Bonus Chapter - Dunia Baru|1 [ Taehyung POV]

3K 258 85
                                    

Kehamilan Sooyoung sudah memasuki bulan ke 9 sekarang, menjadi suami yang siaga selama 9 bulan ini membuat perubahan besar pada diriku.

Aku tidak sabar menantikan kehadiran buah hati kita berdua.

Selama kehamilannya Sooyoung menjadi sangat manis, jarang marah. Malah semakin dekat dengan proses melahirkan dia tidka banyak meminta hal yang aneh-aneh.

Tapi semalam ia menangis, aku membenci melihat istriku menangis apalagi alasannya menangis gara-gara aku.

Iya, memang akhir-akhir ini aku sangat sibuk. Aku bahkan bisa sampai lupa makan dan tidak tidur.

Sebenarnya bukan hanya aku tapi semua orang yang ada di kantor baruku ini, perusahaanku merambah bidang usahanya di bidang baru dan aku di percaya untuk mengurus semuanya dan membuka cabang perusahaan baru.

Sudah 2 bulan aku disibukan oleh semua urusan pekerjaan, selama itu juga Sooyoung jarang mengeluh ia selalu jadi wanita paling pengertian sedunia.

Aku beruntung memilikinya.

Tapi semalam entah karna apa dia menangis, dia bilang dia rindu aku.

Jelas dia rindu kemarin aku menginap di kantor selama 3 hari. Luar biasa.

Ini yang di namankan loyalitas tanpa batas.

Tapi aku bekerja juga pasti semuanya untuk istri dan anak-anakku nanti.

"Nih makan dulu" dia menyajikan makanan di atas meja makan sambil cemberut. Itu sangat lucu di tambah mukanya yang bulat sudah bertambah bulat sekarang.

"Kenapa masih marah sayang? Peresmiannya akan di lakukan besok, setelah itu aku di beri waktu libur. Aku akan menemani kamu kemanapun" ucapku

"Kayanya kamu gak akan bisa datang ke peresmian perusahaan baru kamu itu"

"Loh kok gitu?"

"Enggak apa-apa" dia berbicara sembari melewatiku.

Aku lalu menarik tangannya pelan dan membuatnya jatuh duduk di pangkuanku.

"Sayang, jangan cemberut terus. Aku sedih liat kamu kaya gini. Kemarin-kemarin kayanya kamu gak kenapa-kenapa" aku mengelus rambut hitamnya.

"Sayang turunin aku ih, aku berat gini juga" ucapnya

Sepertinya dia sudah tidak marah lagi.

Aku mengeratkan pelukanku, aku juga rindu dia sebenarnya. Setelah hamil besar aku bahkan jarang bermesraan dengannya.

Dia yang jadi gamang lelah dan mengantuk serta aku yang tidak bisa menahan hasratku jika terus-terus berduaan dengan dia.

Jangan salahkan aku, semua laki-laki seperti itu. (mungkin?)

"Gak berat kok segini doang"

Ia tersenyum menatapku, lalu membelai pipiku. "Sayang, kalau aku nantinya gak bisa ngurusin anak kita gimana?"

Pertanyaan macam apa itu?

"Maksudnya? Aku yakin kamu bisa. Kamu juga udah sering kan jagain dan ngasuh anak dari Jimin dan Chanyeol Hyung"

"Bukan itu Tae"

"Ya terus apa? kalau kamu gak bisa nanti kita belajar bareng-bareng. Aku juga gak akan biarin kamu ngurus sendirian. Aku pasti bantu"

"Tae" dia lalu mengalungkan tangannya di leherku lalu memelukku membiarkan kepalaku berada di lehernya.

Aku hanya bisa mengelus punggungnya pelan.

***

















Keadaan di kantor sudah mulai kondusif, setelah di kira ada waktu untuk beristirahat aku lalu masuk ke ruanganku.

SORRY - VJOY ( COMPLETED)Where stories live. Discover now