Chapter 9

1.1K 195 13
                                    


"Kalo gue bilang yang sejujurnya sama bunda gimana?"

"Lo udah gila yah?"

"Lo yang udah mulai semuanya, bikin permainan ini jadi lebih rumit, lo pikir nikah cuma main-main, lo ga mikirin perasaan gue? Selama ini gue tersiksa sama semua kebohongan ini"

"Apa semua yang gue lakuin ini dimata lu cuma main-main? Gimana kalo gue udah mulai serius?"

Deg

****

"Gimana perasaan lo?" Jihoon kaget mendengar pertanyaan Jinyoung yang tiba-tiba.

"Maksudnya?"

"Apa cuma gue yang ngerasa atau kita emang sama-sama udah mulai nyaman dengan permainan ini?"

Jihoon terdiam, ia tak tau harus menjawab apa. Sebenarnya ia juga merasa aneh dengan dirinya sendiri yang terus-terusan menuruti keinginan Jinyoung menciptakan permainan yang justru merugikan dirinya. Ada rasa yang berbeda ketika Jinyoung muncul dikehidupannya, semua ide gilanya, dan kata-katanya yang seolah menghipnotis.

"Apa gue mulai jatuh cinta?" batinnya.

Jinyoung tersenyum sambil mengacak rambut Jihoon pelan.
"Udah lupain aja. Besok jangan lupa kita lanjutin lagi permainannya" ujarnya. Kemudian ia memasuki mobil, dan bergegas untuk pulang. Ia tak menyadari Jihoon yang sudah mematung akibat perlakuannya.

"Jatuh cinta lagi?"

****

6 hari sebelum pernikahan

Pagi-pagi Jinyoung sudah berada di depan rumah Jihoon. Tujuan ia kesitu adalah untuk mengajaknya jalan. Namun karena Jihoon yang lelet, alhasil mereka baru berangkat siang.

"Kita mau kemana?" tanya Jihoon ketika keduanya sudah berada di dalam mobil.

"Anggap aja hari ini kencan pertama kita" ujar Jinyoung sambil tersenyum manis. Jihoon tak menolak, toh dia juga memang ingin keluar rumah sekedar refreshing.

Mereka pergi ke departemen store milik orang tua Jinyoung. Sesampainya disana, mereka disambut hormat oleh pegawainya. Jinyoung membalas dengan tersenyum, sambil menggandeng tangan Jihoon, mengajaknya kesebuah toko baju. Ia pun langsung memilihkan pakaian yang pas untuk Jihoon.

"Gue bisa milih sendiri kok" Jihoon merasa risih dengan perlakuan Jinyoung padanya.

"Ga usah nolak, lu turutin aja" Jinyoung memberikan beberapa setelan busana dan menyuruh Jihoon mencobanya terlebih dulu.

Beberapa saat kemudian, Jihoon keluar dari kamar pas dengan balutan kemeja berwarna biru navy dan jeans hitam. Style yang sama seperti Jinyoung, namun sepertinya tak cocok dengan dirinya. Jinyoung menuruhnya untuk menggantinya dengan yang lain. Jihoon pun kembali lagi. Kemudian ia keluar mengenakan pakaian yang sederhana namun terlihat cantik. Tetapi Jinyoung menyuruhnya mencoba pakaian yang lain lagi. Walaupun kesal, Jihoon menurut saja. Lalu kemudian ia keluar dengan balutan busana simple dan celana pendek yang sesuai dengan karakter Jihoon. Jinyoung dibuat terkesima dengan penampilannya. Ia pun setuju dan langsung menuju ke kasir untuk membayarnya.

Setelah membeli pakaian, Jinyoung memutuskan untuk melanjutkan kencan mereka.

"Kita harus terlihat seperti pasangan" bisiknya. Jihoon mengangguk paham. Akhirnya mau tak mau mereka memulai aksinya, berjalan sambil bergandengan tangan layaknya orang pacaran.

Tiba-tiba ada seseorang menghampiri keduanya dan menyapa mereka. Orang itu adalah orang yang Jihoon lihat di supermarket beberapa waktu lalu. Jihoon's first crush.

Unpredictable Marriage [Discontinued]Where stories live. Discover now