    

Kehilangan seseorang yang kau sayangi.
Kata seperti itu kelihatannya sangat spesifik untuk seorang pacar, orang tua atau saudara.
Tapi ini berbeda, aku bukan kehilangan mereka tapi kehilangan seorang sahabat

Dia sahabatku
telah pergi meninggalkanku
Pergi kedunia yang berbeda
Pergi kealam yang berbeda
Meninggalkan ku
Meninggalkan luka dihati

Jujur.. Kehilangan seseorang yang kau sayangi itu sangat menyakitkan dan menyiksa.

Itulah yang aku rasakan saat aku kehilangannya,sakit,perih,pedih,tapi tak berdarah.

Luka yang aku rasakan tak tampak.
Letaknya jauh dilubuk hati

Saat dia pergi meninggalkan dunia ini.. Rasanya aku seperti mati rasa.

Saat aku mendengar kabar bahwa dia telah meninggal. Seketika duniaku seakan runtuh. Hatiku hancur. Aku menangis tapi aku tak tau ingin membagi tangisanku kepada siapa???

Seseorang tolong aku!!!!

Tapi tak ada seorangpun yang mau membantuku
Tak ada seorangpun yang mau memelukku
Tak ada seorangpun yang mau menenangankanku

Aku melihat nya..melihat tubuhnya yang sudah tak bergerak, tubuhnya kaku dan jiwanya yang sudah pergi..pergi kealam yang berbeda.

Saat orang orang mulai mengelilinginya untuk membacakan yasin, jujur aku tak sanggup untuk melihatnya.. Tapi aku juga harus membacakan yasin untuknya.. Aku juga ingin dia tenang dialamnya yang baru..

Saat aku melihat dia dikuburkan.. aku tak menangis karna aku sadar bahwa aku harus ikhlas...

Sangat jelas diingatanku
Saat itu dia meninggal pada hari rabu sekitar jam 7 pagi tanggal 22 juli 2015..

Hari hari pun berlalu...
Tak terasa..
Sudah 2 tahun lebih dia pergi..aku juga sudah ikhlas..
Tapi tak salahkan jika aku menangis jika mengingatnya??
karna bagiku dia adalah sahabat yang ada saat aku susah dan senang, tertawa atau menangis

Awal dia pergi
Bagiku adalah masa masa yang sulit
Tapi lama kelamaan aku mulai terbiasa

"Mungkin kita perlu kehilangan agar kita bisa menghargai"

Aku mulai melanjutkan hidupku..

Kadang kala saat aku merindukannya..
Ditengah malam nan sepi, dibalik selimut untuk menutupi diriku. disitulah aku menangis..menangis merindukannya....

Jujur..
Sekarang aku merindukannya..
Merindukan tawanya
Merindukan suaranya
Merindukan kata kata lucu nya
Merindukan semua kisah kami
Sangat kurindukan..

Aku berharap dia tenang disana
Dia adalah hal terindah yang pernah tuhan sematkan dalam hidupku,meskipun hanya sementara.

Dulu aku pernah berfikir..
Kenapa cepat sekali membawanya kepelukan tuhan ??..
Tapi sekarang aku sadar
Tuhan membawanya kepelukannya
Karena dia sangat menyayanginya.. Tuhan tak ingin dia merasakan sakit yang dideritanya didunia ini.
Tuhan ingin melepaskanya dari belenggu penyakit yang dia derita.

Dulu aku juga pernah berfikir
Aku juga ingin pergi menyusulnya
Tapi aku juga sadar

"Bahwa aku harus melanjutkan hidupku dan meraih mimpi supaya aku bisa sukses"


Bisa membahagiakan orang tuaku
Bisa membahagiakan keluargaku
Bisa membahagiakan orang-orang yang menyayangiku
Juga bisa membahagiakannya

Kadang kala aku mengingat kisah yang pernah kami lalui..
Sepenggal kenangan teringat olehku..
Dulu saat kami pulang sekolah.. Dia selalu berkata ingin pulang, ingin pulang, ingin cepat pulang.
Aku yang tak menyadari hanya mengatakan bahwa saat ini kami sedang dalam perjalanan pulang..
Ternyata kata pulang yang dia katakan dan kata pulang yang aku katakan berbeda makna..
Kata pulang yang sesungguhnya dia maksudkan adalah pulang yang sesungguhnya.. Pulang kepangkuan ALLAH SWT. Sedangkan pulang yang kumaksud adalah pulang kerumah masing-masing.
Ohh sungguh sangat berbeda..

Setiap pulang sekolah kami selalu membicarakan hal-hal yang tak penting,hanya menceritakan hal-hal konyol tapi sangat berkesan.

Kini semua itu hanyalah sepenggal kenagan.

Kini dia sudah damai..

Mirna riskyanti
Lahir : 13 desember 2000
Wafat : 22 juli 2015

Tertanda ~ aku yang merindukanmu ☺
#aisyahannisya

Makasih buat yang udah mau baca kisah ku ini ..
Maaf kalo ada yang salah dan kurang berkenan
Sekian Dan terima kasih
Ig : aisyahannisya_
Wa: 082285400992
Fb: aisyah annisya

CerpenWhere stories live. Discover now