chapter 23

977 58 4
                                    

Aku terbangun dari tidurku dan langsung melihat kearah jam yang terletak diatas nakas. Waktu menunjukkan pukul 6.20, aku terlambat!

Aku langsung beranjak dari tempat tidurku dan berlari kekamar mandi. Setelah selesai mandi, aku kembali melihat jam dan waktu sudah menunjukkan pukul 6.35. Aku langsung bersiap siap lalu memakai sepatu dan mengambil tas.

Aku berjalan menuju ruang makan yang terdapat mama sedang menyiapkan makanan untukku disana, aku bilang kalau aku tidak sarapan hari ini. Aku berpamitan dan langsung berangkat kesekolah.

"Oiya bekal gue!" Ucapku saat sudah sampai didepan rumah, aku kembali kedalam mengambil bekal dan setelah itu aku berangkat.

Aku mengendarai mobil dengan cepat supaya tidak terlambat, tapi ternyata itu sia sia. Aku sampai disekolah pukul 7.05 dan gerbang sudah ditutup.

Aku ingat kalau aku mempunya jalan lain untuk masuk kesekolah. Aku memarkirkan mobilku diwarung depan sekolah kemudian aku memasuki sekolah dengan meloncat pagar selatan.

Sesampainya dikelas, ternyata guru mata pelajaran jam pertama belum memasuki kelas. Aku selamat.

"Cle lo dari mana aja si?" Tanya Maddi saat aku baru saja duduk dibangkuku. "Kok kaya abis lari lari gitu?"

"Gue telat." Jawabku seraya mengeluarkan air minum dan meminumnya.

"Kok bisa masuk?" Tanyanya lagi.

"Mobil gue, gue parkirin didepan, terus gue loncat pagar." Jawabku lagi dan wajah Maddi sedikit terkejut.

"Bisa bisanya lo."

Hari ini ternyata jam pertama dan kedua kosong karena para guru sedang mengadakan rapat. Kenapa para guru tidak memberitahukan sejak kemarin? Tau gitu aku tidak terburu buru. Hmm.

Para siswa berhamburan keluar kelas, ada yang ke perpustakaan dan ada juga yang kekantin termasuk aku, Dinda dan Maddi, yaa walaupun aku dan Dinda masih diam-diaman. Dikantin kami tidak membeli makan, kami hanya membeli minum saja karena ini masih pagi, belum lapar.

Dari jauh, aku melihat anak anak Falcon berjalan menuju kearah kami. Aku melihat, mereka hanya ada 4 orang saja. Sean, Alvin, Dhany, Axel. Radit? Dia tidak ada diantara mereka.

"Radit kemana?" Tanyaku saat anak anak Falcon tiba.

"Lo gatau Cle?" Tanya Alvin kembali yang membuatku bingung. "Bukannya dia kemarin udah kirim chat ke lo?"

"Haa? Gue belum buka hp sejak kemarin, mati hp gue." Jawabku.

"Buka gih." Alvin menyuruhku membuka handphoneku dan aku menurut saja.

Aku mengeluarkan handphoneku dari kantong dan memencet tombol home. Aku membuka aplikasi chat dan mendapati kontak Radit mengirimku beberapa pesan.

Radit: Cle lo dimana?
Radit: Cle tolongin gue
Radit: p (7x)
Radit: Cle bilang ke anak anak, gue barusan dikeroyok Bara sama temen temennya anak bhaktidarma didekat McD
Radit: p (5x)
Radit: Cle tolong

Air mataku tiba tiba menetes membaca pesan dari Radit. Rasanya jantungku berhenti berdetak. Aku membuka phone dan ternyata aku mendapat missed call dari Radit sebanyak 10 kali.

Ternyata kemarin Radit membutuhkan pertolonganku tapi aku malah menghiraukannya. Aku merasa bersalah pada Radit. Aku mengkhawatirkannya. Hatiku rasanya menjadi tidak tenang.

"Bara siapa?" Tanyaku lirih dan semua menatapku.

"Leadernya Bhaktidarma."

Miracle | CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang