Chapter 4

1.1K 219 5
                                    

"Batalin aja sih pernikahannya emang ga bisa?"

"Gue ga bisa nolak permintaan bunda"

"Ga bisa nolak, atau lo emang mau nikah sama gue"

Deg

'Sial'

****

Jihoon kaget, jantungnya berdegup sangat kencang. Ia kaget setelah mendengar pernyataan Jinyoung.

'Permainan? Maksudnya apa?' batinnya

"Maksud lo apa?"

"Ayo kita pura-pura pacaran!"

Jihoon semakin terkejut.
"Apa? Lo gila ya? Oke ini emang salah gue yang udah dateng tiba-tiba seenaknya ngaku-ngaku sebagai pacar lo, tapi ini semua cuma salah paham aja, gue itu cuma salah alamat aja, gue pikir ini rumah pacar gue dan ternyata diluar dugaan, gue bahkan ga kenal siapa lo dan dengan seenaknya lo minta gue buat-"

"Lo mau apa ga?" Jinyoung memotong perkataannya.

Jihoon frustasi, ini gila tapi ini memang kesalahannya. Dia bingung apa yang akan terjadi selanjutnya.
"Ga, gue ga mau, sekarang gue pamit mau pulang, bilang sama orangtua lo maaf dia udah salah paham"

Jihoon melangkah pergi namun langkahnya terhenti saat sebuah suara memanggilnya.

"Jihoon, Jinyoung, cepat kesini, ayah mau ngomong sobentar"

"Iya bun" Jinyoung menarik paksa Jihoon, kembali ke ruang tengah menemui sang ayah.

Mereka duduk berhadapan, Sehun menatap jihoon dari atas hingga bawah.
"Jadi ini pacar kamu?"

Jihoon menggeleng berusaha menjelaskan.
"Buk-"

"Iya dia pacar aku yah" Lagi-lagi Jinyoung memotong perkataan nya sambil merangkul pinggang Jihoon erat.
Jihoon mendelik kearahnya. Jinyoung tak peduli, ia lebih memilih melanjutkan sandiwara ini.

"Kenapa baru dikenalin sekarang?" tanya sang ayah.

Jinyoung gelagapan.
"Ehmm anu itu yah... ehm anu"

"Maaf ya om tante, sebenarnya saya ini bukan-"

"Eh ini udah malem yah aku mau nganterin dia pulang dulu ya, lain kali kita bicarain lagi" Jinyoung dengan cepat mengalihkan pembicaraan dan menarik paksa tangan Jihoon menuju keluar rumah. Jihoon mengelak, ia ingin menjelaskan semuanya terlebih dulu sebelum ia pergi, namun Jinyoung menariknya terlalu kuat sehingga terpaksa ia mengikutinya keluar rumah.

****

Jinyoung melepas genggaman tangannya kasar.
"Mulai saat ini lo jadi pacar pura-pura gue"

Jihoon kesal hanya karena ia salah alamat malah jadi rumit seperti ini urusannya.
"Siapa lo seenaknya ngatur-ngatur hidup gue, lagian ini cuma salah paham aja kali, gue ga mau terlibat dengan urusan lo, gue-"

"Gue minta tolong banget sama lo"

Jihoon terdiam sejenak.
"Kalo gue ga mau gimana?"

Jinyoung menyeringai.
"Gue bakal paksa lo sampe lo mau nurutin kemauan gue"

Jihoon berdecih kesal.
"Kenapa lo terus maksain gue sih?"

"Gue mohon sama lo, kita ikuti permainan ini, gue ga mau dipaksa nikah dengan pilihan bunda. Gue cuma minta lo jadi pacar bohongan gue, ga minta lo untuk serius pacaran sama gue. Tolong" ujar Jinyoung memohon.

Jihoon diam, ia sedikit berpikir.
'Bukan urusan gue kan, lagian ngapain gue ikut terlibat urusan dia'

Ia menghela nafas.
"Apa yang bakal gua dapet dari semua permainan ini?"

"Gue akan kasih semua yang lu mau"

"Lu bakalan nurutin semua keinginan gue?"

"Semua keinginan lu gua turutin, kecuali keluar dari permainan ini"

Jihoon terdiam, ia kembali berpikir.

Drttt~ drrtttt~

Sebuah panggilan masuk untuk Jihoon membuyarkan lamunannya.

"Halo?"

"....."

"Apa?"

"....."

"Tolong tenangin mereka, bentar lagi gue pulang"

Tiiitt

Sambungan nya terputus.
Jihoon mengacak rambutnya kasar
Ia menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Airmata mulai membanjiri pipinya.

"Lo kenapa? Ada masalah ya?"

Jihoon menatap wajah Jinyoung dengan berlinang airmata. Saat mata mereka bertemu, ia dengan cepat menghapusnya.
"Bukan urusan lo!"

Jinyoung merasa kasihan padanya
"Gue bakal bantu lu nyelesain masalah lu, asal lu juga bantuin gue keluar dari masalah ini"

Jihoon frustasi, masalah hidupnya terlalu rumit, ditambah lagi berurusan dengan pria dihadapannya membuat beban hidupnya semakin berat.

"Gimana? Deal? " lanjutnya.

Jihoon menghela nafas berat.
"Ok! Deal"



TBC

Vomment nya pliss

Next ga nih?

Unpredictable Marriage [Discontinued]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon