+5

4.3K 390 5
                                    

maaf untuk typo-typonya,
selamat membaca!
----------

BONUS CHAPTER 5

⬇️⬇️⬇️

"Last Chapter!"

Suara detingan dari sebuah lonceng besar yang digantung diatas menara gereja, mulai diperdengarkan. Memberikan sebuah pertanda jika suatu acara sakral, akan segera dimulai.

Bagi Sehun, selama 51 tahun ia hidup, baru pernah sekali ini ia merasa begitu gugup. Dahi sampai telapak tangannya berkeringat begitu hebat. Bahkan dulu ketika ia menikahi sang pemilik hati, tidak pernah sampai berlebihan seperti ini.

Hari ini, merupakan salah satu hari yang paling mengharukan untuk Sehun dan Yuri. Karna apa?

Itu karna anak bungsu mereka, satu-satunya putri kesayangan Keluarga Oh, akan resmi menyandang marga lain pada nama belakangnya, hari ini.

Enam tahun lamanya Leanne dan Theo menyembunyikan hubungan asmara mereka, akhirnya tiga bulan lalu lelaki tampan bernama Theo Park itu resmi datang kehadapan Sehun untuk meminang satu-satunya anak perempuan dari Keluarga Oh.

Tentu saja niat baik tersebut disambut gembira oleh Yuri, tetapi tidak dengan Sehun. Banyak pertimbangan yang ia harus lakukan sebelum melepas anak perempuan kesayangannya ketangan keluarga Park. Walau, Sehun sendiri adalah sahabat dari ayah Theo, Chanyeol.

Namun pada akhirnya, ia tetap melepaskan Putrinya demi kebahagiaan anak perempuan kesayangannya itu. Sehun tetap membiarkan Putrinya bahagia dengan pilihannya sendiri.

Tapi dengan syarat, kepala akan menggelinding kelantai jika Theo berani membuat Leanne menangis, yang disambut antusias dari Chanyeol juga.

Uwh, Ayah yang possesive.

"Sayang, ada apa?" Yuri menggenggam tangan suaminya, lalu memberikan usapan lembut guna menenangkan kegugupan Sehun.

"Aku--" Sehun menatap istrinya khawatir, "--Gugup."

Yuri tidak bisa untuk menahan tawanya lagi, bahkan sampai membuat Sehun merengut kesal kala mendengar suara kekehan dari istrinya.

"Sehun, yang akan menikah itu Putri kita, bukan dirimu." kata Yuri, masih dengan tawa menyebalkan yang membuat Sehun semakin merasa kesal.

"Tetap aja aku gugup! Ini kan kali pertamaku mengantar seseorang menuju altar!" balas Sehun membantah.

"Astaga Sehun! Usiamu bahkan hampir 52 tahun!"

"Aku tahu!"

Yuri kembali terkekeh. Jemari lentiknya yang sudah mulai terlihat keriput itu memegang kedua belah pipi Sehun, lalu menarik kepala suaminya mendekat agar dapat memberikan sebuah kecupan manis dibibir.

"Jangan kecewakan putri kita, oke?" titah Yuri dengan suaranya yang halus dan penuh kelembutan.

Sejenak Sehun mematung, berpikir kenapa istrinya ini masih saja terlihat begitu indah diusianya yang menginjak 49 tahun. Kalau saja Sehun tidak harus mengantar Leanne kedepan altar, mungkin saja dia sudah menarik Yuri kesalah satu kamar hotel, lalu membantingnya diatas ranjang.

"Rasanya--"

Sehun dengan segera kembali menyatukan bibirnya dengan bibir Yuri. Melumat, menjilat, bahkan menyesap bibir tipis yang telah dibubuhi lipstick, namun terasa begitu manis dan candu.

Yuri juga tidak perduli pada si perias yang telah bersusah payah mengukir karya indah dikulit bibirnya. Toh, dia menikmati apa yang tengah suaminya lakukan pada bibirnya.

Cpkh..

"--Aku ingin membantingmu keatas ranjang sekarang juga."

Lagi-lagi Sehun membuat istrinya tertawa. Namun bedanya, kali ini Yuri tertawa manja sembari mencubit pelan pinggang Sehun sampai lelaki paruh baya itu mengaduh.

"Baiklah Tuan Oh, sekarang lebih baik kau antarkan Putri kita kedepan altar." Lalu Yuri mendekatkan bibirnya pada telinga Sehun, "Supaya nanti malam, tidak ada yang mengganggu kegiatan kita."

Sehun langsung menatap istrinya dengan gerlingan jahil, "Nakal." bisiknya seduktif.

"Mom, dad, saatnya mengantar Leanne ke altar." Leo datang besama salah satu anak kembarnya yang kini sudah berusia 4 tahun. "Theo sudah berdiri disana."

"Hm, kami akan segera kesana." kata Yuri.

Leo mengangguk, setelah itu ia kembali masuk kedalam gedung gereja sementara Yuri bersiap untuk memanggil Putrinya diruang rias.

"See you tonight, Queen." bisik Sehun lagi, setelah itu dia memberikan kecupan manis dipipi Yuri sebelum beranjak pergi menuju pintu gereja.

"Oh astaga, kenapa dia begitu tampan hari ini? aku jadi semakin mencintainya." Gumam Yuri kesal, setelah itu baru dia beranjak dari sana menuju ruang rias.












F I N
- - - - - - - -

benar-benar selesai genks!

thankyou so much buat kalian yang udah setia ngikutin cerita ini dari awal (awal banget sebelom revisi) sampe bener-bener selesai kayak sekarang.

gak boong, sampe sekarang masih berasa kayak mimpi kalo cerita ini reach 19k+ voters. WOY LAH!

makasih buat yang masih baca juga sampe sekarang.. gila bosq.. gue terharu jadinya :')

okela, itu aja dari gua sebagai author bobrok penulis 'That Bitch Is Mine.'

akhir kata, gue mengucapkan terimakasih banyak 🙏🏻

Salam,
Azellyz Park

[1] That Bitch Is Mine (ft. Oh Sehun) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang