Preman Kampus

8 1 0
                                    

"Meeeeeoooong! Meeeeoooongg!" Pergi kalian anak-anak biadab! Badan ini rasanya mau remuk kau tahu?! Batang-batang kayu itu terus mengenai tubuhku tanpa ampun, sepertinya kakiku terkilir. Tak lama terdengar bunyi bel masuk sekolah dan anak-anak itupun segera berlarian menuju ke kelas. Untunglah bocah-bocah beringas itu segera pergi, aku harus segera pergi dari sini sebelum mereka membuatku cidera lagi. Aku tidak pernah melakukan kesalahan, tapi kenapa mereka selalu menyiksaku?! Aku kesal, untung saja aku hanya kucing, aku tidak punya pikiran sedikitpun untuk balas dendam, tapi aku tetap bedoa pada tuhan supaya mereka mendapatkan karma yang setimpal hihihihi. Aw.. aduh duh.. sakit sekali kakiku ini! Rasanya aku hampir mati begitu saja, siapapun tolong aku!!

"Meoooong.. meooong.." aku mengeong lirih di sepanjang jalan, sepertinya darah segar mengalir dari kepalaku, aku mulai merasa pusing. Tolong lah siapapun! aku tidak sanggup lagi berjalan. Aku akan beristirahat disini dan tidur sebentar.

***
Gelap.. berisik.. gelap.. mataku sudah terbuka tapi kenapa masih gelap! Suara berisik apa ini? Kenapa badanku bergoyang-goyang seperti gempa bumi! Aku meronta-ronta sambil mengeong keras, walaupun tubuh ini sudah tidak kuat lagi, tapi aku haus keluar dari kantung hitam berisik ini. Lalu gempa buminya berakhir, aku seperti melihat cahaya dari celah-celah benda hitam yang membungkus seluruh tubuhku ini.

"Mi!!! Dia masih hidup! Ayo kita bawa ke klinik sebrang kampus aja"

Hei! Dia manusia, aku harus segera kabur, bagaimanapun caranya aku haus kabur agar aku tidak di sakiti lagi oleh manusia-manusia ini. Aku melompat dari bungkusan itu dan berjalan terpincang-pincang. Aku tidak tau akan pergi kemana aku, tapi yang jelas aku haus segera pergi dari situ. "Pus.. mau pergi kemana?" Manusia itu memelukku dai belakang dan menggendongku. Akupun mencakar tangannya dan segera berlari, aku tidak mau manusia itu ada di dekatku. Mejjauh kau manusia kotor! jahat! Keji! Aku benci!

***

Aku lelah sekali, sudah lama aku berjalan. Sepertinya kursi itu cocok untuk bersandar, mungkin aku bisa loncat ke atas kursi itu dan tidur sebentar. Satu.. dua.. tiga..! Aw! Sakit sekali kakiku, aku tidak bisa loncat setinggi itu. Aku hanya memandangi kursi itu dari bawah, rasanya jauh sekali. Apakah tubuhku sudah mulai melemah? Aku hanya ingin beristirahat sejenak. "Pus mo duduk sini ya? Duh kasian kepalanya luka" bapak-bapak berpakaian putih biru itu lalu mengangkatku ke kursi iru dan membiarkanku tidur, sementara bapak itu merokok dan minum kopi di depan bangunan kecil ini. Ternyata manusia tidak semuanya jahat seperti anak-anak tadi. Aku menyukai bapak ini, suatu hari nanti aku akan balas budi pada bapak baik hati ini.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 31, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Kisah Kucing KampusWhere stories live. Discover now