"Tuh cewe gila kali yah. Udah bikin gue nunggu dua jam, nyolot banget, dan sekarang nyuruh gue bawain barang barangnya yang super banyak ini. Parah." Sungut Rio. Tapi pemuda ini tetap membawa barang barang gadis itu dan melangkah mengikuti gadis yang mengaku calon tunangannya kearah mobilnya di parkiran.

Suasana di dalam mobil tidak seperti biasanya. Karena terdapat makhluk baru dari Amerika ini. Pemuda tampan ini hanya diam seraya menatap jalanan di hadapannya tanpa memperdulikan ucapan ucapan yang terlontar dari bibir gadis cantik itu. Sedari tadi, Allyssa sudah bercuap cuap sendiri di dalam mobil tanpa ada orang lain yang mendengarkannya, termasuk pemuda di sampingnya.

"Loe dengerin gue ngomong gak sih." Ucap Allyssa kesal.

"Ya lagian loe ngomong mulu dari tadi. Panas tahu kuping gue dengerin loe ngomong."

"Rio."

"Allyssa."

"Berhenti manggil gue Allyssa. Nama panggilan gue itu Ify." Protes Ify.

"Terserah loe deh."

"Rio."

"Apa lagi ??" Tanya Rio gemas.

"Dengerin gue ngomong."

"IFY. Dengerin gue sekarang. Gue udah nunggu loe selama dua jam dan loe dateng dateng langsung ngomel gak jelas dan terakhir nyuruh gue bawain barang barang loe. Apa itu bisa disebut sebagai calon tunangan yang baik. Hah."

"Salah sendiri."

"Kenapa jadi gue yang salah. Kalau loe bilang dari awal pesawat yang loe tumpangi itu lagi ada masalah, gue bisa jemput nanti. Gak harus nunggu selama dua jam kaya gitu." Ucap Rio kesal.

"Kenapa loe gak pulang dulu, gue juga udah ngasih tahu nyokap loe, kalau pesawat gue lagi ada masalah dan bakalan ngaret buat landing."

"Salahnya loe, loe gak ngasih tahu gue langsung."

"Siniin handphone loe." Ucap Ify seraya menjulurkan tangannya dan menatap Rio yang masih focus menyetir mobilnya.

"Buat apaan ???" Tanya Rio heran.

"Siniin. Loe bakalan tahu nanti."

"Gak. Gue tahu loe punya rencana jahat."

"Riooo. Siniin cepetan. Atau kalau loe gak mau. Gue bakal ngambil sendiri di saku loe." Ancamnya membuat Rio mendelik ke arahnya.

"Frontal banget loe. Iya iya. Nih." Ujar Rio seraya menyerahkan BB'nya.

Gadis cantik ini langsung bermain dengan handphone milik pemuda di sampingnya. Jarinya bergerak lincah kesana kemari di atas keypad handphone. Sedangkan Rio hanya melihat saja apa yang dilakukan oleh 'calon tunangannya'. Dia sebenernya heran, apa yang akan dilakukan oleh gadis itu pada BB kesayangannya. Beberapa saat kemudian, gadis itu menyerahkan kembali kepadanya.

"Loe habis ngapain ???" Tanya Rio bingung.

"Nyimpen nomer gue. Gue juga udah punya nomer loe. Jadi, kalau ada apa apa sama gue, gue bisa langsung ngehubungin loe tanpa harus melalui nyokap loe. Itu kan yang loe mau." Ucap Ify santai.

"Apaan. Gue gak minta. Lagian siapa juga yang mau ngapa ngapain loe. Gak bakal ada orang yang mau ngapa ngapain loe."

"Ish, ya kan gue bilangnya kalau ada apa apa sama gue. Gak harus ada orang yang ngapa ngapain gue kan. Loe aja yang salah nerima. Dasar Mario."

"Hey, gue baru sadar."

"Apa ??"

"Bukannya loe baru kelas 3 SMA. Dan umur gue 3 tahun lebih tua dari loe. Kenapa loe manggil gue Cuma dengan nama aja. Gak sopan banget sih loe."

Journey of Love (COMPLETED)Where stories live. Discover now