Doing Laundry

1.1K 112 12
                                    

Hyunwoo merasakan sesuatu mengguncang tubuhnya beberapa kali, namun ia masih malas untuk membuka matanya jadi ia memilih tak menghiraukannya dengan tidak melakukan pergerakan sedikitpun. Guncangan itu pun akhirnya berhenti, namun tak lama kemudian sepasang tangan mencubiti lengan atasnya yang tak tertutupi apapun, menepuknya beberapa kali bahkan menggigitnya membuat Hyunwoo tanpa sadar merintih kesakitan.

"Hyung, kau sudah bangun! Jangan berpura-pura!" bisik suara semanis madu menerpa gendang telinga Hyunwoo. Hyunwoo tak mampu menahan senyumannya lagi, jadi dengan instingnya ia meletakkan tangannya di tiap sisi tubuh Kihyun lalu mendorongnya agar terjatuh di atas tubuh Hyunwoo, membuat Kihyun berteriak terkejut akan perlakuannya yang tiba-tiba.

Hyunwoo berusaha mengikis jarak bibirnya dengan bibir Kihyun, namun Kihyun meletakkan telapak tangannya untuk menutupi bibir Hyunwoo, senyum jahil tergambar di wajah manisnya.

"Sebelum kau membuat segala macam alasan agar aku luluh dengan rencana licikmu, aku ingin mengingatkanmu bahwa semalam kau berjanji akan membereskan segala kekacauan yang telah kau perbuat."

Hyunwoo mengedipkan matanya lucu, otaknya masih mencerna maksud ucapan Kihyun. Namun Kihyun tak kehabisan akal, ia pun meletakkan kedua tangannya di sisi kepala Hyunwoo lalu menggerakkannya agar menoleh ke sisi kanan tempat tidur mereka. Mata Hyunwoo mencoba mencari apa yang berusaha ditunjukkan oleh Kihyun dan ketika menemukannya ia meringis, setengah mengutuk mulutnya sendiri yang mengucapkan janji dengan cuma-cuma. Seprai putih yang menutupi kasur mereka terlihat kusut dan acak-acakan serta basah di beberapa bagian bahkan terdapat suatu kubangan kecil berwarna senada dengan seprai mereka di bagian tengah seprai. Tentu saja cairan yang dihasilkan alat vital mereka. Apa lagi yang mungkin ditemukan di atas sebuah tempat tidur sepasang pria yang salah satunya baru terbangun tanpa mengenakan apapun dan hanya tertutupi sebuah selimut itupun hanya sebatas perutnya.

"Aku sudah bilang padamu kalau aku baru saja mengganti seprai, selimut dan semua sarung bantal serta guling satu jam sebelum kau menginjakkan kakimu ke dalam apartemen ini dan kau menyerangku begitu saja sambil berkata baby, aku yang akan mencucinya besok." Kihyun beranjak bangun dari tubuh Hyunwoo sembari menirukan gaya bicara Hyunwoo semalam, Hyunwoo pun tak mampu menahan dirinya untuk tak tertawa meskipun tahu Kihyun sedang mengoloknya saat ini.

"Baiklah, baiklah," Hyunwoo beranjak duduk lalu menarik pinggang Kihyun, ia meletakkan dagunya di perut Kihyun sembari menatapnya, "beri aku morning kiss dan aku akan menepati janjiku."

Kihyun memutar bola matanya namun tetap mencondongkan tubuhnya untuk meraih bibir Hyunwoo, mengulumnya sebentar lalu menarik dirinya kembali.

"Kau sudah mandi?"

"Menurutmu?"

"Kau tahu aku bukan orang yang tanggung-tanggung ketika mengerjakan sesuatu."

"Huh?"

"Jadi aku tak hanya akan mencuci seprainya, kau juga akan kucuci." Hyunwoo menggendong Kihyun di pundaknya dengan posisi kepala Kihyun berada di balik tubuh Hyunwoo. Tak dihiraukannya suara Kihyun yang memekakkan telinga ataupun kedua tangan Kihyun yang memukul punggungnya berkali-kali.

"Ah, hyung, berhenti memelukku dan kenakan pakaianmu sendiri."

Kihyun baru saja menutup lemarinya dan berniat mengenakan pakaian yang saat ini sedang dipegangnya, namun Hyunwoo tak mau melepaskannya hingga membuatnya kesulitan bergerak untuk melepaskan bathrobe-nya terlebih Hyunwoo yang hanya mengenakan handuk yang dililitkan di pinggangnya seolah menggodanya untuk kembali menikmati empuknya tempat tidur mereka. Untung saja Kihyun teringat bahwa kondisi buruk tempat tidurnya saat inilah yang membuatnya telah mandi pukul 8 di hari libur. Sebuah kondisi langka.

30 Days of Domestic FluffWhere stories live. Discover now