Part 16.3

10K 628 27
                                    


Bantu Vote doong

Tingkyu yhaaa 😙

Stepmoom 16.3

Sepulang dari bandara adalah waktu yang paling menyeramkan bagi Alina. Suasana tegang. Di mobil pun hanya ada suara duo krucil yang berkomentar tentang mainan barunya. Mereka juga bertanya masalah oleh-oleh untuk Alina. Alina hanya tersenyum. Padahal awalnya Alina ingin langsung menodong oleh-oleh untuknya, tapi apadaya nyali Alina sudah ciut.

Sampai di rumah, Alina segera digeret Damar. Duo krucil juga sudah diturnkan dari mobil oleh si mbok. Alina terus digeret Damar tanpa memperhatikan Erika lagi.

"Stop. Ngapain aku diajak ke kamar? Enggak mau ah!" Alina protes saat  Damar menyeretnya untuk masuk ke kamar yang Alina tau sebagai kamar Damar.

"Cepat masuk!" Geram Damar.

"Enggak mau!" Alina malah berpegangan pada kusen pintu.

"Ayo masuk, kita harus bicara!"

"Iih, ngomong aja sekarang!"

"Kalau kamu nekat, saya minta ke orang tua kamu untuk mengizinkan saya menikahi kamu minggu depan. Mau kamu?"

"Yah, kok gitu sih ngancemnya. Receh banget tau!"

"Receh? Oke kita telpon papa kamu sekarang. Kita buktikan kalau memang ini urusan receh. Pasti papa kamu akan menyetujuinya. Urusan receh kan?"

"Iih, enggak-enggak. Gak usah telpon papa. Kita ngomong aja di kamar mas."

"Bagus. Sekarang kamu masuk."

Setelah masuk ke kamar Alina langsung mendapat ceramah panjang masalah hubungan mereka. Damar kecewa pada Alina yang sudah membiarkan orang lain mengganggu hubungan mereka. Damar juga menuntut Alina tanggung jawab dalam sebuah hubungan. Tidak boleh seenak hati bongkar pasang pasangangan.

"Pokoknya sekali kamu tunangan sama aku, tidak boleh ada yang menggantikan posisi aku, atau kamu. Kalaupun hubungan kita berubah, maka perubahannya adalah kamu menjadi istriku. Hanya itu yang boleh berubah. Paham?"

"..."

"Paham tidak?"

"Iya-iya, aku paham." Gerutu Alina.

"Sini, peluk aku dulu."

"Hah?" Mau peluk?

"Mau aku tetep marah?"

"Enggak." Dengus Alina.

"Yha udah sini, peluk dulu."

Alina berjalan mendekati Damar. Lalu memeluknya kaku. Meskipun mereka sudah bertunangan, hal ini sangat aneh untuk Alina.

"Udah, sekarang mau bilang ke Erika kalau hubungan kita sudah tidak bisa buat mainan. Liburan semester satu kamu resmi jadi istriku."

"Apa? Semester satu? Enggak bisa. Enak aja."

"Pokoknya itu keputusan terbaik, Alina. Kamu mau pilih bulan depan apa liburan semester satu?"

"Iih, semester satu lah. Sebel banget."

.
.
.

Masalah Erika sementara sudah diselesaikan Damar. Erika hanya mengangguk. Meskipun keesokan hari Bundanya menelfon Damar untuk menyuarakan  ketidak setujuan atas hubungan Damar dengan Alina. Bunda dari mantan istrinya itu ngotot bahwa Alina hanya anak kecil yang belum siap mengasuh cucu-cucunya.

Hari ini adalah hari pengumuman kelulusan Alina. Orang tua Alina datang ke sekolah untuk mengetahui pengumumannya. Sedangkan Alina tetap sendiri dirumah ditemani Damar.

"Aku deg degan banget, mas. Aku lulus gak yha? Hari ini penguman nih."

"Berdo'a dong. Lagian meskipun kami gak lulus, aku tetep jadi tunangan kamu kok. Kalau perlu langsung aku nikahin deh biar kamu enggak sedih."

"Mulutnya yha. Aku mau kuliah dulu dong. Masa iya lulus SMA langsung aja nikah. Enggak jaman tau!"

"Emang mau nikahnya kapan?"

"Lulus kuliah. Terus kerja dulu."

"Lama banget. Kan aku udah putusin liburan semester satu."

"Kalo kelamaan yha sama kak Erika aja."

"Sebut terus!" Sarkas Damar.

"Yha kan bener dong. Aku maunya lulus dulu, terus bisa bantu papa mama di travel."

"Kuliah juga boleh nikah loh."

"Kata siapa enggak boleh."

"Kamu tadi bilang enggak mau."

"Yha kan aku bilangnya bukan gak boleh."

"Berarti boleh dong aku nikahin kamu waktu kuliah."

"Iih, sebel tau ngomong sama orang tua. Pikirannya itu lho jangan cepet-cepet dong. Ini aku masih pusing masalah kelulusan, dia malah ngomongin nikahan. Jauh banget tau gak."

"Yha kan cuman ngingetin, sayang."

"Udah inget banget!"

"Kalau inget jangan jodoh-jodohin aku dong. Kalau aku sama yang lain, emang kamu mau jadi yang kedua?"

"Gila!! Aku sama yang lain lah. Cowok banyak kali."

"Awas kalau bener kamu lirik-lirik!"

"Udahlah. Aku mau telpon mama, udah keluar belum pengumumannya."

Bantu Vote doong

Tingkyu yhaaa 😙

Stepmother Wannabe (Miss Nyinyir)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang