Chapter 6

181 18 0
                                    

Hinata setengah berlari kearah ruang dosen yang terletak diujung koridor kampus. Dilangkahkannya kakinya secepat mungkin. Setelah sampai pada ruangan yang memang dari tadi dicari olehnya, dengan perlahan dia mengetuk pintu kayu itu yang memang sudah terbuka.

"Orochimaru Sensei..." Panggil Hinata yang langsung mendapati dosennya yang dicarinya itu sedang duduk manis di ruangan dengan banyak dokumen dimejanya.

"Ahh kau Hyuuga. Sudah selesai tugas menulismu?" Orochimaru langsung mengalihkan atensi sepenuhnya pada mahasiswi dihadapannya itu.

"Sudah pak. Ini..." Jawab Hinata dengan takut-takut menyerahkan lembaran yang menjadi poin ia bertemu dosennya.

"Lain kali jangan diulangi. Jika diulangi, bukan hanya menulis saja. Kau bisa mendekam di perpustakaan seharian penuh untuk mengerjakan tugas kuliah yang akan kuberikan padamu nanti.'' Ucap Orochimaru dengan tegasnya.

Hinata hanya mengangguk. Ia menunduk lebih dalam.

''Kau bisa pulang sekarang.''

''Arigatou Sensei. S-saya permisi.'' Hinata segera melenggangkan dirinya keluar ruangan.

"Orochimaru sensei sangat menyeramkan ternyata. Aku kapok berulah lagi dengannya." Pikir Hinata.



"Hey, Hinata...''

Degh...

Hinata terkejut luar biasa begitu mendengar kekasih kuning jabriknya itu dibelakangnya dengan tiba-tiba.

"Aa-Aah Naruto-kun. Mengagetkanku saja."

"Kau terkejut? Memang ada apa didalam ruangan itu sampai kau keluar dengan bermandikan peluh di pelipismu itu eh?" Tanya Naruto, yang kemudian kembali mengelap peluh Hinata yang jelas nampak dipelipisnya dengan jarinya.

"Dan apa yang kau lakukan diruangan dosen ini, sayang?'' Tanya Naruto lagi pada Hinata.

"A-aku memberikan tugas menulisku pada Orochimaru sensei karena terlambat ke kelasnya. Aku kesiangan gara-gara kau memaksaku untuk menemani telfonan. Huhhh." Desah Hinata dengan membuang muka. Naruto mencubit gemas pipi kiri Hinata yang terlihat imut jika sudah merajuk begitu.

"Ahahah gomen ya sayang? Aku tak tau jika tidurmu akan kebo juga." Cibir Naruto yang justru dihadiahi pukulan pelan didadanya oleh Hinata.

''Dasar kau.'' Dengus Hinata.

"Nanti malam aku akan mengajakmu berkencan di restoran ramen milik paman Teuchi jika kau mau saja. Bagaimana?''

"Lebih tepatnya untuk permintaan maafku. Hehe...''

''Kau serius Naruto-kun?'' Hinata sumringah dan memegang lengan kekasihnya itu.

''Ya, jika kau mau. Nanti malam kau tunggu aku ya di kedai ramen depan warnet yang kemarin itu. Ramen disana sangat enak. Kau harus mencobanya Hinata.'' Naruto mengelus pucuk kepala Hinata.

''Tentu.'' Ujar Hinata tersenyum manis.

''Yoshhhh... Sekarang pulanglah sendiri ya? Aku ada urusan dengan sahabatku Kiba. Tak apakan?''

''Baiklah. Aku akan menumpang pada Ino. Ummm... Ada urusan apa?"

''Kau kepo sekali sayang.'' Jawab Naruto mencubit gemas kedua pipi Hinata yang chubby.

''Ittaiii Naruto-kun...''

''Hahaha baiklah. Sekarang pulanglah ya? Hati-hati dijalan.'' Hinata mengangguk. Ia lantas berjalan sekarang menuju Ino yang mungkin berada di parkiran sekarang.



"Ino..." Hinata melambaikan tangan kanannya dan memanggil sahabat pirangnya itu ditengah kerumunan mahasiswa yang sudah berlalu lalang untuk pulang. Hinata lantas menghampiri Ino yang baru saja akan memakai helmnya.

Jomblo Atau Pacaran?Where stories live. Discover now