You Are My Hurt

37 6 7
                                    

Dengan cahaya samar-samar dan suara lantunan musik yang merdu Taehyung terlihat duduk diruang tamu apartment nya dan ditemani sebotol wine. Ia meneguk segelas demi segelas wine yang ada dihadapannya itu, kenapa ia tampak begitu frustasi. Jelas terlihat dari pandangan nya yang kosong kedepan.

Sepertinya masalah tadi siang masih menjadi beban pikiran baginya. Sepertinya wine yang minum itu akan mengantarkannya tidur malam ini.

Musik dan wine adalah teman setia bagi Taehyung jika dia sedang frustasi.

Tiba-tiba ia menggidik kedinginan.
"Aishh kenapa tiba-tiba pemanas nya mati" kata Taehyung mengomeli pemanas ruanganmya yang tiba-tiba mati.

Taehyung terus mengomel sambil mencari handphonenya. Itu karena ia sangat benci dingin. Ia benci musim dingin yang baginya itu seperti kehidupannya. Kalau dia boleh meminta kepada tuhan, dia akan meminta supaya tidak ada winter di Korea. Karena ia sangat membenci itu.

"Hyung, pemanas ruangan ditempat tinggalku rusak. Bisakah kau memanggil seseorang untuk memperbaikinya?" Taehyung tampak berbicara dengan manajer nya lewat telfon.

"Oh baiklah. Kau pakai lah jaket yang hangat supaya kau tidak alergi." jawab manajernya itu.

"Oh araseo hyung. Gomawo " balas Taehyung sambil menutup telfonnya.

Satu hal lagi yang membuat Taehyung sangat membenci musim dingin yaitu ia alergi dingin. Dan itu bisa membuat nya sakit untuk waktu yang lumayan lama.

Ding..dong..ding..dong
Terdengar suara bel kamar apartment nya Taehyung. Ia berlari-lari kecil kearah pintu untuk mengetahui siapa yang datang.

"Apakah benar ini Kim Taehyung-ssi?"
tanya seorang pria bertopi yang menggenggam koper kecil ditangannya itu.

" Oh betul" jawab Taehyung.

"Saya petugas memperbaiki alat elektronik yang rusak. Saya tadi dapat telfon untuk memperbaiki pemanas ruangan di alamat ini" lanjut petugas itu menjelaskan.

"Oh begitu. Silahkan masuk" kata Taehyung mempersilahkan.

"Apakah itu akan selesai dengan cepat?" Tanya Taehyung kepada petugas itu.

"Tentu. Dilihat dari keparahan rusaknya. Kalau seperti ini tidak akan membutuhkan waktu yang lama untuk memperbaikinya" jelas petugas itu sambil mengotak atik.

Beberapa menit kemudian...

"Baiklah sudah selesai. Aku pamit dulu" kata petugas itu.

"Oh baiklah. Gomawoyo. Pembayarannya sudah di bereskan oleh manajer saya" jawab Taehyung.

"Iya. Aku sudah tahu. Oh ya apakah aku boleh meminta tanda tanganmu? kebetulan anak perempuanku adalah penggemar berat BTS." kata petugas itu.

"Oh tentu" kata Taehyung.

"Gamsahamnida" kata petugas itu tampak menundukkan kepalanya sebagai tanda hormat kepada Taehyung.

"Oh cheonmayo ahjussi " balas Taehyung ikut menundukkan kepalanya.

Taehyung kembali melanjutkan malamnya bersama wine dan alunan musik ballad yang setia menemaninya.

Ternyata ketenaran tak menjamin seseorang bahagia, nyatanya masih banyak dari idol yang memiliki banyak fans yang mencintai nya ketika ia di atas panggung, tapi dikehidupan aslinya ternyata dia sangat kesepian dan membutuhkan perhatian. Contohnya saja Taehyung.

Taehyung tidak tinggal di dorm BTS dan malah lebih memilih untuk tinggal sendiri di apartmentnya. Begitu juga dengan Jungkook. Mungkin masalah pribadi antara mereka membuat mereka enggan untuk tinggal satu atap.

Goodbye My Winter SeasonWhere stories live. Discover now