Chapter 09

12.8K 1.2K 25
                                    

maaf untuk typo-typo yang ada didalam chapter ini,
selamat membaca!
------------

Sehun duduk sendirian sembari menunduk, didepan sebuah ruangan steril bertuliskan 'ICU', dimana dokter tengah membedah sang kekasih hati yang beberapa lalu kena tembak.

"Sehun, maafkan aku."

itu Baekhee, yang sejak tadi meraung didalam pelukan sang suami dan sekarang bersimpuh dikaki Sehun.

"Ini semua karenaku, andai saja dia tidak--" sambungnya lagi.

Tapi dia tidak kuat. Untuk hanya menyebut kembali kejadian apa yang menimpa beberapa waktu lalu, Baekhee tidak sanggup. Maka dia hanya kembali menangis disana, terisak sampai bahunya bergetar hebat.

Chanyeol yang melihat itu langsung refleks menarik sang istri dari sana, membawanya kembali kesebuah kursi besi panjang lalu merengkuh tubuh mungil yang kini tengah mengandung anak ketiganya.

Selang beberapa waktu, kesunyian kembali mengudara. Tidak ada percakapan diantara mereka bertiga, entah itu karna Sehun yang masih bungkam tak mau bersuara, atau karna Chanyeol yang masih berusaha untuk menenangkan istrinya.

"Big boss!" panggil seseorang dari ujung koridor.

Orang itu memakai pakaian serba hitam, dan memiliki wajah yang tak kalah dingin dari Sehun. Sebut saja namanya Kris, pemimpin Klan Phoenix yang bermarkas di China. Dia datang dengan si anak buah kepercayaanya, Luhan dan Xiumin.

"Sudah selesai?" tanya Sehun langsung, dan Kris mengangguk.

"Namanya Hwang Tae Xi, penerus Klan Fujiwara--"

"AKU TIDAK MEMBUTUHKAN IDENTITASNYA!!"

Semua orang langsung diam membatu. Kris bahkan langsung menunduk takut mendengar teriakan marah dari bos besarnya. Ini memang bukan pertama kalinya untuk mereka mendengar suara keras seperti itu, tapi entah kenapa suara kali ini lebih terdengar menyeramkan.

Chanyeol, bahkan Baekhee pun langsung menghentikan tangisannya. Luhan dan Xiumin menunduk sembari menautkan tangan dibelakang, memandang lantai marmer yang sekejap saja menjadi lebih menarik.

"Ku tegaskan pada kalian semua, Aku-tidak-membu-tuhkan-iden-titas-nya!" kata Sehun lagi. "Bunuh semuanya, habisi sampai tidak ada sisa dan ledakkan markas mereka. Bawa kepala si penembak kehadapanku maka tugas dinyatakan selesai."

Kris mendongak, lalu secarik senyum jahatnya mulai tertarik dengan sendirinya, "Yes, big boss."

Bertepatan dengan suara derap langkah kaki Kris dengan kedua anak buahnya yang menjauh, seorang lelaki paruh baya yang mengenakan pakaian serba hijau keluar dari ruangan steril itu.

"Tuan Oh?" ujarnya.

Sehun langsung berdiri, menatap si lelaki tadi dengan penuh harap, "Bagaimana?"

"Pasien terluka cukup parah, peluru itu sukses menembus cukup dalam dan hampir mengenai ginjal sebelah kanan pasien. Meski sekarang keadaanya sudah mulai stabil, kami ingin meminta maaf yang sangat kepada anda, karna janin yang ada didalam perut pasien sudah tidak bisa diselamatkan lagi."

Dan untuk pertama-kalinya dalam 28 tahun, Sehun merasakan dunianya hancur hanya karna sebuah ucapan Seorang dokter rumah sakit.

-o0o-

Tangan ringkih Yuri masih digenggam
oleh Sehun, bahkan sejak dokter memutuskan untuk memindahkan Yuri keruang inap, tangan Sehun masih tetap bertautan dengan Yuri.

Lelaki itu sudah tidak tau apa yang dia rasakan sekarang. Dia pikir, dengan musnahnya Klan Lucifer maka semuanya akan kembali normal, tapi ternyata?

[1] That Bitch Is Mine (ft. Oh Sehun) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang